Berita Minahasa Selatan
Terlihat Yaki Gendong Anak, Populasi Macaca Nigra di Hutan Lolombulan Minahasa Selatan Mulai Normal
Aktivis pelindung Yaki di Minahasa Selatan, akhir-akhir ini warga di kawasan Gunung Lolombulan melaporkan bahwa mereka mulai melihat Yaki.
Penulis: Rul Mantik | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada kabar gembira buat para pecinta lingkungan. Ternyata populasi Yaki (macaca nigra) di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara, mulai stabil.
Itu dibuktikan dengan sudah seringnya warga di kawasan Gunung Lolombulan, wilayah Kecamatan Motoling, melihat Yaki.
Menurut pengakuan Hesky Pangaila (26), aktivis pelindung Yaki di Minahasa Selatan, akhir-akhir ini warga di kawasan Gunung Lolombulan melaporkan bahwa mereka mulai melihat Yaki yang bergerombol.
"Kita patut bersyukur karena populasi satwa endemik Macaca Nigra, atau yang kita kenal dengan nama Yaki, saat ini mulai stabil. Ada beberapa ekor yang terlihat oleh penduduk yang pergi ke kebun," kata Hesky Pangaila.
Yang lebih menggembirakan lagi, kata dia, mulai ada induk Yaki yang terlihat menggendong anaknya.
"Ada warga yang melihat, ada Yaki yang membawa anak-anaknya untuk mencari makan di sekitar hutan dan perkebunan warga. Ini adalah pertanda baik."
"Berarti perkembangan Yaki di kawasan Gunung Lolombulan sudah menuju normal," terang Ketua Kelompok Petualang Alam Bebas (KPAB) Lolombulan itu.
Mulai berkembangnya kembali Yaki di Kabupaten Minahasa Selatan, disebabkan mulai muncul kesadaran warga bahwa Yaki adalah penyanggah hutan yang sangat penting.
Sosialisasi yang tak henti disampaikan organisasi pecinta lingkungan, memicu kepedulian masyarakat soal kelangsungan hidup Yaki yang hampir punah
"Saya dan tim dari organisasi KPAB Lolombulan Motoling, sempat mengikuti seminar dan sosialisasi tentang Yaki di berbagai tempat."
"Pengetahuan yang kami peroleh ini, kami sampaikan kepada masyarakat tentang bagaimana cara menjaga ekosistem alam lewat tidak lagi memburu salah satu penyanggah hutan di kawasan hutan Gunung Lolombulan, yakni Yaki," jelas Hesky Pangaila.
Keberadaan Yaki di Kabupaten Minsel, sempat terancam. Di tahun 1990-an, Yaki masih mudah dijumpai di kawasan hutan Gunung Lolombulan dan Sinonsayang serta kawasan pegunungan Wulur Maatus.
Namun, pada Tahun 2000-an, kelangsungan hidup Yaki terancam. Selama puluhan tahun, warga yang berkebun di kawasan Gunung Lolombulan dan Sinonsayang, nyaris tak pernah melihat Yaki.
Bahkan, banyak yang berspekulasi bahwa populasi Yaki di hutan Gunung Lolombulan dan Sinonsayang sudah punah.
Hilangnya Yaki di kawasan hutan ini disebabkan tingginya aktivitas perombakan hutan warga. Tidak hanya itu, perburuan liar hewan Yaki ini sempat marak.
Hasil buruan daging Yaki, selain dimakan, juga diperjual-belikan di pasar-pasar tradisional. Hal ini diakui oleh Hesky Pangaila.
"Ancaman bagi satwa ini sangat nyata. Selain perombakan hutan, ancaman terbesar bagi Yaki adalah pemburu, yang tidak lain adalah orang-orang tidak bertanggungjawab."
"Ada juga beberapa yang tidak terdeteksi, selain diperjual-belikan di pasar-pasar, pasti ada juga untuk dikomsumsi secara pribadi," ungkapnya.
Kurangnya sosialisasi dari pemerintah, sangat mempengaruhi populasi Yaki.
"Selama pemerintah setempat diam, populasi Yaki akan terus terancam. Jadi, peran pemerintah desa, khususnya di kawasan hutan Gunung Lolombulan dan Sinonsayang, sangat berarti untuk mengembalikan populasi Yaki menjadi normal," ujarnya.
Soal informasi yang menyebutkan ada gerombolan Yaki yang merusak tanaman warga, Hesky Pangaila mengaku belum mendengarnya.
"Info tersebut belum kami dengar. Saya juga baru kali ini dengar info bahwa ada Yaki merusak perkebunan warga. Kejadian itu memang sangat memungkinkan, jika persediaan makanan untuk Yaki di kawasan hutan sudah menipis," pungkas Hesky Pangaila. (rul)
• Listrik Sering Padam, Server Diskominfo Bolsel Terganggu
• Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Pengendara Motor Tewas Mengenaskan, Korban Ditabrak Mobil dari Belakang
• Dari Penelantaran Anak hingga Pernikahan Siri, Berikut Deretan Bantahan dari Kuasa Hukum Prof M