Terkini Nasional
Ingat Bambang Brodjonegoro? Karirnya Mentereng dan Disebut Cocok Gantikan Nadiem Makarim
Bambang telah bergonta-ganti jabatan sebanyak 3 kali selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat dengan Bambang Brodjonegoro?
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro langsung pamit.
Sebelum isu peleburan dan persetujuan DPR RI ini hangat beritanya.
Bambang bahkan pamit di kota Makassar.
Saat meresmikan Science Techno Park Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.

Bambang mengatakan kegiatannya hari itu merupakan kunjungan kerjanya yang terakhir sebagai Menristek.
"Kunjungan daerah pertama saya sebagai Menristek itu adalah ke Unhas, kunjungan daerah maksudnya. Waktu itu saya membuka joint working group meeting Indonesia-Prancis dalam bidang penelitian didampingi Rektor, dan hari ini mungkin akan kunjungan saya terakhir ke daerah sebagai Menristek," kata Bambang saat meresmikan Science Techno Park Universitas Hasanuddin, Jumat (9/4/2021) dalam rilis Unhas.
Perjalan Karir Bambang Brodjonegoro
Bambang telah bergonta-ganti jabatan sebanyak 3 kali selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada periode pertama Jokowi, ia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan periode 27 Oktober 2014-27 Juli 2016.
Kemudian, ia menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas sejak 27 Juli 2016 sampai 20 Oktober 2019.
Lalu ia menjabat sebagai Menristek/Kepala BRIN sejak 20 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju.
Sebelum menjadi Menteri Keuangan, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan sejak 3 Oktober 2013 sampai 20 Oktober 2014.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu pada periode sejak tahun 2011 sampai 2013.
Karir Bambang berawal di Universitas Indonesia (UI), sebagai pengajar atau dosen di Fakultas Ekonomi dengan keahlian ilmu regional dan ekonomi pembangunan.
Karir pria kelahiran 3 Oktober 1966 tersebut kemudian merangkak naik dari Kepala Program Studi, Ketua Jurusan, Dekan Fakultas Ekonomi, dan juga pernah menjabat sebagai Guru Besar Ekonomi UI.
Di samping itu, Bambang juga aktif mengikuti berbagai organisasi yang terkait dengan keahliannya.
Salah satunya adalah Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FE UI.

Saat masih menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro ikut menggawangi proses pencarian lokasi ibu kota baru, hingga memberikan rekomendasi kepada Presiden Jokowi di medio 2019.
Di bawah kepemimpinannya, Bappenas juga telah menyampaikan susunan rencana pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim), dari mulai rencana desain awal, perkiraan anggaran yang dibutuhkan, sampai tahap-tahap pembangunan.
Namun, sampai ibu kota baru belum dibangun, ia dipindahkan jabatannya sebagai Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dengan dileburnya Kemenristek ke Kemendikbud, BRIN dikabarkan akan berdiri sendiri.
Namun, seorang sumber yang dipercaya mengabarkan, Bambang juga telah mengundurkan diri sebagai Kepala
Peleburan Kementerian
Kementerian ini adalah peleburan antara Kemendikbud dan Kemenristekdikti.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pembentukan Kementerian Investasi serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Pembentukan dua kementerian itu sesuai dengan hasil keputusan Badan Musyawarah yang membahas surat dari Presiden Joko Widodo mengenai pertimbangan pengubahan kementerian.
"Kami selaku pimpinan rapat akan menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat, apakah hasil keputusan rapat Badan Musyawarah pengganti rapat konsultasi terhadap pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian dapat disetujui?" kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Hal itu dijawab dengan kata setuju oleh peserta rapat.
Dasco kemudian mengetukkan palu sebagai tanda persetujuan.
Dasco menuturkan, rapat Badan Musyawarah pada Kamis (8/4/2021) telah membahas surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.
Rapat tersebut, kata Dasco, menyepakati dua hal.
Pertama, penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kedua, pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Adapun persetujuan DPR ini sesuai dengan ketentuan pada UU Nomor 39 Tahun 2019 tentang Kementerian Negara yang mengatur bahwa pengubahan sebagai akibat pemisahan atau penggabungan kementerian dilakukan dengan pertimbangan DPR.
Cocok Ganti Nadiem Makarim
Dikutip dari Tribunnews, Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta menilai, reshuffle kabinet cuma tinggal menunggu waktu.
Ujang menilai reshuffle akan terjadi, pasca-penggabungan dan pembentukan kementerian sesuai usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disetujui DPR.
"Jika peleburan (Kemenristek ke Kemendikbud) dan pembentukan Kementerian Investasi telah disetujui oleh DPR, maka reshuffle itu hanya soal menunggu waktu saja," ujar Ujang ketika dihubungi Tribunnews, Sabtu (10/4/2021).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu juga menyoroti siapa sosok yang nantinya akan memimpin kementerian-kementerian tersebut.
Nadiem Makarim yang saat ini menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menurutnya layak menjadi kandidat menteri yang di-reshuffle.
Dia juga menyebut sosok Bambang Brodjonegoro yang saat ini menjabat Kemenristek/Kepala BRIN, cocok mengemban posisi Mendikbud.
"Soal siapa yang akan menjadi menterinya hasil peleburan tersebut, itu tergantung Jokowi."
"Namun Nadiem layak diganti, karena banyak kebijakannya yang tak jelas dan kontroversial."
"Bambang juga cocok karena dia berangkat dari akademisi."
"Namun semua tergantung Jokowi, karena bisa juga menterinya sosok lain," cetusnya.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul KARIR Mentereng Bambang Brodjonegoro Disebut Cocok Ganti Nadiem Makarim Pimpin Kemendikbudristek