Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Badai

Badai Surigae Terjang Daerah Kepulauan, Pengusaha di Manado Alami Kerugian Material

Badai Siklon Tropis 94W Surigae yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Utara sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Badai Siklon Tropis 94W Surigae yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Utara sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Badai Siklon Tropis 94W Surigae yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Utara sangat berdampak kepada perekonomian masyarakat.

Selain berdampak langsung pada ekonomi perikanan, akibat buruk badai tersebut juga turut dirasakan sejumlah pengusaha di Kota Manado.

Salah satunya seperti pengakuan Krismitha Sondole (27) yang mengalami kesulitan bahkan kerugian dalam pendistribusian barang ke daerah kepulauan

"Saya mengirim barang lewat jalur laut ke Sangihe dan Talaud dengan menggunakan kapal KM Venessia," katanya, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Tiga Anggota DPRD Tomohon Terima Gaji Double, Kaban Kesbangpol: Tak Akan Jadi Temuan

Baca juga: Rizieq Shihab Khawatir Tukang Tenda Dihadirkan dalam Sidang, Alasannya Karena Ini

Baca juga: Sosok Ariq Arsyam, Putra Irjen Merdisyam, Tunangan Farah Puteri Menantu Irjen Fadil, Karir Mentereng

Tanpa mengetahui informasi peringatan cuaca ekstrem yang mungkin sudah di keluarkan oleh pihak BMKG ia mulai mendistribusi sejumlah produk usaha.

"Bermacam-macam, mulai dari air mineral dalam bentuk kardus hingga air mineral galon, selain itu ada pula daging beku yang dikemas dalam kotak pendingin," ucapnya.

Setibanya kapal di dekat pelabuhan Tahuna tiba-tiba Mita mendengar kabar bahwa telah terjadi badai yang cukup parah di wilayah Sangihe.

"Saya mengemas barang itu pada hari Sabtu dan hari Minggu berangkat, ternyata pada hari Senin setibanya kapal di Tahuna terjadi peristiwa badai yang sangat parah," pungkasnya.

Baca juga: KRONOLOGI Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Menyelam Perlahan hingga Tak Respons Panggilan

Baca juga: Pria Ini Hidup Kembali Setelah 9 Tahun Meninggal, Muncul di Pernikahan Anaknya, Sang Istri Syok

Baca juga: PT Miwon Indonesia Buka Lowongan Kerja, Cari Banyak Posisi, Ini Syarat dan Link Daftar Resmi

Mendengar hal itu Mita pun langsung menghubungi petugas kapal yang ada di Tahuna, dengan meminta laporan.

"Dan benar saja, sebanyak tujuh atau delapan galon air mineral mengalami kerusakan," ucapnya.

Dampak badai terhadap pengusaha ini tidak sampai disitu, dalam pengiriman berikutnya di hari Rabu ternyata ada info penundaan pengiriman ke daerah kepulauan dari pihak pelabuhan.

Ia pun mengaku dihari pengiriman kedua dengan menggunakan kapal KM Barcelona dikabarkan bahwa telah terjadi keterlambatan pengiriman selama dua hari.

Baca juga: 3 Berita Populer Hari ini, Lamaran Anak Jenderal Polisi hingga Daftar Nama Awak Kapal Selam

Baca juga: Nenek Nathalie Holscher Mengaku Situasi Cucunya dan Sule Kacau: Kalau Memang Itu Terjadi, Sudahlah

Baca juga: Yasti Soepredjo Mokoagow dan 7 Kartini di Kabupaten Bоlmоng

"Akibatnya ada beberapa barang yang terlambat dikirim, lebih repotnya lagi ada pengiriman daging mentah yang juga ikut terlambat, dengan begitu saya harus segera mengganti es batu yang mencair sebagai sebelum dagingnya rusak," pungkasnya.

Memang badai yang terjadi dalam kurun waktu empat hari ini sangat merugikan pengusaha.

Bukan hanya Mita, beberapa pengusaha yang lain juga mengalami hal yang sama.

Baca juga: Masih Ingat Ucok Baba? Tak Pernah Muncul Lagi di TV, Kini Jadi YouTuber dan Pebisnis

Baca juga: Pria Ini Hidup Kembali Setelah 9 Tahun Meninggal, Muncul di Pernikahan Anaknya, Sang Istri Syok

Baca juga: Penjelasan GM Bandara Sam Ratulangi Manado Soal Ketatnya Aturan Perjalanan Mulai H-14 Jelang Lebaran

YOUTUBE TRIBUN MANADO:

 
 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved