Berita Bolmong
AKBP Nova Surentu Jalan Kaki 2 Jam untuk Tutup Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Lindung
Kapolres Bolmong AKBP Nova Surentu harus berjalan kaki selama dua jam, demi menuju lokasi yang ada di Kecamatan Dumoga Utara.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado -- Kapolres Bolaang Mongondow (Bolmong) AKBP Nova Surentu harus berjalan kaki selama dua jam, demi menuju lokasi yang ada di Kecamatan Dumoga Utara.
Perwira dua melati ini terpaksa berjalan kaki, karena lokasi yang hendak dituju tak bisa dijangkau kendaraan.
Ia didampingi langsung oleh beberapa anggota Polisi dan masyarakat Kecamatan Dumoga Utara.
Meski begitu, Nova mengaku senang karena bisa sampai di lokasi tambang liar secara langsung.
"Ini pertama kalinya, dan saya sangat senang bisa melihat langsung seperti apa lokasi tambang yang ada di Bolmong," ujarnya.
Kapolres Perempuan Pertama di Bolaang Mongondow Raya ini mengaku sempat kecapean.
Namun karena tugas yang harus dikerjakan, ia memilih menghiraukan rasa lelahnya.
"Kalau sudah ngomong soal tanggung jawab, yah rasa capek harus ditinggalkan," beber dia.
Nova juga menegaskan jika pihaknya akan menindak setiap lplas tambang liar, terutama yang masuk kawasan hutan lindung.
"Tidak ada tawar-menawar, hutan lindung harus dijaga dan tak boleh ada tambang liar disana," beber dia.
Tutup 2 Tambang
Razia tambang emas ilegal yang dilakukan Polres Bolmong mulai dilakukan.
Razia perdana, tim yang dipimpim Kapolres Bolmong AKBP Nova Ivone Surentu ini, menyasar lokasi di pegunungan Batubetel tepatnya di perkebunan Desa Mopugad Kecamatan Dumoga Utara.
Lokasi itu masih merupakan area Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
Di lokasi, itu tim menemukan dua lobang galian emas serta beberapa warga namun tidak ada aktivitas.
Menurut Kapolres Bolmong AKBP Nova Ivone Surentu, razia ini merupakan tindak lanjut surat perintah Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana.
“Ini salah satu bukti keseriusan untuk melakukan penertiban Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Bolmong khususnya di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,” kata dia, Sabtu (24/4/2021).
Operasi itu melibatkan pihak TNI, Sat Brimob, BKO Polda Sulut, Sat Pol PP, Balai TNBNW dan Personel.gab Polres dan Polsek yang berjumlah 80 personil.
Sebelum turun ke lokasi, Kapolres Bolmong AKBP Nova Ivone Surentu melakukan pertemuan dengan para aparat desa, dan tokoh masyarakat setempat untuk melakukan sosialisasi.
Pertemuan itu sekaligus meminta dukungan serta pendampingan razia.
Poin yang ditekankan, dalam razia PETI yakni dengan cara persuasif.
Nova menegaskan, agar aparat menghindari benturan dengan warga.
“Namun jika ada hambatan atau perlawanan dari warga, agar segera dilaporkan sebagai pedomani Perkap nmor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan Kepolisian," aku dia.
Nova menegaskan, agar para penambang untuk segera mengehntikan aktivitas pertambang di lokasi taman nasional.
Ia juga menutup dua lobang galian dengan memasang Policeline dan spanduk berisi imbauan larangan.
“Saya memberikan apresiasi kepada beberapa warga yang dengan rela membantu kami, mendampingi dan menuntun kami ke lokasi serta mau menutup lobang galian tempat usaha pertambangannya sendiri,” kata Nova.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan di kawasan TNBNW segera dihentikan. (Nie)
• Ramalan Shio Minggu 25 April 2021, Naga Cobalah Menegoisasikan, Kelinci Hubungi yang Berlawanan
• 5 Shio yang Bakal Tajir Melintir Hari ini Minggu 25 April 2021, Mereka Berlimpah Uang, Shiomu Juga?
• Sulut United Buka Akademi Sepakbola di Bumi Nyiur Melambai, Segera Mendaftar, Ini Syaratnya
Berita tentang Bolmong lainnya.