Putri Delina Akhirnya Blak-blakan Dirinya Bucin, Anak Sule Dulu Rela 'Diporotin' Cowok Demi Cinta

TRIBUNMANADO.CO.ID - Diam-diam, anak Sule Putri Delina ternyata sosok yang bucin.

Hal itu diakui adik Rizky Febian baru-baru ini.

Bahkan karena kebucinan-nya, Putri Delina tak sadar ia menjalani toxic relationship dengan mantan pacarnya.

Putri Delina selama ini merahasiakan hal itu.

Namun lantaran dicecar pertanyaan oleh Gritte Agatha, akhirnya Putri Delina mau mengakui dan bicara blak-blakan soal pengalamannya tersebut.

Awalnya Putri Delina menceritakan tentang sosok Jeffry Reksa, cowok yang kini jadi pacarnya.

Putri Delina bertemu Jefry Reksa via aplikasi TikTok.

Hubungan mereka pun terjalin hingga kini.

Bahkan, Putri Delina membeberkan soal rencana pernikahannya dengan Jeffry Reksa.

Dalam percakapan dengan Gritte Agatha terungkap, Putri Delina pernah jadi bucin meski hanya menjalani LDR atau long distance relationship.

Gritte Agatha awalnya menduga Putri Delina kini nyaman dengan Jeffry Reksa lantaran tak menemukan sosok 'pacar sebenarya' di diri sang mantan.

Putri Delina mengaku awalnya mengira apa yang ia jalani bersama mantan kekasihnya tidak termasuk toxic relationship.

"Ternyata pas cerita ke orang terdekat, mereka bilang 'lah ini mah udah masuk toxic'," kata adik Rizky Febian ini dilansir dari vlog YouTube Gritte Agatha berjudul Gritte Buka Praktek: Putri Delina Bucin Banget, Rela Diporotin Demu Cinta yang tayang 14 April 2021.

Putri Delina tak membantah dirinya memang tipikal orang yang bucin saat pacaran.

Menyadari ada hal yang aneh pada hubungannya, Putri Delina pun bimbang.

Ia ingin mengakhiri hubungan tersebut, tapi ia merasa tak mampu.

Saat menceritakan pengalamannya saat itu, Putri Delina mencoba menahan tangis.

"Mau nangis nggak? Tuh ada tissue," kata Gritte Agatha yang menyadari gerak-gerik Putri Delina.

Putri Delina rupanya ragu untuk menceritakan soal pengalaman buruknya itu.

Tapi setelah dicecar Gritte Agatha, akhirnya anak Sule ini bersedia buka-bukaan.

"Putri lebih kayak, karena Putri terlalu bucin gitu kan, jadi apapun yang Putri punya, apapun yang Putri lakukan cuma buat dia."

"Sampai akhirnya di titik Putri pernah capek juga, tapi Putri nggak bisa lepas, gitu," kata Putri Delina.

Semua itu dilakukan Putri Delina atas dasar cinta.

Putri juga mengiyakan jika ia tak keberatan memberikan semua barang yang diminta mantan kekasihnya saat itu.

Anehnya, Putri Delina nanti menyadari bahwa ia menjalani toxic relationship setelah sudah putus hubungan.

Tak Disetujui Keluarga

Hubungan Putri Delina dan sang mantan ternyata memang tak disetujui keluarga.

"Sampai akhirnya Putri memaksakan diri, melakukan apapun karena Putri (saat itu) sendiri," beber Putri Delina.

Alasan Putus

Putri yang awalnya berharap sang mantan bisa berubah akhirnya menyadari tak bisa mengubah sifat pacarnya kala itu.

"Pada akhirnya putri mikir 'aduh nggak bisa gitu. Kalau misalnya putri jalanin terus, apalagi udah setahun lebih."

"Ya udah akhirnya Putri mungkin pas di titik itu bener-bener udah ngerasa yang capek, bener-bener nggak bisa lagi gitu," cerita Putri Delina.

Putri mengaku memutuskan sang kekasih lewat telepon.

Apa Itu Toxic Relationship ?

Dilansir Kompas.com dari Time, ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California AS, Dr Lillian Glass, kali pertama memperkenalkan istilah "toxic" lewat bukunya bertajuk Toxic People pada 1995.

Ia menyebut toxic relationship artinya hubungan yang bersifat merusak karena konflik, tidak saling mendukung, muncul persaingan, sampai hilangnya rasa hormat dan kekompakan.

Glass tidak memungkiri bahwa setiap hubungan niscaya mengalami pasang surut. Namun, pasang surutnya hubungan tersebut berbeda dari toxic relationship.

Hubungan dikatakan toksik apabila sisi negatifnya berkepanjangan sampai menguras energi.

Menurut Glass, penyebab toxic relationship bisa beragam, tergantung latar belakang dan kondisi seseorang.

Perilaku toksik bisa dilatari masalah kesehatan mental yang tidak terdiagnosis, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau trauma.

Hubungan beracun juga bisa timbul karena ketimpangan kepribadian pasangan. Misal, orang yang berwatak keras dan suka mengontrol berhadapan dengan orang tipe suka mengalah.

Dilansir dari Verywell Mind, toxic relationship juga bisa muncul secara bertahap apabila salah satu pihak terus-menerus egois, tidak sopan, menuntut, dan bersikap negatif lainnya.

* Ciri-ciri toxic relationship

Hubungan toksik terkadang tidak hanya ditandai dengan perilaku dan omongan kasar semata.

Isyaratnya terkadang bisa samar lewat kata atau tindakan sehari-hari yang kerap tidak disadari. Berikut beberapa cciri toxic relationship yang dirasakan seseorang dan perlu diwaspadai:

- Merasa sudah berjuang sampai energi terkuras, tetapi tidak dihargai
- Harga diri lambat laun menurun
- Merasa tidak didukung, kerap direndahkan, diserang, atau salah paham
- Komunikasi sering berakhir dengan cekcok, lelah akut, atau meninggalkan rasa tertekan
- Muncul keinginan untuk balas dendam karena tindakan tidak menyenangkan
- Setiap saat khawatir karena tidak ingin diserang jadi harus ekstrahati-hati
- Kerap perlu usaha mati-matian sampai mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk menghibur salah satu pihak
- Segala sesuatu yang dilakukan salah

Apabila Anda mengalami ciri-ciri toxic relationship di atas, segera keluar dan cari solusinya.

Dapatkan bantuan orang terdekat atau orang yang tepercaya, apalagi jika hubungan toksik sampai mengancam fisik dan keselamatan.

Toxic relationship yang tidak segera ditangani lambat laun merusak kesehatan mental dan fisik seseorang. (*) (Tribunmanado.co.id/Kompas.com)

Artikel Lain tentang Putri Delina

Artikel Lain Tentang Jeffry Reksa