Gejolak Partai Demokrat
Dipecat Karena Ikut KLB Moeldoko, Mantan Ketua Demokrat Bolsel Ungkapkan Rasa Kecewa
"18 tahun saya di Demokrat Bolsel, tak pernah sekalipun dikunjungi oleh DPD Demokrat Sulut. Nanti sekarang saat ada masalah baru mereka datang."
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -- Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), Jamaluddin Razak, akhirnya buka suara terkait pemecatannya.
Menurut politisi yang akrab disapa Aco ini, jika dirinya memang ikut serta dalam KLB Moeldoko.
Ia pun juga mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap pengurus Partai Demokrat, mulai dari DPD hingga DPP.
Jamal membeberkan selama 18 tahun menjadi kader di Partai Demokrat, seakan tak ada perhatian dari DPD hingga DPP.
"18 tahun saya di Demokrat Bolsel, tak pernah sekalipun dikunjungi oleh DPD Demokrat Sulut. Nanti sekarang saat ada masalah baru mereka datang," aku dia.
Jamal menegaskan kehadiran KLB Moeldoko ini harusnya menjadi pelajaran bagi pengurus Demokrat.
Pasalnya sangat banyak kader yang menaruh kecewa dengan sistem Demokrat belakangan ini.
"Harusnya kehadiran KLB ini menjadi pelajaran bagi para pengurus Demokrat bahwa ada yang salah dalam partai ini," akh dia.
Jamal pun membeberkan tak tahu menahu soal diangkatnya Reza Nangka sebagai Plt Ketua DPC Demokrat Bolsel.
"Saya tak pernah diberitahu, dan baru tahu kalau sudah ada ketua yang baru," tegasnya.
Pintu Maaf
Sementara itu Partai Demokrat Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), menegaskan masih membuka pintu maaf bagi kader yang membelot.
Pernyataan ini dikatakan langsung oleh Plt Ketua DPC Demokrat Bolsel Reza Nangka, ketika ditemui Tribun Manado, Kamis (1/4/2021) di Desa Popodu.
Menurut Reza, jika Partai Demokrat adalah partai yang humanis dan tidak mendendam.
"Andai kata ada kader yang ikut KLB dan ingin kembali, maka kami dengan tangan terbuka menerimanya," ujarnya.
Meski begitu, para kader yang dinonaktifkan ini dipastikan tak akan memegang jabatan strategis lagi.
"Kalau jabatan sesuai perintah DPP Demokrat itu tak ada lagi," aku dia.
Apresiasi Pemerintah
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bolsel, melakukan nonton bareng putusan Kemenkumham terkait status Partai Demokrat Versi Moeldoko.
Nobar tersebut digelar, Rabu (31/3/2021) di Queen Resto, Desa Sondana, Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut).
Beberapa pengurus DPC Demokrat Bolsel yang turut hadir dalam nobar tersebut adalah Plt Ketua DPC Demokrat Bolsel Reza Nangka, Sekertaris Irma Dilapanga, dan Bendahara Jumiati Bumulo.
Mereka nampak bersorak ketika Kemenkumham membacakan putusan yang menyatakan bila Partai Demokrat versi Moeldoko tidaklah sah.
Ketika ditemui Tribun Manado, Plt Ketua DPC Demokrat Bolsel Reza Nangka mengapresiasi pemerintah atas putusan tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi putusan hari ini, Pemerintah terutama pak Jokowi sudah berlaku adil," tegas dia.
Ia menegaskan jika kebenaran memang akan selalu menang, meskipun harus menempuh proses yang panjang.
"Sekarang semua orang Indonesia tahu bahwa Ketum Partai Demokrat yang sah adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),' tegasnya dia.
Ia juga mengaku tak yakin bila kubu Moeldoko akan menggugat hasil keputusan dari Kemenkumham tersebut.
"Kalau mau gugat yah silahkan, tapi saya rasa mereka tak akan menggugat," ucap dia.
Gerak Cepat Ganti Ketua DPC
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat bergerak cepat mengganti beberapa ketua-ketua DPC yang dinonaktifkan.
Penonaktifan tersebut dilakukan pasca para kader tersebut menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat versi Moeldoko.
Salah satu yang menghadiri KLB tersebut adalah Ketua DPC Kabupaten Bolsel, Sulawesi Utara (Sulut), Jamaluddin Razak.
Jamal pun langsung dinonaktifkan oleh DPP Demokrat pasca kehadirannya di KLB tersebut.
Pasca penonaktifan tersebut, DPP Demokrat langsung bergegas menunjuk pengganti Jamaluddin Razak.
DPP Demokrat pun akhirnya menunjuk Reza Nangka sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bolsel.
Usai dilantik sebagai Plt Ketua DPC Demokrat, Reza Nangka mengatakan jika dirinya diberikan mandat oleh Ketua Umum Demokrat yang sah yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Pasca penonaktifan pak Jamaluddin, kami sudah melakukan konsolidasi, karena saya adalah pengurus DPP yang ada disini, kita sudah ada konsolidasi dengan Ibu Sekertaris dan Bendahara Bolsel," ujarnya ketika ditemui Rabu (31/3/2021) di Queen Resto.
Ia mengatakan pasca pertemuan hari ini, pihaknya sudah menyusun rencana jangka menengah dan jangka panjang untuk menyongsong 2024 nanti.
Sedangkan untuk penetapan pengurus DPC Bolsel yang definitif, dirinya akan membicarakan dengan pengurus DPP dan akan dikonsultasikan dengan pengurus DPD Demokrat Sulut juga.
"Waktunya kita belum tahu, tapi pastinya dalam waktu dekat ini. Karena namanya Plt pasti ada yang akan definitif juga," ujarnya.
"Pasti kita akan gelar Muscab, tapi belum tahu kapan. Untuk sekarang dengan personil yang ada, kita tetap bekerja, untuk tetap solid hingga ada perintah dari DPP untuk menggelar Muscab," ucapnya. (Nie)
• Di Depan Raffi Ahmad, Celine Evangelista Ngaku Pernah Ditinggal Stefan William saat Sedang Hamil
• SANGAT MUJUR! 3 Zodiak ini Perlu Berbahagia karena Anda Akan Mandi Rezeki Sepanjang Bulan April 2021
• Olly Dondokambey Beber Penyakit Kepala Daerah dan Wakil Usai Menang Pilkada