Internasional
Kisah Pasutri 65 Tahun Terpisah, Bertemu Lagi Sudah Lansia, 12 Jam Lalu Berpisah Lagi
Ia setia menunggu suaminya, yang jarak bertemu dengannya terakhir kali adalah 65 tahun sebelumnya.
Oh duduk di antara anak dan istrinya, yang juga mengenakan topi hitam sama dengan ayahnya.
"Terima kasih tetap hidup," ujar Lee yang mengenakan baju tradisional Korea
dan rambut abu-abu panjangnya disanggul, mengatakan kepada suaminya.
Ia tetap tinggal di rumah mereka dan tidak pernah menikah lagi, berharap suaminya suatu hari akan kembali.
Ia telah membelikan suaminya jam emas sederhana, yang diukir dengan nama keduanya.
"Jam tangan begitu berharga di masa lalu di desa-desa," ujar Lee saat meletakkannya di pergelangan tangan suaminya.
"Aku selalu menyesal tidak bisa memberikanmu sebuah jam tangan."
Anak mereka mengatakan kepada reporter sebelum berangkat reuni,
ia menanti mampu memanggil "Ayah" pertama kalinya dalam hidupnya.
"Ayah," teriaknya saat melihat sosok pria itu, sebelum membungkuk dalam,
seperti adat Korea, dan memeluk ayahnya.
"Aku selalu mencoba hidup bangga sebagai anakmu," ujarnya sambil menangis.
Waktu mereka tapi sangatlah singkat. Mereka diberi izin bersama untuk 12 jam saja,
baik dalam kelompok maupun sendiri-sendiri, sampai hari berikutnya mereka harus berpisah lagi.
Pada hari berikutnya, ada 90 lansia lain dari Korsel yang akan menyeberangi perbatasan