Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

KABAR BAIK, 3 Nelayan WNI yang Diculik Teroris Abu Sayyaf Akhirnya Bebas, Setahun Lebih Disandera

Ketiga nelayan tersebut disandera kelompok teroris Abu Sayyaf sudah lebih dari setahun yang lalu.

Kompas.com/Screengrab from The Star
Ilustrasi, Ketiga nelayan Indonesia ketika dihadapkan dalam rekaman video yang dirilis Abu Sayyaf pekan lalu. Ketiganya ditangkap September lalu, di mana Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar baik datang bagi Indonesia.

Tiga orang nelayan Indonesia yang diculik oleh kelompok teroris Abu Sayyaf lalu akhirnya bebas.

Ketiga nelayan tersebut disandera kelompok teroris Abu Sayyaf sudah lebih dari setahun yang lalu.

Ilustrasi penculikan anak.

Kabar baik itu disampaikan polisi setempat pada Jumat (19/3/2021), dan ketiga nelayan tersebut berhasil diselamatkan di Filipina selatan.

AFP mewartakan, tiga nelayan tersebut termasuk di antara delapan anak buah kapal yang diculik saat melaut di lepas pantai Kalimantan pada Januari 2020.

Kapal mereka saat itu didatangi kelompok Abu Sayyaf, yang terkenal kejam dan sering menculik untuk meminta uang tebusan. Abu Sayyaf sendiri terkait dengan ISIS.

Para sandera ditawan di provinsi Sulu, Filipina selatan, yang merupakan markas Abu Sayyaf. Ada satu orang yang meninggal dalam penyanderaan.

Kemudian pada Kamis (18/3/2021), tiga pria dan salah satu penculiknya ditemukan di pantai provinsi Tawi Tawi tak jauh dari markas Abu Sayyaf.

Sudah 3 Hari Kartu Prakerja Gelombang 15 Dibuka, Segera Login di www.prakerja.go.id Cek Caranya

Perahu motor mereka terbalik akibat cuaca buruk, kata Letnan Jenderal Polisi Guillermo Eleazar.

Nelayan keempat masih hilang, sedangkan empat teroris di perahu berbeda juga hilang karena angin kencang dan ombak besar, lanjut Eleazar dikutip dari AFP.

Operasi pencarian sedang dilakukan beserta upaya mengidentifikasi para korban dan mencari keluarga mereka, tambah dia.

Abu Sayyaf adalah kelompok teroris yang berbasis di Filipina selatan, yang terlibat dalam pengeboman serta penculikan turis dan misionaris Barat sejak awal 1990-an. Motif aksi mereka adalah meminta uang tebusan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Abu Sayyaf juga merampok kapal kargo, kapal tunda, dan kapal-kapal penangkap ikan di perairan yang tidak dijaga ketat di dekat perbatasan laut Malaysia dan Indonesia.

Jenazah WNI Korban Sandera Abu Sayyaf Disambut Tangis Keluarga

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved