Nama Olly Dondokambey Mencuat Lagi Masuk Kabinet Jokowi, Intip Harta Kekayaan dan Jejak Kariernya

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Isu perombakan kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin kian kencang.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin bahkan mengungkap, jika tak ada aral maka reshuffle kabinet akan dilakukan dalam pekan ini.

Reshuffle Kabinet dipastikan segera dilakukan setelah disepakati peleburan dua kementerian yakni Kemenristek dan Kemendikbud.

Juga menguatnya rencana pembentukan Kementerian Investasi.

Beberapa nama pun mulai digadang masuk mengisi formasi Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Satu di antaranya Olly Dondokambey, Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan sekaligus Gubernur Sulawesi Utara.

Nama Olly disebut cocok mengisi Kementerian Investasi. Apalagi kementerian ini disebut jatah PDI Perjuangan. 

Berikut ini jejak karier dan harta kekayaan Olly Dondokambey:

Olly Dondokambey lahir di Kota Manado, Sulawesi Utara, 18 November 1961

Saat ini menjabat Gubernur Sulawesi Utara periode 2021-2026.

Ini merupakan periode kedua suami Rita Tumuntuan menjabat orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai.

Olly memiliki dua anak yakni Rio Alexander Jeremia Dondokambey dan Samuel Ray Christopher Dondokambey.

Putra tertuanya yakni Rio Dondokambey saat ini menjabat Ketua KNPI Sulawesi Utara sekaligus Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sulut.

Pendidikan dasar hingga diploma 3 Olly Dondokambey diselesaikan semua di Kota Manado.

Sedangkan gelar sarjana ekonomi-nya diraih dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma Widya, Jakarta (1995–1997)

Orang Kepercayaan Megawati

Dondokambey adalah orang kepercayaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Olly satu-satunya kader PDIP di Indonesia yang menjabat Ketua DPD sekaligus petinggi DPP.

Dua jabatan strategis itu diemban Olly beberapa periode.

Olly memegang jabatan Bendahara Umum DPP PDIP sejak 2010. Sedangkan ketua DPD PDIP dijabat sejak 2012.

Olly kembali terpilih menakhodai PDIP Sulut periode 2015-2020.

Banyak orang menyebutnya sebagai politisi kepercayaan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebelum menjabat Gubernur Sulut, ia pernah duduk sebagai anggota DPR RI selama 3 periode.

Pemilu 2004, Olly Dondokambey lolos menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari Sulut.

Awalnya, Olly dipercaya menjadi anggota Komisi XI. Setahun kemudian, ia dipercaya menjabat Wakil Ketua Komisi XI.

Pemilu Legislatif 2009, ia kembali lolos ke DPR RI dan tetap di Komisi XI.

Saat itu ia juga dipercaya mengemban amanat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI.

Pada 27 Agustus 2013, Olly didapuk menjadi Ketua Komisi XI DPR RI menggantikan Emir Moeis yang tersandung kasus korupsi.

Jabatan sebagai Wakil Ketua Banggar DPR RI yang sebelumnya dijabat Olly digantikan Prof Yasonna Hamonangan Laoly SH MSc PhD.

Yasonna adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-30 sejak Oktober 2014 hingga kini.

Pemilu Legislatif 2014, Olly lagi-lagi terpilih duduk di DPR RI periode 2014-2019.

Saat itu ia meraup 237.620 suara. Sekaligus menempatkan dirinya di peringkat 7 yang mendapat suara terbanyak dari 560 anggota DPR terpilih.

Riwayat Pekerjaan

Direktur Pusat Koperasi Mega Gotong Royong 2001–sekarang

Direktur PT. Bintang Rezeki Abadi Makmur

Manajer PT. Pembangunan Perumahan

Manajer WIKA – PP JO Taman Rasuna Apartemen, Jakarta 1994-1995

Harta Kekayaan Olly Dondokambey

Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pernah merilis hasil analisis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) calon kepala daerah Pilkada 2020.

Politisi yang akrab disapa Don Olly oleh Megawati Soekarnoputri itu masuk daftar 10 calon gubernur terkaya. 

Don Olly  berada di urutan kesembilan.

Nilai harta kekayaan Olly Dondokambey lebih Rp 179 miliar. Tepatnya 179.156.295.217

Sebagai petahana di Pilgub Sulawesi Utara juga mencatatkan kenaikan kekayaan signifikan selama periode pertama menjabat.

Kenaikan kekayaan politikus PDIP itu mencapai Rp167.943.715.381.

Berikut rincian harta kekayaan Olly Dondokambey per 2019 yang dilaporkan 30 April 2020:

- Tanah dan bangunan: Rp 47.967.124.000

- Alat transportasi dan mesin: Rp 5.890.000.000

- Harta bergerak lainnya Rp 1.455.000.000

- Kas dan setara kas Rp 124.316.171.217

- Hutang Rp 472.000.000.

Total kekayaan Rp 179.156.295.217 atau lebih Rp 179 miliar.