Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Demokrat

I Gede Pasek Suardika Bongkar Habis, Bagaimana Awal SBY Sehingga Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat

I Gede Pasek menjelaskan jika SBY tidak maju, maka akan terjadi kompetisi kembali di internal Demokrat.

Editor: Fistel Mukuan
antara
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisruh partai Demokrat masih terus menjadi perbincangan hangat di telinga publik.

Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menjadi ketua umum partai Demokrat.

Kemudian dilanjutkan oleh anak sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, kini diperhadapkan dengan masalah.

Karena beberapa kader membuat Kongres Luar Biasa (KLB) untuk ketua umum yang baru maka terpilihlah Moeldoko.

Sekarang lagi hanyat di telinga masyarakat SBY disebut pernah bertanya loyalis Anas Urbaningrum mengapa tidak Ani Yudhoyono yang dicalonkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal tersebut dibeberkan loyalis Anas yang juga mantan kader Partai Demokrat yang I Gede Pasek Suardika.

Pasek mengatakan bahwa dirinya ditanya terkait hal tersebut oleh SBY saat jelang KLB Demokrat di Bali pada tahun 2013 silam.

Saat itu, Pasek diundang SBY ke Istana Negara dan disanalah dia ditanya oleh SBY mengapa tidak Ani Yudhoyono saja yang maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Pasek yang kini menjabat Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menyebut momen tersebut sebagai prank terparah yang pernah dialaminya.

Sebab, saat itu, SBY merupakan Presiden Indonesia.

Awal mulanya ketika Anas Urbaningrum mundur dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia dalam peringatan HUT Ke-75 RI.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia dalam peringatan HUT Ke-75 RI. (Istimewa)

Saat itu, Anas mundur tepat satu hari setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada 22 Februari 2013.

Pasek saat itu mengajak Anas berdiskusi terkait nasib kawan-kawannya yang bersiap nyaleg dalam pemilu yang akan datang. Sebab tahapan pemilu sudah mulai digelar.

"Suatu malam saya ke tempat mas Anas di Duren Sawit. Kita diskusilah ngomongin nasib teman-teman. 'Mas ini bagaimana? Teman-teman itu nunggu apakah pindah partai atau tetap seperti ini, siapa nanti penggantinya mas Anas'," ucap I Gede Pasek Suardika saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Jumat (19/3/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved