Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bencana Longsor

Dua Korban Longsor Pertambangan Emas Karimbow Berhasil Dievakuasi, Ditemukan di Kedalaman 300 Meter

Kedua korban bernama Melky Karuh dan Yani Lombok, ditemukan sudah tak bernyawa pada kedalaman 300 meter dari bibir lobang.

Penulis: Rul Mantik | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Rul Mantik
Anggota Kepolisian Resor (Polres) Minsel dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP Minsel, terlihat sibuk mengamankan lokasi evakuasi. Itu dilakukan agar ratusan warga di lokasi kejadian tidak mengganggu proses evakuasi. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua orang penambang emas yang tertimbun di lokasi pertambangan PT Sumber Energi Jaya (SEJ), Desa Karimbouw, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), berhasil dievakuasi.

Kedua korban bernama Melky Karuh dan Yani Lombok, ditemukan sudah tak bernyawa pada kedalaman 300 meter dari bibir lobang.

Evakuasi berhasil dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Sabtu (20/3/2021).

Ratusan anggota keluarga korban dari Desa Karimbow dan sekitarnya, membludak di lokasi kejadian. Mereka ikut menyaksikan proses evakuasi yang telah dilaksanakan selama dua hari itu.

Anggota Kepolisian Resor (Polres) Minsel dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP Minsel, terlihat sibuk mengamankan lokasi evakuasi. Itu dilakukan agar ratusan warga di lokasi kejadian tidak mengganggu proses evakuasi.

Ketua tim evakuasi Basarnas, Ferry Irianto, ketika dimintai keterangan mengatakan, kedua korban baru berhasil dievakuasi pada sore hari.

"Evakuasi kedua korban baru berhasil dilakukan pada sore hari tepat pukul 17.05 Wita, pada kedalaman 300 meter dari bibir lobang," kata Ferry.

Lamanya proses evakuasi, kata dia, disebabkan sulitnya medan di dalam lobang. Di sekeliling bebatuan yang menimpa korban masih terdapat tanah labil.

"Proses evakuasi diperlukan kehati-hatian, dikarenakan di sekeliing korban banyak bebatuan dan tanah yang labil sehingga diperlukan penahan menggunakan papan dan balok," terang Ferry.

Diakuinya, saat peristiwa longsor yang terjadi pada Kamis (18/3/2021), korban sudah dapat dijangkau dan terlihat oleh tim. Namun, tubuh korban tertimpa batu besar, dan sekelilingnya dikhawatirkan masih berpotensi longsor.

"Korban tertimpa bebatuan sangat besar. Pada saat terjadi longsoran, korban sudah terlihat tetimpa batu. Terlebih dahulu kami membuka akses ke dalam bibir lobang sejauh 300 meter," paparnya.

Usai dievakuasi dari dalam lobang, kedua Penambang Tanpa Izin (Peti) ini dibawah ke rumahnya di Desa Karimbow.

"Kami langsung membawa korban ke rumah duka untuk disemayamkan oleh keluarha," pungkas Ferry.

Pernah Jatuh Korban Longsor pada Tahun 2018

Peristiwa tanah longsor hingga memakan korban di lokasi pertambangan PT SEJ, bukan baru kali ini terjadi. Pada Tahun 2018 silam, kejadian yang sama pernah terjadi. Hanya saja, kala itu yang jadi korban adalah karyawan PT SEJ.

Peristiwa itu terjadi pasa Sabtu (27/1/2018) sekira pukul 02.00 Wita. Kedua korban tewas yakni, Ensheng Chen (32) warga negara China, satunya lagi Teguh Endar (35) warga Pulau Jawa.

Ensheng adalah pengawas lapangan PT SEJ, sedangkan Teguh adalah operator exavator. 

Menurut Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Dodi Karnida, sesuai keterangan karyawan safety PT SEJ, kedua korban sedang melakukan pekerjaan malam di area Pit Picuan. Pada pukul 02.30 Wita, karyawan PT SEJ mendengar suara gemuruh cukup keras.

Setelah ditelusuri, ternyata terjadi longsor di lokasi pertambangan. Dua orang karyawan PT SEJ serta  exavator jenis Cobelco 330 warna hijau, ikut tertimbun longsor.

Upaya penyelamatanpun dilakukan. Sayangnya, tim yang melakukan evakuasi menemukan kedua korban sudah tewas tertimbun tanah dan bebatuan.

PT SEJ Mengaku Kewalahan Halau PETI Masuk Kawasan Pertambangan

Dari informasi yang disampaikan penambang lain, Identitas kedua penambang yang tertimbun adalah Melky Karuh dan Yani Lombok. Sementara korban selamat adalah Decky Kumajas. 

Menurut Humas PT SEJ, Henly Tuela, manajemen telah menerjunkan peralatan berat untuk evakuasi.

"Kami sudah terjunkan alat berat untuk evakuasi. Tim dari Basarnas juga sudah bergabung dalam proses evakuasi," kata Henly.

Dijelaskan Henly, manajemen PT SEJ menyesalkan kejadian tertimbunnya para penambang liar di lokasi mereka beroperasi.

"Sudah tak terhitung banyaknya larangan yang kami sampaikan agar tidak masuk ke lokasi pertambangan, namun tidak digubris," ungkapnya.

PT SEJ, kata dia, juga menempatkan petugas kepolisian di pintu masuk kawasan tambang. Itu untuk menghalangi masuknya penambang liar mengambil emas di wilayahnya.

"Namun, meskipun sudah dijaga, para penambang masih dapat masuk dengan melewati jalan-jalan tikus," jelasnya. (rul)

Masih Ingat Ucapan Mayangsari Selingkuh Sebagian Dari Iman? Akun Instagramnya Diserbu Netizen

VIRAL Video Bocah Bikin Ulah di Acara Lamaran, Tiba-tiba Minta Dipangku Saat Momen Tukar Cincin

Peringatan Dini Besok Senin 22 Maret 2021, BMKG: Ini Wilayah Indonesia yang Berpotensi Cuaca Ekstrem

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved