Bacaan Alkitab Senin 19 April 2021, 1 Petrus 1:5 : Merawat dan Memelihara Iman

TRIBUNMANADO.CO.ID - Karena iman kita kepada Tuhan Yesus, maka kita memperoleh hidup, baik di dunia maupun dalam kekekalan.

Kita dipelihara dalam kasih karunia Kristus, karena kita percaya dan beriman teguh kepada-Nya.

Semua orang beriman akan mendapatkan keselamatan kekal, jika dia terus memelihara hidup beriman kepada Kristus. Kita akan mewarisi keselamatan dan kemenangan kekal bersama Tuhan Yesus, asal kita tidak berpaling dari pada-Nya.

Karena itu, selama masa penantian menuju kepada kehidupan dan keselamatan kekal di akhir zaman, maka kita harus merawat dan memelihara iman kita dengan baik, agar berakar pada Kristus dan bertumbuh di dalam Dia, sehingga kita memancarkan sinar kasih Allah dan menjadi berkat bagi sesama.

Jika kita terus hidup beriman teguh, merawat dan memelihara iman itu dengan baik, maka hidup kita akan bertumbuh dalam kekuatan kuasa kasih Allah, sebagai Penjaminnya.

Demikian firman Tuhan hari ini.
Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.(ayat 5)

Mengapa iman harus dirawat dan dipelihara? Karena iman itu adalah sebuah proses dan harus bertumbuh. Sebab iman bukanlah "benda" mati.

Iman itu berdiam dan bermukim di dalam diri manusia yang hidup, yakni manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati dan menyelamatkan serta memenangkan kita.

Iman bukan berada di luar kehidupan kita. Iman tidak terpisah dari kita. Iman itu ada bersama dalam hidup kita. Maka, seperti kita merawat dan memelihara diri kita, demikian juga dengan iman.

Kita akan berhenti atau tidak lagi merawat dan memelihara tubuh kita ketika kita sudah mati.

Demikian juga iman. Karena kita hidup dalam iman, dan iman jadi penuntun jalan hidup kita kepada Tuhan Yesus.

Maka kita harus merawat dan memelihara iman kita.

Iman tidak bisa dibiarkan bertumbuh sendiri. Tidaklah cukup bagi kita mengatakan dan mengaku bahkan mendeklarasikan kita beriman, tapi tidak melanjutkan dengan merawat dan memeliharanya.

Iman itu harus terus dirawat dan dipelihara sampai akhir hayat hidup kita, yakni ketika kita telah mencapai gerbang menuju ke sorga.

Jika saat itu kita telah membiarkan iman kita mati karena tidak dirawat dan dipelihara, maka kita juga akan ikut "mati" bersama iman yang mati itu, dan kita tidak mewarisi kerajaan sorga mulia, tapi dihukum selamanya.