Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Video Propaganda KKB Papua: ''Anak Papua yang Libatkan Diri dalam Pilbub Berarti Bagian Penjajah''

Rekaman video aksi keji KKB Papua menebar propaganda di masyarakat masih terus berlanjut. Bujuk warga keluar dari NKRI.

Editor: Frandi Piring
Instagram
Video Propaganda KKB Papua. Pimpinan KKB Papua Targetkan Culik Gadis Muda hingga tebar propaganda bujuk warga keluar NKRI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi-aksi pembelotan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua terus berlanjut.

Kali ini beredar sebuah video KKB Papua melakukan Propaganda untuk membujuk warga agar keluar dari NKRI.

Anggota KKB Papua memberikan penerangan berupa Propaganda supaya tak mendukung pemerintah Indonesia.

Diketahui, sebelumnya kondisi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua saat ini sudah putus asa karena dikepung Satgas Nemangkawi.

Namun, tampaknya aksi keji mereka menebar Propaganda di masyarakat masih terus berlanjut.

Seperti contohnya dalam video yang beredar baru-baru ini, tampak KKB Papua berusaha mempengaruh warga agar tak mendukung pemerintah Indonesia.

Mereka melarang warga untuk mengikuti pemilihan umum bupati di daerah tersebut.

"Saya melarang untuk kegiatan politik pemilihan bupati. Atas nama seluruh TNPB saya menyampaikan kepada seluruh masyarakat pribumi di Kabupaten Mimika,

saya melarang keras tidak boleh mengikuti kegiatan politik pemerintah Republik Indonesia," kata anggota KKB Papua.

Video <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/propaganda' title='Propaganda'>Propaganda</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kkb-papua' title='KKB Papua'>KKB Papua</a>

(Foto: Video Propaganda KKB Papua./Youtube Tribun Manado)

Seperti dilansir dari serambinews.com dalam artikel 'VIDEO - Beredar Video OPM KKB Berusaha Pengaruhi Masyarakat untuk Bergabung'

"Anak Papua yang melibatkan diri dalam pemilihan bupati berarti bagian penjajah.

Karena anda mempertahankan sistem pemerintahan Indonesia.

Oleh karena itu atas nama TPNPB saya menolak politik praktis di tanah Papua untuk mempertahankan sistem pemerintahan republik," tambahnya.

Atas nama Papua Barat, ia menegaskan tidak boleh lagi masyarakat pribumi di sini mengikuti pemilihan bupati.

Dengan tegas, pria ini mengancam akan mencabut dan menutup PT Freeport Indonesia karena dianggap sebagai akar masalah.

Menurutnya, pada tahun 1961 kedaulatan atas bangsa Papua sudah ada.

Pada tahun selanjutnya ada pengambilalihan administrasi Papua dari tangan Belanda.

Selanjutnya, ia menyebut ada kongkalikong permainan busuk dilakukan pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia demi mengolah PT Freeport Indonesia.

Selanjutnya tahun 1967 terjadi agreement di New York berisi MoU Indonesia dan Amerika untuk mengelola Freeport yang merupakan emas abadi.

Berikut videonya:

KKB Papua Mau Culik Gadis Muda

Sementara itu di video lain, tampak KKB Papua memerintahkan culik gadis dan mengancam akan membunuh anak-anak demi mendapatkan uang untuk makan.

Dalam video yang beredar, tampak tiga anggota KKB Papua tengah berkomunikasi dengan orang lain yang tak diketahui lokasinya menggunakan handy talkie.

Seorang pria yang tengah berbicara dalam video itu, diduga pimpinan KKB Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.

Ia dalam pernyataannya menantang aparat TNI-Polri untuk berperang.

(Foto: Tangkap layar KKB Papua ancam culik gadis muda karena dikepung Satgas Nemangkawi)

Termasuk mengancam akan menembak pesawat sipil dan militer. Juga mengecam Bupati Paniai.

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'KKB Tantang Perang Hingga Ancam Culik Gadis di Papua, TNI Bereaksi: Buru dan Tindak Tegas'

Sementara itu, seorang lainnya tampak membawa senjata api laras pendek jenis revolver.

Sedangkan satu orang sisanya merekam video tersebut.

Dalam video yang sama, anggota KKB Papua itu meminta agar semua senjata di Kampung Magataga dibawa ke Kabupaten Paniai.

Mereka meminta dibawakan senjata karena akan melakukan aksi di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.

Tak hanya itu, KKB Papua juga berencana mengganggu kampung halaman Bupati Paniai, Meki Fritz, dan Frans Nawipa serta akan membunuh orang di Enarotali.

Adapun gangguan tersebut dilakukan KKB Papua karena dipicu oleh Bupati Paniai dan keluarganya, yang dianggap tidak bertanggung jawab atas uang mereka sebesar Rp 2,35 miliar.

Bukan hanya mengancam akan membuat perang di Enarotali dengan menembak pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI-Polri.

KKB Papua juga disebut memerintahkan kepada anggotanya untuk melakukan penculikan kepada gadis-gadis dan membunuh anak-anak.

Berikut videonya:

Satgas Nemangkawi tak tinggal diam

Menanggapi video tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua tengah melakukan pendalaman dan identifikasi terhadap 3 anggota KKByang terekam dalam video itu.

Dugaan sementara, ketiganya merupakan anggota KKB Intan Jaya.

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengatakan video ini menjadi bukti dan fakta bahwa KKB Papua sebagai Front Bersenjata OPM sering melakukan perbuatan intimidasi dan teror.

"Untuk itu, TNI-Polri akan melakukan tindakan tegas kepada KKB Papua sebagai upaya penegakan hukum dan aturan serta menjaga kedaulatan negara,

sehingga terwujud Papua yang damai dan sejahtera," kata Kolonel Sutriastawa melalui keterangan resminya yang dikutip pada Sabtu, (20/3/2021).

Sutriastawa menawarkan kepada KKB Papua dua pilihan.

Pertama, kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan bersama-sama komponen bangsa lainnya ikut membangun serta mensejahterakan Papua.

Kedua, diburu oleh TNI.

"Apabila tetap melakukan aksi terornya, maka kami pastikan TNI-Polri akan memburu dan melakukan tindakan tegas kepada mereka," kata Suriastawa mengancam.

(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Video KKB Papua Lakukan Propaganda Bujuk Warga, Kondisi Mereka Sudah Dikepung Satgas Nemangkawi, https://surabaya.tribunnews.com/2021/03/22/video-kkb-papua-lakukan-propaganda-bujuk-warga-kondisi-mereka-sudah-dikepung-satgas-nemangkawi?page=all.

Berita Tentang KKB Papua

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved