Nasional
INFO Terbaru Terkait Pembelajaran Tatap Muka, Ini Penjelasan Menteri Nadiem Makarim
Pernyataan terbaru pemerintah pusat tekait pembelajaran tatap muka. Disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernyataan terbaru pemerintah pusat tekait pembelajaran tatap muka.
Disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Ada kemungkinan pembelajaran tatap muka segera diterapkan.
Baca juga: SOAL JAWABAN Matematika Pilihan Ganda & Essay USBN SD/MI 2021
Baca juga: Kunci Jawaban Soal SD Kelas 4 Halaman 152 153 154 155 156 157 Tokoh Antagonis di Cerita Cindelaras
Baca juga: Kunci Jawaban Soal SD Kelas 4 Tema 8 Halaman 104 105 106 107 108 109 110, Ciri-ciri Gerak Tari Bali

Simak penjelasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Apa saja syarat untuk pembelajaran tatap muka.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan sekolah wajib menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas,
setelah para pendidik dan tenaga kependidikan divaksin.
"Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di dalam satu sekolah sudah Divaksinasi secara lengkap.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau kantor Kemenag mewajibkan ya,
mewajibkan satuan pendidikan tersebut menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Nadiem dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/3/2021).
Keputusan ini ditetapkan melalui menerbitkan Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan,
Dan Menteri Dalam Negeri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Meski begitu, sekolah masih boleh menggelar pembelajaran jarak jauh,
karena pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya boleh diikuti maksimal 50 persen.
"Jadi mau tidak mau walaupun sudah selesai vaksinasi dan diwajibkan untuk memberikan opsi tatap muka terbatas, tapi masih harus melakukan sistem rotasi. Sehingga harus menyediakan dua opsinya, tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh," ungkap Nadiem.
Sebelumnya, vaksinasi guru dan tenaga pendidik telah dimulai sejak akhir Februari 2021 lalu. Vaksinasi diberikan secara bertahap bagi guru, mulai dari jenjang PAUD, RA, SD MI, dan SLB, selanjutnya SMP, MTs, SMA, MA, SMK, hingga ke perguruan tinggi dan sederajat. (*)
Target Pemerintah Juni Mendatang 5 Juta Guru Sudah Divaksinasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi kepada tenaga pendidik di SMA 70 Jakarta, di Jalan Bulungan, Kebayoran Baru, pada Rabu siang, (24/2/2021).
Ditemani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Presiden meninjau vaksinasi tahap 2 tersebut.
"Hari ini vaksinasi untuk tenaga pendidik telah dimulai dan tadi semunya berjalan lancar, para guru para pendidik, yang disini prosesnya akan dimulai," kata Jokowi.
Presiden berharap setelah DKI Jakarta, selanjutnya vaksinasi dilakukan kepada tenaga pendidik di provinsi lainnya.
Presiden mengatakan tenaga pendidik menjadi prioritas vaksinasi agar kegiatan belajar mengajar tatap muka dapat segera dilakukan.
"Sehingga di bulan Juli saat mulai tahun ajaran baru,
semuanya bisa berjalan normal," katanya.

Presiden mengatakan terdapat 5 juta guru atau tenaga pendidik yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Pemerintah menargetkan vaksinasi kepada tenaga pendidik tersebut rampung pada Juni mendatang.
"Targetnya pada bulan Juni nanti, 5 juta guru tenaga pendidik dan pendidikan semuanya Insya Allah sudah bisa kita selesaikan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di:
Tribunnews.com