Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ISIS

ISIS Eksekusi Mati Orang Kristen Koptik: ''Ini Harga yang Harus Kalian Bayar'', Aksi Direkam

Eksekusi ISIS itu dilakukan untuk memperingatkan masyarakat agar tak mendukung pemerintah.

Editor: Frandi Piring
Via daily mail
ISIS eksekusi mati satu orang kristen koptik di Mesir. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota kelompok ISIS di Mesir mengeksekusi penganut Kristen Koptik sebagai sebuah peringatan.

Eksekusi itu dilakukan agar masyarakat tak mendukung pemerintah.

Korban dikabarkan menjadi sandera sebelum dieksekusi anggota ISIS.

Foto ini diambil dari sebuah video propaganda yang diunggah ke internet pada 8 Juni 2014 oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperlihatkan para pejuang kelompok itu menaiki kendaraan bak terbuka di dekat kota Tikrit, Irak, Rabu (11/6/2014). Pasukan ISIS berkonvoi setelah sebelumnya merebut kota Mosul dari tangan pasukan pemerintah Irak.
Foto ini diambil dari sebuah video propaganda yang diunggah ke internet pada 8 Juni 2014 oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memperlihatkan para pejuang kelompok itu menaiki kendaraan bak terbuka di dekat kota Tikrit, Irak, Rabu (11/6/2014). Pasukan ISIS berkonvoi setelah sebelumnya merebut kota Mosul dari tangan pasukan pemerintah Irak. (Kompas.com)

Seperti dalam video yang dirilis Sabtu (17/4/2021), tampak anggota Gereja Koptik Nabil Habashi Salama (62) ditembak dari belakang kepala.

Dengan wajah diburamkan, tiga milisi yang memegang senapan serbu AK-47 memberikan peringatan kepada "Kristen di Mesir".

"Ini harga yang harus kalian bayar karena sudah mendukung militer Mesir," ujar salah satu anggota ISIS di video itu.

Dia kemudian mengangkat senapannya dan mengeksekusi Salama,

yang segera diikuti oleh dua rekannya.

Dalam video terpisah, kelompok teroris itu juga membunuh dua anggota sebuah suku karena ikut bertempur bersama pasukan pemerintah.

Gereja Kristen Koptik Mesir menyatakan,

Salama diculik sejak November 2020 saat berjalan di kawasan Bir al-Abed.

Juru bicara gereja menerangkan, mereka mengonfirmasi identitas Salama setelah melihat video tersebut.

Dilansir Daily Mail Senin (19/4/2021), Salama disebut sebagai sosok

yang membantu memulihkan gereja setelah diserang milisi.

"Dia tetap memelihara imannya saat dibunuh.

ISIS eksekusi mati satu orang kristen koptik di Mesir.
ISIS eksekusi mati satu orang kristen koptik di Mesir. (Via daily mail)

Gereja menegaskan dukungannya bagi pemerinta Mesir untuk memerangi teror," jelas Gereja Koptik.

Sejak 2011, pemerintah memerangi pemberontakan teroris di utara Sinai seperti Al Qaeda maupun Wilayat Sinai, yang berafiliasi ke ISIS.

Sebelumnya bernama Ansar Beit Al-Maqdis, tujuan Wilayat Sinai adalah membersihkan pengaruh Israel dari Mesir.

Namun sejak jatuhnya Hosni Mubarak dalam Arab Springs di 2011,

misi kelompok itu berubah menjadi menyingkirkan pemerintah dari Sinai.

Karena kewalahan menghadapi Kairo, mereka kemudian bersekutu dengan ISIS dan menamakan diri Wilayat Sinai.

Sebagai ganti bersekutu Daesh (akronim ISIS dalam bahasa Arab),

mereka mendapatkan senjata, pendanaan, dan rekrutmen secara global.

Salah satu serangan fatal mereka terjadi pada Oktober 2015,

saat mereka mengebom pesawat Metrojet 9268.

Pesawat yang terbang dari kota Laut Merah Sharm El Sheikh meledak di tengah udara,

membunuh 224 penumpang dan tujuh kru.

Kemudian pada 2017, penganut Kristen Koptik diserang dengan kediaman mereka dilaporkan dibakar.

(Kompas.com)

Tautan: https://www.kompas.com/global/read/2021/04/20/073316070/isis-eksekusi-penganut-kristen-koptik-mesir-sebagai-peringatan-agar-tak?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved