Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksinasi Covid

Efek Vaksin AstraZeneca Membuat Warga di Sulut Sesak Napas, Sempat Dihentikan Lalu Lanjut Lagi

Inilah yang terjadi saat warga disuntik Vaksin AstraZeneca. Sejumlah yang mengalami sesak napas. Kejadian ini terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
Tribun manado / Arthur Rompis
Satgas Covid 19 Sulut akan menggencarkan sosialiasi tentang Vaksin AstraZeneca 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah yang terjadi saat warga disuntik Vaksin AstraZeneca

Sejumlah yang mengalami sesak napas.

Kejadian ini terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).

Baca juga: Ledakan Bom Bunuh Diri di Makassar Adalah Pengalihan Perhatian, Menurut Abdullah Hehamahua

Baca juga: INGAT Tria vokalis The Changcuters? Dulu Pacar Tyas Mirasih, Kini Bahagia Bersama Istri Yang Cantik

Baca juga: Tas Mencurigakan Tadi Malam Depan Masjid, Ternyata Ini Isinya, Gegana Polda Metro Jaya Diturunkan

Satgas Covid 19 Sulut akan menggencarkan sosialiasi tentang Vaksin AstraZeneca

Ada beberapa warga yang dirawat di rumah sakit akibat disuntik Vaksin AstraZeneca

Jubir Satgas Covid 19 Sulut Steven Dandel ungkap penyebabnya.

Yakni karena beberapa orang itu alami kecemasan berlebihan alias Anxiety Disorder.

Jubir Satgas Covid 19 Sulut Steven Dandel dalam keterangannya pada konferensi pers Selasa (30/3/2021) malam di kantor Dinkes Sulut.

"Mereka alami sesak nafas, itu gejala psikologis," beber dia.

Ungkap dia, rekomendasi Komnas KIPI adalah vaksin itu aman.

Gejala yang dialami masih dalam kategori biasa.

Vaksin AstraZeneca

Sebut dia, akan diadakan sejumlah penyesuaian pada pemberian vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca yang telah dimulai hari ini.

"Akan disediakan obat panas. Sementara untuk karyawan tidak akan dilakukan vaksinasi sekaligus tapi secara bertahap," katanya.

Dinas Kesehatan Sulut mencabut keputusan penghentian sementara Vaksin AstraZeneca.

Dengan demikian Vaksin tersebut dapat digunakan kembali.

"Vaksin AstraZeneca dinyatakan aman," kata Kabid P2P Dinkes Sulut Steven Dandel dalam konferensi pers di Kantor Dinkes Sulut, Selasa (30/3/2021) malam.

Dikatakan Dandel, vaksin dinyatakan aman setelah dilakukan audit medik oleh Komnas KIPI,

KIPI, Dinkes Sulut dan Dinkes Manado.

Rekomendasi Komnas KIPI, gejala KIPI yang dialami masih dalam taraf biasa.

"Ada 1 dari 10 yang merasakan gejala itu," katanya.

Sebut dia, pihaknya akan menyediakan obat penurun panas di tempat pemberian vaksin. (art)

Sempat Dihentikan

Penyuntikkan vaksin AstraZeneca sempat dihentikan selama dua hari. 

Penghentian tersebut karena banyaknya warga yang mengalami gejala KIPI.

Kini penyuntikkan vaksin AstraZeneca kembali dilanjutkan.

Penggunaan Vaksin AstraZeneca dihentikan sementara

Gubernur Sulut Olly Dondokambey telah mencabut penghentian sementara penggunaan vaksin asal Inggris AstraZeneca.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyatakan, penyuntikkan vaksin AstraZeneca akan dilanjutkan Selasa (30/3/2021) hari ini.

Keputusan tersebut dicetuskan setelah Pemprov Sulut melakukan koordinasi dengan Komda KIPI.

Kadis Kesehatan Manado Ivan Marthen Sumenda mengatakan, pihaknya siap menyesuaikan dengan keputusan provinsi.

"Kami menyesuaikan dengan provinsi," kata dia.

Sebanyak 4302 warga Manado sudah disuntik AstraZeneca.

Jumlah penerima suntikan yang alami KPI adalah 257.

Dua di antaranya sempat masuk rumah sakit.

"Kami sudah adakan pemeriksaan kepada 257 masyarakat tersebut dan mereka semua baik baik saja," kata dia.

Keputusan Gubernur untuk tetap melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca lantaran vaksin tersebut tak segawat yang dibayangkan.

Meski sebagian warga yang divaksin sempat mengalami KPI, namun banyak dari mereka yang tak merasakan gejala apa apa.

Stella Mandagi warga Minut membeber, ia sekeluarga menjalani vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca beberapa hari lalu di Tuminting dan baik baik saja.

"Saya, suami serta ayah dan ibu saya jalani vaksin dan hingga saat ini kami tak merasakan apa apa," kata dia kepada Tribun Manado via WA Senin (29/3/2021) sore.

Sebutnya, sang ayah sudah berusia hampir 70 tahun sedang sang ibu 65 tahun.

Usai vaksin, sang ayah malah mencangkul di kebun.

"Ibu saya beraktivitas seperti biasa, padahal ia kerap berobat di rumah sakit. Dia tak merasa apa apa," ujarnya.

Lain lagi pengalaman Nova. Vaksinator dari Manado ini menyuntik sekaligus tiga lansia berusia 70, 75 dan 72.

Mereka hingga kini baik - baik saja.

"Saya sempat khawatir dengan mereka. Saya telpon dan mereka ternyata baik baik saja," ujarnya.

Sebut dia, gejala panas dan tubuh sakit merupakan hal biasa dalam vaksinasi.

Saat disuntik Sinovac, beber dia, gejalanya juga demikian.

"Kami juga merasakan gejala saat disuntik Sinovac," bebernya.

Dia mengakui vaksin AstraZeneca lebih keras reaksinya karena tingkat keampuhannya mencapai 90 persen.

Sedang vaksin Sinovac hanya 60 persen.

"Jadi wajar kalau reaksinya lebih kuat, tapi itu biasa," katanya. (art)

Berita Terkait Vaksinasi Covid 19

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved