PKB
Sosok Muhaimin Iskandar, Kini Mau Dikudeta dari Ketum PKB, Dipecat Gus Dur, Karir Politik Moncer
Kini 113 DPC PKP dan 10 DPW dikabarkan mendesak digelar Muktamar Luar Biasa PKB karena merasa terzalimi Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar.
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini hendak dilengserkan kadernya lewat Muktamar Luar Biasa.
Diketahui, Muhaimin Iskandar menjadi ketua Umum PKP sejak 2005.
Muhaimin Iskandar menjabat Ketum PKB setelah melengserkan Gus Dur dari Ketua Umum lewat pengadilan di era kepemimpin presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kini 113 DPC PKP dan 10 DPW dikabarkan mendesak digelar Muktamar Luar Biasa PKB karena merasa terzalimi Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar.
Kader menengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).

Dilansir Tribunnews.com, Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).
Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.
"Sudah berjalan dengan orang DPP. DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB silakan. Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC," sambungnya.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengatakan desakan MLB Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) muncul lantaran kekecewaan lawan politik Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di internal partai.
Isu MLB tengah hangat dibicarakan di internal PKB. Ujang melihat gejolak-gejolak MLB sedang dipersiapkan oleh lawan-lawan politik Cak Imin di internal PKB.
"Jadi isu itu tidak akan muncul jika tidak ada gerakan-gerakan itu," ujar Ujang .
Ujang mengatakan kelompok yang hendak melengserkan Cak Imin, harus memiliki kekuatan yang lebih besar.
Terutama dengan meyakinkan para Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang notabenenya adalah pemilik suara."
Karena kalau melakukan perlawanan tapi tidak kuat itu akan merepotkan mereka begitu," ucap Ujang.

Ujang melihat beberapa faktor, hingga muncul upaya 'kudeta' di antaranya lantaran sejarah kisruh dualisme kepengurusan PKB yang melibatkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Cak Imin.
"Faktornya pertama tentu Cak Imin dulu menang dari Gus Dur juga dianggap mengkudeta.
Karena dianggap ada intervensi pemerintah sehingga menang melawan Gus Dur. Itu jadi indikasi, dulu Cak Imin juga mengkudeta, sekarang pun bisa," tutur Ujang.
Ujang menjelaskan fakfor kedua, kader PKB banyak yang kecewa lantaran digeser posisinya.
Faktor selanjutnya ditengarai adanya penyalahgunaan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya (AD/ART).
"Keempat, bisa jadi tadi ada isu keterkaitan dengan isu jual beli jabatan," ucap Ujang.
Menurut Ujang, PKB harus menjadi partai modern, Cak Imin dinilainya sudah lama menjadi ketua umum.
Lantas Siapa Muhaimin Iskandar?
Drs H Abdul Muhaimin Iskandar MSi atau dipanggil dengan nama Gus Imin atau Cak Imin lahir di Jombang 24 September 1966
Diketahui, Cak Imin dengan Gus Dur memiliki hubungan kekerabatan. Muhaimin adalah cucu KH Bisri Syansuri.
Adapun KH Bisri Syansuri adalah besan KH Hasyim Asy'ari (Kakek Gus Dur) karena putri kandung Kiai Bisri, Nyai Hj Sholihah (ibu kandung Gus Dur), menikah dengan putra Kiai Hasyim, yaitu KHA Wahid Hasyim (ayah Gus Dur).
Muhaimin Iskandar memulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri.
Ayah Muhaimin adalah Muhammad Iskandar, guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur.
Muhaimin Iskandar menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta.
Dia melanjutkan pendidikan sarjananya di FISIP UGM lalu melanjutkan masternya di Universitas Indonesia.
Dia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta.
Muhaimin, Abdurrahman Wahid dan tokoh NU mendirikan PKB dan menjadi sekretaris Jenderal
Pemegang Rekor Pimpinan Termuda DPR yang Kini Jadi Pimpinan MPR
Muhaimin menjadi anggota DPR pada 1999 pada usia 32 tahun dan menjadi wakil Ketua DPR RI.
Cak Imin menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di erah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Cak Imin terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI untuk keempat kalinya untuk periode 2014-2019.
Dulu Dipecat Gus Dur
Muhaimin Iskandar ditetapkan sebagai ketua umum PKB pada Muktamar di Semarang pada 2005.
Sedangkan Gus Dur duduk sebagai Ketua Dewan Syura.
Namun, menjelang Pemilu 2009, internal PKB kembali bergolak.
Cak Imin dipecat dari jabatannya karena dianggap melakukan manuver dengan “bermain-main ke istana” atau mendekati pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu.
Cak Imin dan para pendukungnya tidak terima, kemudian mengajukan gugatan terhadap Gus Dur ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Isu Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB pun mulai mengemuka.
Ternyata benar. Hanya saja kedua belah pihak yang berseteru menggelar MLB sendiri-sendiri.
Kubu Gus Dur di Parung (Bogor) pada 30 April-1 Mei 2008, sedangkan rombongan Cak Imin melaksanakan hajat di Hotel Mercure Ancol sehari berselang.
MLB Ancol memutuskan Cak Imin kembali duduk sebagai Ketua Umum PKB, sekaligus mendepak Yenny Wahid, putri Gus Dur, dari jabatan Sekretaris Jenderal PKB dan menunjuk Lukman Edy sebagai penggantinya.
Posisi Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro juga digusur, digantikan oleh KH Aziz Mansyur.
Putusan pengadilan semakin menguatkan penguasaan kubu Cak Imin atas PKB.
Gus Dur memilih diam dan perlahan tetapi pasti mulai meninggalkan kancah politik hingga akhir hayatnya.
Berikut profil Muhaimin dilansir kompas.com dalam artikel Profil Cak Imin: Pemegang Rekor Pimpinan Termuda DPR yang Kini Jadi Pimpinan MPR
Pendidikan Umum :
- SD Mamba'ul Maarif Denanyar, Jombang (1979)
- Madrasah Tsanawiyah Negeri Denanyar, Jombang (1982)
- Madrasah Aliyah Negeri I, Yogyakarta (1985)
- Fakultas Syariah, IAIN Yogyakarta
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM
- Magister Manajemen Komunikasi, Universitas Indonesia (UI) (1998)
Perjalanan Karier :
Pekerjaan :
- Guru/Staf Pengajar Pesantren Denanyar, Jombang (1980 - 1983)
- Sekretaris Lembaga Kajian Islam dan Sosial, Yogyakarta (1989)
- Kepala Divisi Kajian Lembaga Pendapat Umum, Jakarta (1992)
- Kepala Penelitian dan Pengembangan Tabloid Detik (1995)
- Hellen Keller International, Jakarta (1998)
- Sekretaris Yayasan Semesta Ciganjur (1999)
Legislatif :
- DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999 - 2004)
Keterlibatan dalam Organisasi :
- Pimpinan Bamus DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
- Anggota BURT DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
- Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999)
- DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (2004 - 2009)
- DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (2009 - 2014)
- DPR dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (2014 - 2019)
Menteri :
- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II (2009 - 2014)
Kegiatan Lain :
- Pimpinan Pusat Lajnah Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (NU)
- Ketua Korps Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial, Yogyakarta (1990)
- Anggota BPM FISIP UGM, Yogyakarta (1990)
- Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (1990 - 1991)
- Ketua Umum PMII, Yogyakarta (1991 - 1992)
- Ketua Umum PB PMII, Yogyakarta (1994 - 1997)
- Sekretaris Jenderal DPP PKB (1998 - 2002)
- Anggota Hellen Keller Internasional (1998)
- Ketua DPP PKB (2000 - 2005)
- Sekretaris Jenderal DPP PKB (2004 - 2005)
- Ketua Umum DPP PKB (2005 - 2010)
Penghargaan :
- Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adi Pradana
Keluarga :
- Rustini Murtadho (isteri)
- Anak : 3 orang. (Aldi Ponge/Tribun Manado/tribunnews/Kompas.com)
SEBAGIAN SUMBER:
Baca juga: Sosok Mohammad Rizki Pratama Disebut Mirip Soekarno, Jadi Kartu Truf Megawati di Bursa Ketum PDIP
Baca juga: Begini Respons Anang Hermansyah dan Krisdayanti Saat Kepergok Duduk Bersebelahan, Ashanty Senang
Baca juga: Bocoran Ikatan Cinta 14 April 2021, Nino Tahu Kebohongan Elsa, Riky Bereaksi, Al Bongkar Makam Roy