Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KRI Nanggala Hilang Kontak

Pemerintah Dilema, Antara Pembangunan dan Peremajaan Alutsista, Prabowo: Berharap yang Terbaik

Prabowo mengatakan, pemerintah Indonesia menghadapi dilema antara meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat atau memodernisasi alutsista

Editor: Fistel Mukuan
AP/Vincent Thian
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 

TRIBUNMANADO.CO.ID - hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia.

Hingga Jumat (23/4/2021) malam kapal selam tersebut belum ditemukan.

Pemerintah secara penuh telah mengerahkan semua kemampuan untuk segera menemukan kapal yang hilang.

Seperti diketahui kapal selam KRI Nanggala-402 beroperasi sejak tahun 1981.

Itu berarti sudah 40 tahun kapal selam KRI Nanggala-402 beroperasi.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengakui bahwa alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki Indonesia saat ini sudah banyak yang tua dan perlu peremajaan.

Namun, lantaran pengadaan alutsista modern membutuhkan biaya yang sangat mahal, akhirnya TNI sebagai pengguna alutsista itu terpaksa menggunakan sumber daya yang tersedia.

”Banyak alutsista kita memang karena keterpaksaan.

Dan karena kita mengutamakan pembangunan kesejahteraan, kita belum modernisasi lebih cepat,” kata Prabowo dalam jumpa pers terkait hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di Base Ops Lanud Ngurah Rai Bali, Kamis (22/4).

Prabowo mengatakan, pemerintah Indonesia menghadapi dilema antara meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat atau memodernisasi alutsista untuk pertahanan negara.

”Bahwa alutsista di bidang pertahanan itu harganya cukup mahal, bahkan bisa saya katakan sangat mahal.

Dan karena itu pimpinan negara selalu dihadapkan dengan dilema harus mengutamakan pembangunan kesejahteraan, tapi menjaga kemampuan pertahanan supaya kedaulatan kita tidak diganggu,” kata Prabowo.

Meski dilema, Presiden Jokowi kata Prabowo, telah memerintahkannya bersama TNI untuk menyusun sebuah  masterplan kemampuan pertahanan negara dalam 25 tahun mendatang.

Dia berharap masterplan itu akan rampung pada dua hingga tiga minggu ke depan.

"Kita sedang merumuskan pengelolaan pengadaan alutsista untuk lebih tertib, lebih efisien, tapi kita memang perlu meremajakan alutsista kita," kata dia.

Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang kehilangan kontak
Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang kehilangan kontak (Istimewa/Anna bakker)

Prabowo pun berjanji segera mengoptimalkan peremajaan alutsista.

"Seperti yang saya katakan kita memang rencananya akan modernisasi dan kita armada yang baru, yang mutakhir dan ini sedang kita lakukan.

Tapi sementara itu, alutsista yang ada kita harus manfaatkan sebaik mungkin dan memang TNI dari dulu sebagaimana saya katakan tadi, sejak dahulu mendahulukan kepentingan rakyat, kepentingan umum, sehingga TNI selalu siap menghadapi keadan dengan alat yang ada dirawat sebaik-baiknya, digunakan seefisien mungkin," kata dia.

Terkait hilangnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali pada Rabu (21/4) lalu, Prabowo mengatakan operasional kapal selam memang terbilang sulit dan berbahaya.

"Yang perlu digarisbawahi apalagi masalah operasional kapal selam ini, ini salah satu di dunia adalah operasi ataupun suatu bidang peperangan yang kompleks, sulit dan berbahaya," kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan untuk menjadi awak kapal selam itu tidak mudah.

Prajurit harus memiliki ketahanan mental yang baik, apalagi saat kecelakaan seperti yang dialami KRI Nanggala 402.

"Untuk menjadi awak kapal selam itu membutuhkan psikilogi khusus, tidak semua mampu di situasi seperti ini," kata Prabowo.

Menurut Prabowo kecelakaan kapal selam tidak hanya dialami Indonesia, Rusia juga pernah mengalami hal serupa.

Namun dalam kasus di Indonesia, Prabowo berharap awak kapal KRI Nanggala masih bisa diselamatkan.

Baca juga: Sosok Kolonel Harry Setiawan di Mata Tetangga, Munawaroh: Suka Menyapa, Memang Dia Seperti Ibunya

Baca juga: Ingat Melisa Istri JT Penganiaya Perawat RS Siloam? Kini Terancam Dipenjara, Tapi Beda Masalah

Baca juga: Pegawai Negeri Sipil di Minut Mudik Terancam Sanksi

"Jadi itulah banyak negara menghadapi situasi seperti ini, kalau tidak salah beberapa tahun lalu Rusia juga menghadapi seperti ini, kita berdoa mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa menemukan mereka.

Oksigen masih cukup dalam beberapa hari. Kita optimis berharap yang terbaik," kata Prabowo.(tribun network/git/nal/dod)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Prabowo: Alutsista Kita Sudah Tua karena Kita Mengutamakan Pembangunan Kesejahteraan, https://jateng.tribunnews.com/2021/04/22/prabowo-alutsista-kita-sudah-tua-karena-kita-mengutamakan-pembangunan-kesejahteraan

Berita lain terkait KRI Nanggala Hilang Kontak

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved