Daerah Sitaro Tidak Ada Kasus Covid-19, Dinkes Genjot Lakukan Vaksinasi

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara dalam menekan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di daerah berjuluk bumi Karangetang Mandololang Kolo-Kolo (Karamando) itu.

Selain pengetatan pengawasan pelaku perjalanan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tingkat Kelurahan dan Kampung,

pemerintah daerah juga intensif melakukan operasi yustisi pendisiplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) di tempat-tempat umum yang menjadi pusat pertemuan orang banyak semisal Pasar, Terminal dan Pelabuhan.

Upaya ini pun berbuah hasil yang positif.

Di mana sampai saat ini, Kabupaten Kepulauan Sitaro masih zero kasus aktif Covid-19.

Berdasarkan catatan Satgas Covid-19 Sitaro, jumlah kasus terkonfirmasi hingga tanggal 25 April 2021 ini sebanyak 155 orang.

Dari jumlah tersebut, 142 di antaranya dinyatakan sembuh dan 13 lainnya meninggal dunia.

Sedangkan untuk kasus Suspek tercatat sebanyak tiga orang yang kini sementara menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lapangan Sawang sebanyak dua orang, dan satu orang menjalani isolasi mandiri.

Sementara untuk pelaksanaan vaksinasi, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sitaro mencatat jumlah sasaran vaksinasi untuk tahap I dan tahap II sebanyak 19.045 orang.

Jumlah tersebut terdiri dari 725 Tenaga Kesehatan (nakes), 4.052 Pekerja Publik, Lansia 11.393, Pedagang 1.500 serta Guru dan Tenaga Kependidikan 1.375 orang.

Dari target sasaran yang ada, Dinkes Sitaro baru melakukan vaksinasi terhadap nakes dan pekerja publik.

"Prosesnya dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang kita terima dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Saat ini baru dimulai vaksinasi untuk para guru dan tenaga kependidikan," ungkap Kepala Dinkes Sitaro, Semuel Raule, Senin (26/04/2021). 

Data yang diterima mencatat, dari 725 nakes yang menjadi sasaran vaksinasi, 693 di antaranya telah menerima suntikan dosis pertama dan 633 telah berlanjut dengan suntikan dosisi kedua.

Sedangkan untuk pekerja publik, dari jumlah sasaran 4.052 orang, 1.085 di antaranya telah menjalani vaksinasi dosis pertama dan 903 telah rampung dengan vaksin dosisi kedua.