Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat

Masih Ingat Ningsih Tinampi, Dukun Viral Rp 60 Juta Sehari? Kini Nasibnya Berubah, Ada yang Melarat

Kabar terbaru Ningsih Tinampi, dukun pengobatan alternatif yang viral berpenghasilan capai Rp 60 juta sehari. Kini nasib berubah dan ada yang melarat.

Editor: Frandi Piring
Tangkap Layar | Youtube/Ningsih Tinampi
Kabar terbaru Ningsih Tinampi, dukun Pengobatan Alternatif. Pulang dari luar negeri dan ada yang melarat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat dengan Ningsih Tinampi, dukun Pengobatan Alternatif yang dulunya viral dan jadi terkenal?

Sempat menjadi perhatian publik, kabarnya beberapa waktu kemarin sudah jarang terdengar lagi.

Namun kabar terbaru Ningsih Tinampi akhirnya mencuat.

Kabarnya, nasibnya kini sudah berubah drastis. 

Praktisi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pengobatan-alternatif' title='pengobatan alternatif'>pengobatan alternatif</a>, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ningsih-tinampi' title='Ningsih Tinampi'>Ningsih Tinampi</a>

(Foto: Ningsih Tinampi, dukun Pengobatan Alternatif./Kolase/SURYA/GALIH LINTARTIKA/youtube)

Pergi ke luar negeri lalu kembali dan ada yang melarat setelah ditinggal Ningsih Tinampi.

Ningsih Tinampi yang dulunya adalah dukun terkenal dan kaya raya, berpenghasilan Rp 60 juta sehari.

Tapi kini pergi jauh dari rumah. Bahkan ada cerita karyawannya melarat sampai alih profesi jadi tukang kebun.

Popularitas Ningsih Tinampi yang meredup di masa Corona membuat karyawan terkena imbasnya.

Melansir dari Grid.ID, Ningsih Tinampi juga kembali jadi pusat perhatian kala dirinya mengakui sudah menemukan obat yang bisa menyebuhkan penyakit Corona atau Covid-19.

Nyatanya pada waktu itu, pemerintah belum menemukan vaksin untuk virus Corona.

Iklim masyarakat Indonesia yang masih mempercayai pengobatan alternatif agaknya dijadikan kesempatan oleh pemilik klinik di Jawa Timur ini.

Ningsih Tinampih sempat menjual obat yang diklaim bisa menyembuhkan Covid-19. Hal ini dibagikannya melalui YouTube pribadinya Ningsih Tinampi.

Sang dukun membagikan video berjudul "OBAT CORONA MADE IN PANDAAN" yang diunggahnya pada 9 April 2020 lalu.

Pada video berdurasi 6 menitan itu, Ningsih mempromosikan obat yang dijualnya.

Setelah membuat berbagai kontroversi, nama Ningsih Tinmapi seolah menghilang bak hilang di telan bumi.

Usut punya usut, ternyata Ningsih Tinampi baru saja menikmati liburan ke Turki.

Bahkan dukun yang dulu viral ini rela meninggalkan karyawannya hingga banting stir jadi petani demi memenuhi kebutuhan, seperti yang dilansir dari GridFame.ID.

Kini, setelah pulang dari Turki pada (4/2/2021) lalu, Ningsih Tinampi memamerkan oleh-olehnya dari luar negeri.

Mengutip dari TribunStyle.com, kabar kepulangannya tersebut dibagikan anak buahnya di kanal Youtube Ningsih Tinampi (3/2/2021).

Setelah pulang dari Turki Ningsih Tinampi bahkan menggelar istigosah doa bersama.

Pulang dari Turki Ningsih juga terlihat membawa oleh-oleh sekarung.

Anak buah Ningsih Tinampi beralih profesi menjadi tukang kebun

Anak buah Ningsih juga memperlihat Ningsih membawa oleh-oleh sekarung.

Oleh-oleh itu isinya berupa makanan hingga pernak-pernik.

Beberapa di antaranya ada kerudung, pakaian, makanan ringan hingga pernak-pernik hiasan.

Setelah kepulangannya itu, Ningsih juga terlihat membagikan kegiatannya berkebun.

Sesekali Ningsih memperlihatkan hasil panen perkebunan yang dikelola anak buahnya.

Dalam kanal Youtubenya, pulang dari Turki, Ningsih Tinampi terlihat kembali membuka praktik pengobatannya.

Ia mengunggang sejumlah video kegiatannya mengobati pasiennya.

Ningsih Tinampi cerita apa pekerjaan awalnya sebelum jadi praktisi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pengobatan-alternatif' title='pengobatan alternatif'>pengobatan alternatif</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ningsih-tinampi' title='Ningsih Tinampi'>Ningsih Tinampi</a> cerita apa pekerjaan awalnya sebelum jadi praktisi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pengobatan-alternatif' title='pengobatan alternatif'>pengobatan alternatif</a>

(Foto: Ningsih Tinampi cerita apa pekerjaan awalnya sebelum jadi praktisi Pengobatan alternatif Ningsih Tinampi cerita apa pekerjaan awalnya sebelum jadi praktisi pengobatan alternatif./Youtube channel Ningsih Tinampi)

Bahkan, meski baru tiba di Indonesia, kegiatan Ningsih sudah disambut dengan antrean pasien membludak.

Sebagai tambahan, sehubungan dengan adanya wabah virus corona, tempat praktik Ningsih Tinampi di Pasuruan, Jawa Timur itu tak boleh beroperasi.

Sebab, seperti yang diketahui, antrian pasien yang ingin berobat ke Ningsih Tinampi selalu membludak.

Bahkan, daftar antrian diklaim sudah penuh hingga tahun 2021 mendatang.

Ningsih Tinampi disebut-sebut memasang tarif fantastis untuk pasien yang berobat kepadanya yakni debedar 10 juta rupiah.

Pengobatan Alternatif ala Ningsih Tinampi Sempat Menjadi Pusat Perhatian dan Viral

Hal ini lantaran pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi sempat jadi kontroversial lantaran mengaku mampu memanggil nabi dan malaikat.

Tempat pengobatan alternatif Ningsih Tinampi akhirnya didesak untuk tutup usai kontroversi itu menyeruak.

Lama tak terdengar kabarnya, ternyata Ningsih Tinampi tak membuka praktik untuk sementara waktu.

Di tengah pandemi virus corona ini, dia justru asyik melenggang ke kebun durian dan dikawal oleh beberapa polisi dan tentara.

Sebelumnya, nama Ningsih Tinampi dikenal banyak orang karena pengobatannya yang sangat kontroversial bahkan antriannya mencapai puluhan ribu orang.

Diwartakan berbagai media, antrian pengobatan Ningsih Tinampi ini bahkan tak putus sampai tahun 2021 mendatang.

Tak hanya itu saja, Ningsih Tinampi kembali dibicarakan banyak orang lantaran pengakuannya yang bisa memanggil malaikat dan nabi.

Pernyataan itu lantas mendapat perhatian dari mulai paranormal hingga ustaz-ustaz ternama di Indonesia.

Kabar terakhir soal tempat praktik pengobatan Ningsih Tinampi yang berada di Jawa Timur ini ditutup sementara karena virus corona semakin merebak.

Namun, dilihat dari unggahan di kanal Youtube Ningsih Tinampi, ia sedang asyik melenggang di kebun durian dan dikawal beberapa aparat negara.

Dalam video yang diunggah pada Senin (06/04) itu ia menyatakan bahwa telah dilamar juragan durian.

Video berdurasi 17 menit 08 detik itu memperlihatkan aktivitas Ningsih Tinampi yang asyik menikmati kebun durian, bahkan tak segan ia memanjat pohon tersebut.

"Aku lek menek ngene ae iso, lho kecil (aku kalau manjat gini aja bisa, kecil)," ucap Ningsih Tinampi dengan logat khas Jawa Timur.

Tak hanya itu saja, Ningsih Tinampi mengucapkan hal yang tak terduga.

"Alhamdulillah, entuk warisan. Aku dapat warisan," ucap Ningsih.

"Oh bukan, aku entuk mahar," timpalnya.

Selanjutnya, ia menjelaskan jika dirinya telah dilamar orang.

"Aku ini dikawin orang, dilamar entuk mahar. Aku ini dilamar orang, mahare kebun duren" ucapnya.

"Gelem aku pak, mase dirabi saiki gelem aku," lanjutnya.

Siapa sangka, ternyata Ningsih Tinampi hanya bergurau saja dengan beberapa yang mengawalnya menjelajahi kebun durian tersebut.

Salah satu pengawalnya bahkan mengucapkan jika yang mempunyai kebun durian yang disambangi oleh NIngsih Tinampi ini sudah punya istri.

"Gelem dirabi saiki (Lha yang punya sudah punya istri kok mau dinikahi)," ucap salah satu pengawal Ningsih.

Ternyata Ningsih hanya bercanda agar suasana saat perjalanannya itu tak menjadi kaku.

"Dadi wong iku ojo percoyo ta la, sing guyon-guyon (Jadi orang jangan gampang percaya, bercanda saja)," ucap Ningsih Tinampi.

Rupanya kunjungan Ningsih Tinampi ke kebun durian itu hanya untuk berjalan-jalan melepas penat disela kesibukannya mengobati orang.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ingat Ningsih Tinampi Dulu Banyak yang Cari? Kini Nasibnya Beda Lagi Sampai-sampai Panjat Pohon,

https://makassar.tribunnews.com/2021/04/09/ingat-ningsih-tinampi-dulu-banyak-yang-cari-kini-nasibnya-beda-lagi-sampai-sampai-panjat-pohon?page=all.

Artikel Terkait Berita Viral

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved