Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Zaskia Adya Mecca

5 Fakta Pro Kontra Komentar Zaskia Adya Mecca soal Bangunkan Sahur Pakai Toa Masjid

Zaskia Adya Mecca menilai cara bangunkan sahur dengan banyolan adalah hal yang tidak lucu dan tidak etis.

Instagram @zaskiadyamecca
Anak Zaskia Adya Mecca 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Artis Zaskia Adya Mecca sempat menjadi trending Twitter karena kritik soal toa masjid.

Istri Hanung Bramantyo ini kritik cara membangunkan sahur pakai masjid toa yang dinilai tidak etis.

Kritikan kakak Haikal Kamil ini lantas menuai pro dan kontra di media sosial hingga mendapat komentar dari pakar hingga Majelis Ulama Indonesia.

Berikut ini fakta soal kritikan zaskia adya mecca di media sosial.

Awal Mula

Zaskia Mecca, istri sutradara kondang Hanung Bramantyo ini mengaku terganggu dengan cara membangunkan sahur melalui toa masjid di kampungnya.

Melalui akun Instagramnya @zaskiadyamecca pada Rabu (21/4/2021), ia mengungkapkan kekesalannya lantaran mendengar cara membangunkan sahur melalui toa masjid.

"Cuma mau nanya ini bangunin model gini lagi HITS katanya?! Trus etis ga si pake toa masjid bangunin model gini??," ungkap Zaskia.

Zaskia menulis caption tersebut dalam video rekaman ketika teriakan sahur tersebut disiarkan di toa masjid.

Ia mempermasalahkan soal etika membangunkan orang dengan cara berteriak dengan nada yang tak enak didengar oleh telinga.

Walaupun sedang tren cara membangunkan sahur dengan sedikit banyolan, namun artis berhijab ini menyinggung atas nama negara Indonesia.

"Apalagi kita tinggal di Indonesia yang agamanya pun beragam.. Apa iya dengan begini jadi tidak menganggu yang lain tidak menjalankan Sahur?!," ungkap Zaskia.

Ia mengaku kaget dengan cara pemuda di kampungnya ketika membangunkan sahur.

Ibu lima anak ini menganggap cara bangunkan sahur dengan banyolan adalah hal yang tidak lucu dan tidak etis.

Terlebih lagi, ia juga menganggap dengan cara itu maka tidak menghargai orang lain.

"Aku yang asing, atau situasi yang semakin asing yaa... buat ku ko ngga lucu, ga etis, ga menghargai orang lain..," ungkap Zaskia

Tuai Komentar Netizen hingga Dibela Hanung Bramantyo

Banyak warganet menilai cara tersebut merupakan hal biasa dan sudah menjadi tradisi yang dilakukan di bulan Ramadan.

Hanung dan Zaskia dianggap sebagai orang yang anti terhadap aktivitas warga membangunkan sahur.

Setelah postingan Zaskia Mecca viral dan menuai pro dan kontra, Hanung Bramantyo langsung buka suara.

Hanung berusaha meluruskan kesalahpahaman perihal cara membangunkan sahur.

Hal diketahui melalui video dalam kanal YouTube Cumi cumi yang tayang pada Minggu, (25/4/2021).

"Itu salah besar, di dalam steatmentnya Zaskia di dalam instagramnya itu jelas Zaskia hanya mempertanyakan soal apakah ini etis apa tidak," ungkap Hanung.

Hanung berpesan kepada netizen supaya melihat baik-baik postingan video Zaskia Adya Mecca.

Selain itu, Hanung meminta netizen untuk mengkroscek kembali video tersebut.

Sutradara film ini mengaku terkejut dengan cara membangunkan sahur di kampungnya itu.

Ia tak menganggap bahwa cara berteriak di toa masjid tersebut adalah tradisi ramadhan.

Hanung beserta istri dan anak-anaknya sempat tinggal di Jogja beberapa waktu yang lalu.

Keluarganya telah melewati ramadhan tahun 2020 di Kota Yogyakarta.

Namun, pada saat dirinya berada di Jogja, Hanung tak mendengar cara orang membangunkan sahur dengan berteriak di toa masjid.

Sehingga ia tidak melakukan protes pada saat itu.

"Tradisi ramadhan dengan bedug, keliling kampung, karena kemarin pas pandemi kami tinggal di Jogja kami juga menghadapi hal yang sama, dan kami tidak melakukan protes apapun," ungkap Hanung.

"Pada pagi itu kami begitu kaget karena pengucapan lafaz membangunkan sahur betul-betul di luar kebiasaan yang kami dengar," timpal Hanung.

Tanggapan Pakar

Menanggapi hal ini, DR Syamsul Bakri, Wakil Rektor IAIN Surakarta sekaligus Dosen Tasawuf IAIN Surakarta menyebut orang-orang yang mengkritik Zaskia Mecca adalah berlebihan.

Sebab, menurutnya, niat baik untuk membangunkan sahur seharusnya dilakukan dengan cara yang baik juga.

"Yang mengkritik Zaskia Mecca itu berlebihan, apalagi kalau alasannya tradisi. Semua yang membangunkan sahur niatnya baik, seperti ronda itu baik,"

"Tapi niat baik harus dilakukan dengan cara-cara yang baik juga," kata Syamsul saat mengutip Tribunnews, Jumat (23/3/2021).

Syamsul menuturkan, dalam beragama, perlu adanya sikap rasional dan bijak. Masyarakat harus bisa membedakan, mana hal-hal yang baik dan rasional untuk dilakukan dan mana yang tidak.

"Tidak bisa beragama itu dengan nafsu, masyarakat harus bisa membedakan mana inti dari ajaran agama dan mana yang sifatnya aksidental atau sebenarnya bukan sebuah keharusan,"

"Sehingga bisa dibedakan antara sahur, membangunkan sahur dan membangunkan sahur menggunakan toa masjid," ujar Syamsul.

"Masyarakat perlu bijak memahami hal-hal prinsip dalam agama dan hal-hal yang sebenarnya bukan prinsip tetapi menjadi tradisi keagamaan di masyarakat, itu dua hal yang sifatnya berbeda," ujar Syamsul.

Untuk itu, ia pun mengusulkan agar kedepannya pemerintah melalui Kementerian Agama, bisa membuat regulasi mengenai penggunaan toa masjid untuk fungsi dan kewajibannya.

Tanggapan MUI dan Kemenag

Lantas, bagaimana tanggapan dari Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama (MUI)?

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menilai, apa yang dilakukan orang tersebut untuk membangunkan sahur memiliki maksud yang baik.

Akan tetapi, pelaksanaannya tidak dilakukan dengan baik.

"Menurut saya sebuah maksud yang baik itu kalau dilaksanakan juga harus dengan cara yang baik," kata Anwar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).

Untuk itu, Anwar meminta kepada pengurus masjid hendaknya untuk memperhatikan hal-hal seperti ini.

Alasannya, agar dapat tercapai tujuan yang baik sehingga masyarakat sekitar senang dan tidak merasa terganggu.

"Caranya oleh pengurus masjid perlu dibuat standarisasinya, menyangkut kata-kata atau kalimatnya, volume loud speakernya, waktu penyampaiannya dan lainnya agar masyarakat senang dan tidak terganggu," pungkas dia.

Ada aturannya

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyebut, terdapat aturan terkait penggunaan pengeras suara masjid (toa).

Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor B.3940/DJ.III/Hk.00.7/08/2018 tentang Pelaksanaan Instruksi Dirjen Binmas Islam Nomor: Kep/D/101/1978 Tentang Tuntutan Penggunaa Pengeras Suara di Masjid, Langgar, dan Mushalla.

Sebelum masuk waktu Subuh, kata Kamaruddin, pengeras suara masjid dapat digunakan untuk membaca lantunan ayat suci Al-Quran 15 menit sebelum waktu subuh.

"Jadi tidak untuk dipakai membangunkan sahur," ujar Kamaruddin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).

Pada kesempatan ini, Kamaruddin juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin membangunkan sahur, dapat menggunakan cara-cara yang benar.

"Kami mengimbau masyarakat agar jika ingin membangunkan masyarakat (tetangga) untuk sahur, agar menggunakan cara-cara yang tidak mengganggu orang lain," imbuh dia. (Kompas.com/Ade Indra Kusuma/Tribunnews.com/Pramesti Rizki)

Artikel Lain Tentang Zaskia Adya Mecca

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved