Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak
Jadi Ritual Sebelum Bertugas, Kolonel Harry Setiawan Selalu Minta Izin Sang Ibunda Untuk Berlayar
Bahkan, permintaan restu dan doa ini ibarat “ritual” yang wajib dan pantang untuk dilewatkan baginya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kolonel Harry Setiawan merupakan satu dari empat non-ABK yang berada di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak saat menggelar latihan di perairan Bali, Rabu (21/4/2021) kemarin.
Kolonel Harry Setiawan sendiri merupakan Komandan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II yang berada di KRI Nanggala-402 tersebut.
Sebelum berlayar, tetangga dari Ibunda Kolonel Harry Setiawan, Munawaroh (54) mengatakan, sang komandan sempat menghubungi sang ibunda melalui sambungan telepon.
Hal itu diketahui Munawaroh sesaat sebelum Ida Farida, ibunda Kolonel Harry Setiawan, bertolak ke Surabaya untuk mendatangi kediaman Kolonel Harry setelah mendapat kabar KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak.
"Bahkan kejadian seperti ini, musibah juga kita gatau kapan datangnya, itu dia (Kolonel Harry) sempat juga izin ke orang tua nya mau berlayar," kataperempuan yang karib disapa Waroh itu kepada Tribunnews.com, Jumat (23/4/2021).
Permintaan restu dan doa itu datang dari Kolonel (P) Harry Setiawan kepada ibunda, Ida Farida, awal pekan ini melalui pesan singkat.
“Hari Senin, dia pamit mau berangkat latihan. Mohon doa restu ada pelatihan penembakan torpedo yang kedua. Mudah-mudahan lancar dan selamat katanya,” ucap Jajang Jalaludin, paman dari Kolonel Harry saat dijumpai wartawan di kediaman ibundanya, Jalan Tondano, Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (23/4/2021).
Jajang mengungkapkan, Kolonel Harry memang selalu meminta restu dan doa pada ibunda sebelum bertugas.
Bahkan, permintaan restu dan doa ini ibarat “ritual” yang wajib dan pantang untuk dilewatkan baginya.
“Iya setiap mau berangkat, berlayar, dia (Kolonel Harry) selalu pamit,” tuturnya.
Kolonel Harry merupakan sulung dari tiga bersaudara, anak dari pasangan Ida Farida dan Marwoto (alm).
Dibesarkan oleh seorang ayah yang berstatus sebagai Tentara Negara Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), membuat Harry yang saat itu masih kecil pun termotivasi untuk menjadi abdi negara.
Berkat kerja keras, usaha, dan tekad kuat yang ia miliki, Harry pun berhasil masuk di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), dan lulus pada tahun 1997 silam.
24 tahun berselang, karir Kolonel Harry pun cukup moncer dan lancar.