Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Koruptor Tertangkap

Koruptor Ini Buron 11 Tahun, Dituding Rugikan Negara Rp 11 Miliar, Begini Cara Korupsinya

Korps kejaksaan kembali sukses mengamankan seorang koruptor yang telah 11 tahun dalam pelarian menjadi buronan.

Editor: Aswin_Lumintang
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Meryasti Tangke Padang, buronan korupsi, diamankan dari kamar kosnya di Depok, Jumat (9/4/2021) malam, setelah kabur 11 tahun. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA  - Korps kejaksaan kembali sukses mengamankan seorang koruptor yang telah 11 tahun dalam pelarian menjadi buronan.

Penangkapan ini patut diacungi jempol, karena tergolong merugikan keuangan negara yang cukup besar, untuk ukuran terjadi di korupsi di daerah.

Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat bersama Kejaksaan Negeri Depok, berhasil mengamankan buronan atas nama Meryasti Tangke Padang (32), yang telah kabur selama 11 tahun.

Meryasti Tangke Padang, buronan korupsi, diamankan dari kamar kosnya di Depok, Jumat (9/4/2021) malam, setelah kabur 11 tahun.
Meryasti Tangke Padang, buronan korupsi, diamankan dari kamar kosnya di Depok, Jumat (9/4/2021) malam, setelah kabur 11 tahun. (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Penangkapan Meryasti, berawal dari suksesnya penyamaran Alfa Dera dan Dimas Praja dari bidang Intelijen dan Pidana Khusus Kejari Depok.

Dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat, Johny Manurung, Meryasti ditangkap di dalam kamar kosnya di kawasan Pekapuran, Tapos, Kota Depok.

Asisten Intel Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat, Irvan Samosir, menjelaskan, pelaku melakukan tindak pidana korupsi dengan cara membuat SPK (Surat Perintah Kerja) fiktif pada Bank Sulselbar cabang Pasangkayu.

"Dengan cara bersama-sama 10 orang, dan sudah berhasil kami amankan tujuh orang dan kami masih ada tiga orang lagi yang sedang dicari," kata Irvan di lokasi penangkapan, Jumat (9/4/2021) malam.

"Kerugian Rp 41 miliar, sudah selama 11 tahun dan yang bersangkutan sudah kami kejar," timpalnya lagi.

Selama 11 tahun pelariannya, Irvan menturkan bahwa pelaku juga terus berpindah dari satu daerah ke daerah yang lainnya.

"Dia ke Palu, dari Palu dia ke Kabupaten Poso, selanjutnya dia ada di Kota Depok," katanya.

Pasangkayu terletak di Sulawesi Barat. 

Dari lokasi terjadi korupsi, Mersyasti menyeberang ke provinsi sebelah, Sulawesi Tengah, untuk bersembunyi di Palu, lalu ke Poso.

Terakhir, Irvan mengatakan bahwa proses hukum Meryasti sudah diputuskan di pengadilan, dengan vonis empat tahun penjara.

"Ini sudah putus dari Pengadilan Tinggi Sulsawesi Selatan dan kami akan mengeksekusinya segera, divonis empat tahun penjara. Tetap posisinya kami akan laksanakan putusan," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved