Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

VIRAL Curhatan Warga Keluhkan Biaya Pemakaman, Naik Drastis dari Rp 500 Ribu Jadi Rp 5 Juta

Warga tersebut mengeluhkan naiknya biaya pemakaman yang semula sebesar Rp 500 ribu menjadi Rp 5 juta.

(Facebook Ponorogo Community Asli)
Curhatan warga yang mengeluhkan kenaikan biaya pemakaman 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh di media sosial curhatan seorang warga terkait mahalnya biaya pemakaman.

Seorang warga mengeluhkan tentang naiknya biaya pemakaman itu pun viral di media sosial.

Dalam postingan tersebut yang diunggah akun Daga Squezeed Orange di grup 'Ponorogo Community Asli.

Remaja 18 Tahun Tega Dorong Dan Cekik Neneknya Hingga Tewas, Langsung Kabur Bersama Teman

Warga tersebut mengeluhkan naiknya biaya pemakaman yang semula sebesar Rp 500 ribu menjadi Rp 5 juta.

Sedangkan lokasi pemakaman berada di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Ia juga turut mengunggah foto kwitansi pembayaran pemakaman yang mendapatkan stempel Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kepatihan.

"Ko grup icwp .iki ngunu curhatan salah satu warga Ponorogo..mukin yang paham biar ada suatu penjelasan yang gamblang administrasi pemakaman Ponorogo kok horor.dilalah kok uduk lurahku.."

Terpisah, Ketua LPMK Kepatihan, Soerino membenarkan adanya biaya pemakaman sebesar Rp 5 juta, namun hal tersebut khusus pemakaman warga di luar Kelurahan Kepatihan.

Sedangkan untuk warga berKTP Kelurahan Kepatihan tidak dipungut biaya sedikitpun.

Pasti Keren! Beli Yamaha GEAR 125 Dapat Exclusive Jacket GEAR 125 x EVOS

Curhatan warga yang mengeluhkan kenaikan biaya pemakaman
Curhatan warga yang mengeluhkan kenaikan biaya pemakaman (Facebook Ponorogo Community Asli)

"Kesepakatan tersebut juga telah dimusyawarahkan bersama warga dan dihadiri oleh lurah juga. Bahkan usulan awal biaya pemakamannya sebesar Rp 10 juta, namun karena dirasa terlalu mahal disepakati Rp 5 juta saja," kata Soerino, Rabu (14/4/2021).

Kebijakan itu diambil sebagai upaya untuk mengendalikan warga di luar Kelurahan Kepatihan yang ingin dimakamkan di pemakaman Bibis tersebut.

"Kelurahan Kepatihan ini hanya punya satu pemakaman yaitu Makam Bibis, itu pun saat ini sudah padat.

Kalau kelurahan atau desa lain ada yang punya dua pemakaman bahkan lebih," lanjutnya.

Untuk itu lah warga meminta agar pemakaman warga dari kelurahan Kepatihan bisa dikendalikan.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved