Berita Heboh
TERUNGKAP Modal Awal Tien Soeharto Kuasai TMII hingga Punya Aset Triliunan Rupiah, YHK Angkat Bicara
Kini Terungkap Modal Awal Tien Soeharto Kuasai TMII hingga Punya Aset Triliunan Rupiah.
Selama 33 tahun berkiprah, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan (YDGRK) diungkapkan Siti Hardiyanti telah menyalurkan bantuan sekitar Rp. 64 Miliar.
Semua untuk korban bencana, meliputi korban bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang, tsunami, gunung meletus dan bencana sejenisnya.
Selama itu, yayasan juga telah menyalurkan bantuan di 1.099 lokasi bencana, pada 899 kejadian bencana di 34 Provinsi di Indonesia.
"Semua itu kami lakukan melalui kerja sama luar biasa dengan semua pihak. Semua yang percaya bahwa kehidupan yang lebih baik, yang lebih sejahtera itu bisa kita raih bersama melalui tolong-menolong di antara kita. Subhanallahu," jelas Siti Hardiyanti.
Berbagai sumbangsih kedua yayasan ini pada gilirannya diharapkannya turut memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.
"Kami percaya, tak ada yang sempurna. Demikian pula dengan berbagai upaya yang telah kami lakukan. Namun di dalam kenaifan ini setidaknya Allah SWT Yang Maha Tahu, apa yang menjadi nawaitu dan bersemayam di dalam lubuk hati kami terdalam. Semoga Allah SWT melimpahkan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua, amiin ya robbal’alamiin," tutur Siti Hardiyanti yang akrab disapa Mbak Tutut itu.
Eksistensi Yayasan Harapan Kita dalam misi sosial kemanusian telah banyak dirasakan oleh masyarakat melalui berbagai macam usaha, termasuk pendirian Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita.
Kehadiran RSAB ini merupakan respon ibu Tien karena angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan sanga tinggi.
Beliau ingin rumah sakit ini berperan besar membantu tumbuh kembang anak-anak hebat harapan bangsa dan menjadi pionir penggunaan teknologi kedokteran terbaru. Puncak kiprah Rumah Sakit Harapan Kita, bisa dilihat pada Mei 1988.
Ketika itu pihak rumah sakit menangani kelahiran “Bayi Tabung” pertama di Indonesia, yang karena sukacitanya, oleh Ibu Tien Bayi Tabung itu diberi nama Nugroho Karyanto. Disusul bayi tabung kembar tiga yang juga diberi nama Melati, Suci, dan Lestari.
Kemudian YHK juga mendorong pembangunan RS Jantung Harapan Kita. Lewat tangan dinginnya ibu negara Tien Soeharto, rumah sakit ini menjadi yang pertama melakukan bedah jantung terbuka di Indonesia dan operasi jantung berteknologi tinggi lainnya.
”Harus ada subsidi silang, di mana mereka yang kaya raya harus membantu yang mereka yang miskin dan lemah, tapi mengalami penyakit yang sama seperti mereka yang kaya raya,” tandas Ibu Tien, seperti yang dituturkan oleh putri sulungnya, Mbak Tutut.
Amir Hani adalah saksi dan menjadi pasien pertama operasi jantung RS Jantung Harapan Kita pada tahun 1985.
Kala itu, usianya baru beranjak 7 tahun ketika terdiagnosa Ventrikel Septa Defect atau kelainan dinding pemisah ruangan pada jantung.
Pada tahun tersebut fasilitas seperti CT Scan dan ekokardiografi (EKG) belum ada sehingga ketika di bedah, tim dokter menemukan bahwa Amir ternyata mengidap Anomalus Pulmonary Venous Dranaige atau kelainan vena yang membawa aliran darah menuju jantung.
Disampaikan Kepala Sub Bagian Humas RS Jantung Harapan Kita, Rusman Basir, pada tahun tersebut fasilitas seperti CT Scan dan ekokardiografi (EKG) belum ada sehingga ketika di bedah, tim dokter menemukan bahwa Amir ternyata mengidap Anomalus Pulmonary Venous Dranaige atau kelainan vena yang membawa aliran darah menuju jantung.
”Zaman dulu kan diagnosanya tidak se-advance sekarang untuk mengetahui apakah dia sakitnya di mana. Yang pasti sih awalnya dadanya menonjol dan bentuknya aneh. Makanya diagnosa dikira VSD. Karena penyakit jantung itu luas apakah di katup, dinding, kebocoran, jenisnya ada banyak," ujarnya.
Operasi pada Amir dilakukan karena saat itu terdapat kelainan bentuk pada dadanya. Pemeriksaan awal memang menunjukkan bahwa ia mengidap penyakit jantung bawaan.
"Jadi dari kecil dia sudah mengalami sakit jantung," sebut staff Humas RS Jantung Harapan Kita, Mariana Hutapea. Bungsu dari pasangan H Amsyor dan Ny Ramlah saat ini telah sehat dan menjadi saksi operasi pembedahan jantung pertama di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Tonjolan di dadanya telah hilang dan bentuk dadanya sudah kembali normal.
(Fotokita/Bayu Dwi Mardana Kusuma)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Masih Ingat Ignasius Jonan, Eks Menteri ESDM Jokowi-JK? Kini Terseret Bersama Samin Tan, Kasus PKP2B
Baca juga: Peringatan Dini Tsunami dari BMKG: Waktu Datangnya Cepat, Ini Titik Lokasi Gelombang Tsunami
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 11.30, Wanita Naik NMax Tewas, Korban Lepas Kendali dan Jatuh Lalu Terpental
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Fotokita dengan judul 44 Tahun Keruk Uang dari TMII, Segini Modal Awal Tien Soeharto Dirikan Yayasan Harapan Kita Hingga Punya Aset Triliunan Rupiah
Penulis : Bayu Dwi Mardana Kusuma
Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma