Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KRI Nanggala Hilang Kontak

Berpacu Dengan Waktu, 72 Jam Menegangkan Menyelamatkan 53 Awak KRI Nanggala-402

"Penenggelaman peluncur torpedo nomor 8 yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25,"

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa/Anna bakker
Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang kehilangan kontak 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021) belum ditemukan.

KRI Nanggala Hilang Kontak ini buatan Jerman tahun 1977 itu membawa 53 prajurit TNI.

Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad menjelaskan, pada pukul 03.46 waktu setempat, KRI Nanggala melakukan penyelaman.

Kemudian pada pukul 04.00, kapal melaksanakan penggenangan peluncur torpedo yang merupakan kontak terakhir dengan kapal selam tersebut.

"Penenggelaman peluncur torpedo nomor 8 yang merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25," ujar Riad saat konferensi pers, Kamis (22/4/2021).

Benda bawah laut

Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan fast rope di atas <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kapal-selam' title='kapal selam'>kapal selam</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kri-nanggala-402' title='KRI Nanggala-402'>KRI Nanggala-402</a> saat peringatan HUT ke-69 <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/tni' title='TNI'>TNI</a> yang digelar di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014). 
Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) melakukan fast rope di atas kapal selam KRI Nanggala-402 saat peringatan HUT ke-69 TNI yang digelar di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).(ANTARA FOTO/Suryanto/nz/rwa)

Ada lima KRI yang dikerahkan untuk mencari kapal selam tersebut.

Salah satu kapal yaitu KRI RE Martadinata sempat mendeteksi pergerakan dengan kecepatan 2,5 knot.

Setelah ditelusuri, ternyata pergerakan tersebut berasal dari rumpon (alat bantu cari ikan).

Namun, Kamis, kru pencari mendeteksi kemagnetan yang tinggi di salah satu titik lokasi.

Titik dengan kemagnetan tinggi ditemukan di kedalaman 50-100 meter.

Kamis sore, dengan menggunakan multibeam echosounder portable, kru pencari akan kembali ke lokasi untuk mencari tahu temuan tersebut.

"Harapannya KRI Nanggala," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Tumpahan minyak

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved