Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

CERITA Perempuan Inisial N, Istri Terduga Teroris ZA, Ungkap Kelakuan Suaminya: Saya Enggak Percaya

Cerita wanita berinisial N Istri terduga teroris berinisial ZA (37).Sambil mengelus dada, N terkejut kala mengetahui sang suami,ZA diamankan Densus 88

youtube channel tv one news
Curhat Istri Terduga Teroris, Geleng-geleng Kepala Bongkar Gelagat Suami di Rumah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - "Saya enggak percaya aja. Saya enggak tahu dia dibawa jam berapa.

Saya lihat di tv memang di bengkel dia, tapi saya enggak tahu. Saya enggak kepikiran itu di bengkel ayahnya," kata N.

Sebelumnya, N tidak pernah menyangka bahwa terduga teroris yang ditangkap aparat itu adalah suaminya.

Berikut cerita wanita berinisial N Istri terduga teroris inisial ZA (37).

Sambil mengelus dada, N terkejut kala mengetahui sang suami, ZA diamankan Densus 88 terkait dugaan terorisme.

Dalam cuplikan wawancara tv one, N pun mencurahkan isi hatinya terkait sosok sang suami.

N dengan tegas mengaku tak percaya bahwa sang suami, ZA adalah terduga teroris.

Curhat Istri Terduga Teroris, Geleng-geleng Kepala Bongkar Gelagat Suami di Rumah

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, polisi geledah Bengkel Sinergy Motor, Jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menurut info yang beredar, bengkel tersebut diduga menjadi lokasi persembunyian terduga teroris.

Belakangan diketahui, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial ZA.

Sang suami ditangkap Densus, N tampak syok.

N lantas mengaku tak pernah melihat ada gelagat aneh pada diri sang suami, ZA

"Enggak ada, biasa aja. Pulang kerja biasa, berangkat, enggak ada yang aneh, enggak ada curigaan, enggak ada," ujar N, istri terduga teroris ZA.

Mengenai keseharian ZA, sang istri menyebut bahwa sang suami tidak pernah melakukan hal-hal mencurigakan.

Namun diakui N, ZA memang kerap pamit seminggu sekali untuk datang ke pengajian.

"Pengajian paling seminggu sekali, enggak tiap hari.

Biasanya temannya telepon, ada pengajian di rumah ustaz ini.

Saya pernah nanya 'ngaji di mana yah ?' (ZA jawab) 'ada di rumah teman, di situ, dekat'. Gitu doang," pungkas N.

Adapun mengenai sosok ZA, sang istri menyebut suaminya itu bukan dalam kategori sosok yang taat beribadah.

"Kalau ibadah dia kurang memang, malah dia jarang, di rumah kalau lagi mau doang. Kalau enggak ya enggak. Ngaji juga enggak terlalu fokus," akui N.

Kepada pewarta, N mengaku baru tahu informasi sang suami ditangkap densus itu dari berita di televisi.

Hingga akhirnya, N pasrah kala rumahnya digeledah aparat terkait ZA yang disebut terduga teroris.

Bercerita lebih lanjut, N tampak yakin bahwa sang suami tidak terlibat dalam jaringan terorisme.

Sambil menggeleng-gelengkan kepala, N pun mengaku tahu betul bagaimana sosok sang suami.

"Saya enggak percaya. Karena saya melihat sendiri keseharian dia kayak apa. Makanya begitu dibilang dia teroris, nyesek hati saya," kata N.

Pun ketika ZA disebut sebagai terduga teroris, N mengaku tak percaya.

"Saya enggak tahu sama sekali. Enggak mungkin. Dia gimana di rumah, saya tahu sendiri.

Enggak mungkin istrinya enggak tahu.

Dia enggak pernah banyak cerita, enggak pernah dia ngajak 'ke sini yuk bun, ke pengajian', enggak pernah. Makanya saya kaget. Ya Allah kok gini," jelas N.

Diwartakan sebelumnya oleh TribunnewsBogor.com, Densus 88 mengamankan terduga teroris berinisial ZA (37) di Bekasi.

Selain menyimpan lima bom aktif, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Bekasi pada Senin (29/3/2021) kemarin berinisial ZA juga menyimpan 1,5 kilogram bahan baku bom berdaya ledak tinggi jenis Triacetone Triperoxide (TATP).

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan 1,5 Kg TATP yang sudah diamankan tersebut siap dibuat dan dimasukan dalam bentuk bom.

Selain itu, kata Yusri, polisi juga mengamankan bahan-bahan baku lain untuk membuat TATP.

"Juga ada bahan baku lain yang siap untuk dibuat TATP. 1,5 kg TATP yang sudah siap dibuat, dimasukkan dalam bentuk bom. Kemudian ada bahan-bahan baku lain yang akan dibuat untuk TATP-nya," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya pada Selasa (30/3/2021).

Yusri menjelaskan, untuk lima bom aktif yang ditemukan tersebut berbentuk botol berukuran 200 ml dengan pemicu berbentuk sumbu.

"Di kediaman ZA sendiri ada lima bom aktif, botol kecil sekitar 200 ml yang sudah dirakit, bahan utama adalah TATP yang memang high explosive yang cukup besar yang siap diledakkan dengan pemicunya adalah sumbu. Lima itu yang aktif," kata Yusri.

Polisi, kata Yusri, juga mengamankan dua kilogram lebih TATP yang siap dibuat bom dan bahan baku pembuatan bom lainnya di rumah terduga teroris lain yang telah ditangkap yakni HH.

"Kemudian di Condet juga ditemukan dua kilogram lebih TATP yang sudah siap dibuat bom dan bahan baku lain di kediaman HH," kata Yusri.

Yusri menjelaskan pada Senin (29/3/2021) kemarin polisi telah menangkap empat oramg terduga teroris di sejmlah wilayah.

Pertama ZA diamankan di daerah Cikarang, Cibarusa, Kabupaten Bekasi.

Kemudian HH ditangkap di showroom motor di kediamannya sendiri di wilayah Condet, Jaktim.

"Kemudian ada saudara AJ. Ini diamankan di daerah Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel.Lalu ada BS Diamankan di Mangga dua, Pademangan," kata Yusri.

Diberitakan sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran membeberkan soal penangkapan empat terdga teroris di dua tempat berbeda, yakni di Kabupaten Bekasi dan di Condet, Jakarta Timur.

Keempat tersangka yakni ZA (37), BS (43), AJ (46), dan HH (56).

Fadil mengatakan keempat tersangka memiliki perannya masing-masing dan memiliki kode terkait apa yang mereka lakukan.

Salah satunya yang dijelaskan Fadil yakni istilah Takjil untuk kode terkait bahan peledak yang dibuat.

Adapun Fadil mengatakan ZA berperan sebagai pembeli bahan baku peledak, seperti aseton, HCL, termometer, dan aluminium powder.

"(ZA) memberitahukan kepada saudara BS cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan2 yg telah disiapkan tersebut," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/3/2021).

Kemudian, kata Fadil, BS selaku pembuat memberitahu kepada AJ.

"Menyampaikan kepada saudara AJ terkait dengan takjil. Mereka mengistilahkan dengan istilah takjil. Setelah dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," lanjutnya.

Dari sana, Fadil mengatakan AJ membantu ZA untuk membuat bahan peledak tersebut bersama-sama dengan BS.

Ketiganya juga sempat mengikuti pertemuan dalam rangka persiapan-persiapan melakukan teror dengan menggunakan bahan peledak.

"Saudara HH yang keempat ditangkap di Condet. ini yang memiliki peran cukup penting di dalam kelompok ini. Dia yang merencanakan, mengatur taktis, dan teknis pembuatan bersama dengan saudara ZA," kata Fadil.

HH, kata Fadil, juga hadir dalam beberapa pertemuan-pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan diduga teror dan membiayai serta mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepada tiga tersangka lainnya.

"Kepada para tersangka dapat dipersangkakan pasal 15 jo pasal 7 dan atau pasal 9 UU nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman pidana minimal 15 tahun penjara," pungkas Fadil.

Berita lainnya terkait penangkapan terduga teroris

(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa, Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Curhat Istri Terduga Teroris, Geleng-geleng Kepala Bongkar Gelagat Suami di Rumah: Nyesek Hati Saya

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved