Berita GMIM
Ketua BPMS GMIM Pdt Hein Arina, Pesan Ini kepada Pelsus
Pdt DR Hein Arina Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, memimpin jalannya ibadah.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Penekanan tombol pembukaan papan selubung, peletakan batu pertama dan pengguntingan pita dilakukan Olly Dondokambey Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Hal itu dilakukannya saat melaksanakan peresmian dan pentahbisan, Gedung Gereja GMIM Citra Anugerah wilayah Bitung XI Kelurahan Manembo-Nembo Atas Kecamatan Matuari, Kota Bitung Provinsi Sulut, Minggu (18/4/2021).
Pdt DR Hein Arina Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, memimpin jalannya ibadah.
Diawali dengan penandatanganan berita acara oleh Pdt Hein Arina, Pdt. Veronika Porajow, STh ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Citra Anugerah, lurah Manembo-Nembo Atas Jantje Luntungan.
Dalam khotbahnya, Ketua BPMS Pdt Hein Arina menyampaikan beberapa hal.
Mulai dari penggunaan sebutuhan untuk pelayan khusus (Pelsus) Diakan, akan dilakukan pada tanggal 1 Januari 2022.
Kata Diaken menggantikan penggunaan kata syamas, untuk Pelsus GMIM.
Penggunaan kata Diaken merupakan satu diantara hasil Sidang Majelis Sinode Istimewa (SMSI) ke 80 GMIM.
Di Gedung Gereja Jemaat GMIM Imanuel Leilem, Wilayah Sonder Kabupaten Minahasa Provinsi Sulut Senin (29/3/2021).
Pada kesempatan itu juga Pdt Hein Arina menyampaikan terkait dengan periodisasi jabatan struktural diaken dan penatua.
“Jangan ketika sudah tidak jadi pelsus (tidak terpilih), sudah tidak duduk di gereja (masuk gereja). Hanya duduk di rumah lalu mulai menyampaikan hal-hal tidak baik,” sentil Pdt Hein Arina.
Hein Arina bilang, ketika nantinya tidak terpilih lagi sebagai Ketua BPMS masih akan datang beribadah dan kalau diminta memimpin ibadah bisa.
Adapun untuk pelaksanaan pemilihan pelayan khusus (pelsus) di GMIM, dijadwalkan berlangsung akhir tahun 2021.
Sejumlah jemaat sudah mempersiapkan proses pemilihan, mulai dari panitia pelaksana dan sensus jemaat.
Dalam khotbahnya, Pdt Hein Arina mengambil dari pembacaan Alkitab 1 Petrus 1:3-12.