Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Jepang

Gempa Jepang Disusul Tsunami, KBRI Tokyo Cek 984 WNI di Miyagi

Pantai prefektur Miyagi berjarak sekitar 424,7 km dari Tokyo, ibu kota negara Jepang. 

HO NEW/REUTERS
Gelombang tsunami menghantam Kota Miyako di Prefektur Iwate setelah gempa 9,0 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, 11 Maret 2011. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa Jepang yang disusul tsunami terjadi hari ini, Sabtu 21/3/2021) sekira pukul 18.09 waktu setempat.

Gempa bumi berkekuatan 7,2 Magnitudo itu mengguncang lepas pantai prefektur Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer.

Pantai prefektur Miyagi berjarak sekitar 424,7 km dari Tokyo, ibu kota negara Jepang. 

Badan Meteorological Jepang (Japan Meteorologi Agency-JMA) menginformasikan gempa berskala 5 ini berpotensi tsunami.

Duta Besar Republik Indonesia atau Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi melalui rilisnya, menjelaskan,  KBRI Tokyo melakukan pemantauan kondisi warga negara Indonesia.

Terutama WNI di Prefektur Miyagi dan beberapa wilayah yang juga merasakan gempa.

KBRI telah berkoordinasi dengan sejumlah perwakilan WNI di wilayah tersebut untuk memonitor kondisi WNI.

Baca juga: Update Gempa 7,2 SR dan Tsunami Jepang, Kondisi Terkini Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Onagawa

Baca juga: Update Gempa 7,2 SR dan Tsunami Jepang, Kondisi Terkini Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Onagawa

"Sampai saat ini KBRI masih mengumpulkan informasi baik melalui liputan awal media Jepang maupun informasi dari masyarakat," ujar Heri Akmadi.

Lebih lanjut Heri Akhmadi mengimbau kepada WNI yang bermukim di Jepang khususnya di prefektur Miyagi agar segera melapor kepada KBRI Tokyo melalui layanan telepon hotline jika dalam keadaan darurat terkait gempa.

"Kepada WNI yang berada dalam kondisi darurat agar melapor ke hotline KBRI Tokyo. Tetap tenang dan ikuti petunjuk dari pemerintah daerah setempat," lanjut Heri Akhmadi.

Tsunami dan Gempa 7,2 SR terjadi pada Sabtu 21 Maret 2021 pukul 18.09 waktu Jepang.
Tsunami dan Gempa 7,2 SR terjadi pada Sabtu 21 Maret 2021 pukul 18.09 waktu Jepang. (Reuters)

KBRI Tokyo hingga kini belum mendapat informasi seputar adanya korban jiwa dari WNI dan kerugian materiil terkait gempa.

Jumlah total WNI yang bermukim di prefektur Miyagi ada 984 orang.

Adapun Hotline KBRI Tokyo yang bisa dihubungi +81 90-3506-8612 atau +81 80-4940-7419.

Gempa juga disertai tsunami dengan intensitas seismik 5+ (plus). Diameter tsunami cukup tinggi.

Baca juga: KSAD Andika Perkasa Minta Aprilio Manganang Ajarkan Masakan Manado ke Koki Para Jenderal

Dikabarkan, intensitas seismik 4 sampai ke Chiba dan Saitama serta sebagian Tokyo bagian utara dengan lama getaran sekitar 30 detik sore ini.

Tsunami bergerak cukup tinggi di daerah pesisir Prefektur Miyagi terutama Minami Sanriku, Kisennuma, dan Ishinomaki.

Dampak

Masih belum diketahui dampak dari gempa dan tsunami kali ini.

Hingga pukul 18.41 telah terjadi gempa susulan sebanyak lima kali.

Pemerintah telah mengaktifkan pusat manajemen krisis di kediaman resmi Perdana Menteri Yoshihide Suga.

Pemerintah setempat juga telah mengumpulkan informasi tentang situasi kerusakan dengan menghubungi kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah dan kepolisian.

Saat Gempa, Ini Perlu Dilakukan 

Melansir Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut hal-hal yang harus kita lakukan saat terjadi gempa:

1. Berlindung di bawah meja atau benda berkolong yang kokoh seperti kasur untuk menghindari jatuhan benda-benda keras yang mungkin melukai tubuh.

2. Hindari jendela kaca, karena bisa pecah dan pecahan tersebut terhambur melukai tubuh.

3. Matikan sumber api dan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Drive Thru, Begini Pesan Bupati Minahasa Royke Roring

4. Bila memungkinkan keluar rumah, selamatkan diri dengan menuju lokasi yang lapang, jauh dari pohon, tiang listrik, atau bangunan yang hampir roboh, tentu dengan memperhatikan kondisi sekitar, hindari jika terdapat retakan tanah.

5. Jangan gunakan lift, bergerak lah melalui tangga-tangga darurat.

6. Jika tengah mengemudikan mobil, jauhi persimpangan dan tepikan mobil yang Anda kendarai, karena saat gempa terjadi Anda akan kehilangan kontrol atas mobil.

7. Setelah itu keluar lah dari mobil dan menjauh, ini untuk menghindari terjadinya kebakaran atau pergeseran mobil.

8. Jika ada di pantai, segera menjauh untuk menghindari bahaya tsunami.

9. Jika ada di daerah pegunungan, hindari lokasi rawan longsor. (*)

Berita terkait gempa Jepang lainnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved