Sholat
Niat Sholat Witir 1 & 3 Rakaat, Lengkap Doa Setelah Melaksanakannya
Bacaan niat Sholat Witir. Niat untuk 1 rakaat dan 3 rakaat. Lengkap bacaan doa setelah melaksanakan Sholat Witir.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bacaan niat sholat witir.
Niat untuk 1 rakaat dan 3 rakaat.
Lengkap bacaan doa setelah melaksanakan sholat witir.
Baca juga: Masih Ingat Memes? Cewek Cantik Peserta Audisi X Factor Indonesia 2015, Kini Lagi Dekat Dengan Billy
Baca juga: Memes Prameswari, Sinden Cantik Yang Lagi Dekat Dengan Billy Syahputra, Bukan Cewek Sembarangan
Baca juga: Sholat Istikharah, Niat & Tata Cara Lengkap Bacaan Doa Setelah Melaksanakannya

Berikut penjelasan mengenai sholat witir dan waktu melaksanakannya.
Salat witir adalah salat yang ditetapkan oleh syariat untuk Salat Malam.
Dilansir dari tayangan video 'Tanya Ustaz' Tribunnews.com, Ketua Ikatan Dai Indonesia jawa Tengah, Wahid Ahmadi menyatakan bahwa salat witir ini dimaksudkan sebagai salat yang mengakhiri ibadah seseorang biasanya dilakukan setelah salat malam dan dilaksanakan sebelum salat subuh.
Salat witir adalah Salat Sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari antara setelah waktu isya atau sebelum waktu salat subuh, dengan rakaat ganjil.
Salat witir minimal dilakukan dalam satu rakaat.
Jika waktu sudah mepet atau mendekati salat subuh, maka diperbolehkan melakukan salat witir hanya satu rakaat saja.
Namun jika waktunya cukup untuk melakukan salat witir, maka sebaiknya lakukan salat witir dalam tiga rakaat.

Sebelum melaksanakan shalat witir sebaiknya, kaum muslim membaca niat terlebih dahulu.
Dilansir dari zakat.or.id, berikut Tribunnews rangkum bacaan niat salat witir:
Niat sholat witir – 1 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa”
Niat sholat witir – 3 rakaat
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)
Bacaan lengkap doa setelah sholat witir
Inilah doa setelah salat witir, lengkap bacaan dalam bahasa arab, latin dan terjemahan bahasa Indonesia.
Dikutip Tribunnews dari Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah setelah selesai 3 rakaat shalat witir, disunatkan mebaca doa berikut ini:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Subhaanal malikil qudduus
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Dibaca sebanyak tiga kali dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan ketiga.
Kemudian membaca:
رَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Robbul-malaa-‘ikati warruuh
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”
Mengutip dari Risalah Tuntunan Shalat Lengkap di laman Kemenag Sumsel, berikut ini doa sesudah shalat witir:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daaimaan,
wan'asaluka qalban khaasyi'an,
wanas'aluka 'ilman naafi'an,
wanas'aluka yaqiinan shaadiqon,
wanas'aluka 'amalan shaalihan,
wanas'aluka diinan qayyiman,
wanas'aluka khairan katsiran,
wanas'alukal 'afwa wal'aafiyata,
wanas'aluka tamaamal 'aafiyati,
wanas'alukasyukra 'alal 'aafiyati, anas'alukal ghinaa'a 'aninnaasi."
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu'anaa watadhorru'anaa wata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu 'alaa khairi khalqihi muhammadin wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iina, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina.
Artinya : "Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepadaMu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepadaMu hati kami yang khusyu', dan kami mohon kepadaMu diberiNya ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan.
Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, ruku' kami, dan khusyu' kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Umat Islam saat ini tengah memasuki bulan Ramadhan.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, ibadah selama bulan Ramadhan dianjurkan untuk digelar di rumah.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona, yang kini tengah mewabah di seluruh dunia.
Salah satu ibadah sunnah di bulan Ramadhan yang biasanya dilakukan secara berjamaah adalah shalat tarawih dan witir.
Namun, sebenarnya pelaksanaan shalat tarawih maupun witir dapat dilakukan sendiri-sendiri di rumah.
Shalat tarawih merupakan shalat sunnah malam di bulan Ramadhan yang dikerjakan sesudah shalat Isya hingga fajar atau sebelum waktu subuh.
Biasanya, shalat tarawih akan ditutup dengan melakukan shalat witir.
Mengutip dari Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 2011 lalu, shalat tarawih dikerjakan antara lain dengan cara 4 raka‘at, 4 raka‘at tanpa tasyahud awal.
Bilangan rakaatnya ganjil mulai dari 1 rakaat, 3,5,7,9, dan 11.
Pada lazimnya, umat Islam mendirikan shalat witir 3 rakaat setelah shalat tarawih.
Selain shalat tarawih, shalat witir juga menjadi penutup ibadah shalat-shalat malam lainnya.
Meskipun demikian, shalat witir hukumnya adalah sunnat.
(Tribunnews.com/Miftah)
Artikel ini telah tayang di:
Tribunnews.com
Tribunpalu.com