Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

All England 2021

Masih Ingat Hariyanto Arbi Juara All England 2 Kali? Kecam Ketidakadilan yang Dialami Tim Indonesia

Seperti yang diketahui kabar mengejutkan tersebut menjadi sorotan di Indonesia hingga trending di media sosial.

Editor: Glendi Manengal
istimewa
Mantan Atlet Pebulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait dikeluarkannya para pemain Indonesia di ajang All England 2021.

Seperti yang diketahui kabar mengejutkan tersebut menjadi sorotan di Indonesia hingga trending di media sosial.

Bahkan dari Partai Solidaritas Indonesia, Hariyanto Arbi yang adalah mantan atlet pebulutangkis Indonesia turut menanggapi soal keputusan BWF.

Baca juga: Terkuak Saat Tsunami Aceh, Anggota Polisi yang Hilang 17 Tahun Lalu Ditemukan: Wajahnya Tidak Asing

Baca juga: Masih Ingat Revalina S Temat? Mundur Dari Dunia Entertain, Kini Fokus Urus Rumah dan Dua Anak

Baca juga: Pemain Indonesia Sebut Tak Adil soal Dipaksa Mundur dari All England, Ini Pernyataan Resmi BWF


Foto : Seluruh Tim Indonesia Dikeluarkan dari turnamen Yonex All England 2021. (Instagram @badmintalk_com)

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam perlakuan tidak adil yang dialami para pemain All England Indonesia  dan membuat mereka  tidak boleh berlaga.

Tim Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021 oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia, BWF

Hal itu menyusul ditemukannya kasus positif Covid-19  terhadap seorang penumpang yang satu penerbangan dengan tim Indonesia.

"Sebelum penerbangan, semua anggota kontingen Indonesia telah dinyatakan negatif.

Selanjutnya mereka juga dites ulang saat tiba di hotel.

Tapi mengapa pemain kita tidak boleh bermain sementara pemain beberapa negara lain diizinkan meski pernah dinyatakan positif?  Juga ada pemain Turki yang satu pesawat dengan pemain kita dan dizinkan bermain," kata Juru Bicara DPP PSI Hariyanto Arbi, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/3/2021).

Sebelum ini terdapat tujuh kasus positif yang menimpa anggota tim negara lain.

Namun, mereka tetap diizinkan bertanding karena setelah dites ulang dinyatakan negatif.

Para pemain Indonesia juga sudah menjalani tes lagi saat tiba di hotel di Birmingham, Inggris, dan mendapatkan hasil negatif.

Selain itu, pebulu tangkis putri asal Turki, Neslihan Yigit, tetap bisa tampil di All England 2021 meski menggunakan pesawat yang sama dengan tim Indonesia dari Istanbul ke Birmingham.

"Kasus 7 atlet negara lain dan Neslihan Yigit mengindikasikan ada perlakuan diskriminatif. Atlet kita sudah dinyatakan negatif usai tes di hotel. Lalu, kenapa mereka dilarang berlaga. Sekali lagi, ada keadilan yang dilanggar di sini. Ini sangat tidak sesuai dengan semangat sportivitas yang dijunjung tinggi di dunia olah raga," ucapnya.

Kini, tim Indonesia terpaksa mundur dari All England 2021 dan menjalani isolasi sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre.

Sosok Hariyanto Arbi

Banyak yang menyebut, Hariyanto Arbi merupakan reinkarnasi dari pendahulunya Lim Swie King.

Jumping Smash milik Lim Swie King atau yang dulu lebih sering di kenal dengan sebutan “King Smash” yang menjadi ciri khasnya, memang mirip dengan dirinya. Hanya saja tehnik lompatan yang di miliki Hariyanto Arbi sedikit berbeda dengan Lim Swie King.

Menurut Saiful Arisanto dalam buku Biografi Hariyanto Arbi, Lim Swie King akan mundur selangkah baru kemudian melakukan lompatan untuk smash, sementara Hariyanto Arbi tidak melangkah mundur, tetapi langsung melompat untuk melakukan pukulan smash.

Dengan tehnik smash seperti ini lah Hariyanto Arbi atau yang biasa di panggil dengan Hari mengalahkan lawan-lawannya.

Karir Hari dimulai dengan mengikuti kejuaraan Pelajar se-Asia di Hongkong pada tahun 1986.

Hari dan rekan-rekannya yang tergabung dalam tim Pelajar Indonesia memboyong gelar juara beregu.

Tiga kali Hari mengikuti kejuaraan Dunia Yunior atau yang dulu disebut kejuaraan Invitasi Bulutangkis Dunia Junior. Dua kali ia belum berhasil mencapai babak puncak.

Di tahun 1989 barulah ia masuk partai puncak. Jakarta menjadi saksi munculnya juara baru dengan gaya smash yang atraktif. Hari merebut gelar juara tunggal putra dengan mengalahkan pemain China Zhang Yi.

Sebagai hadiah dari PB Djarum, Hari dikirim ke dua kejuaraan di benua Eropa di tahun 1990.

Di kejuaraan Swedia Open, ia kalah mudah di babak pertama dari Poul Erick Hoyer Larsen. Hari langsung membalas kekalahannya dari Poul Erick Hoyer Larsen di kejuaraan All England. Sayang, kiprahnya di kejuaraan tertua itu terhenti di tangan Eddy Kurniawan di babak perempat final.

Nama Hariyanto Arbi memang tidak pernah bisa lepas dari kejuaraan All England.

Namanya berkibar dengan keberhasilannya menjadi juara sebanyak dua kali.

Pertama kali menjadi juara di tahun 1993 dengan mengalahkan Joko Suprianto.

Keberhasilannya menjadi juara berlanjut di tahun 1994. Dalam babak All Indonesian Final, Arbi mengalahkan Ardy Bernardus Wiranata.

Hari gagal mencatat hatrick menjadi juara tiga kali di kejuaraan Jepang terbuka.

Ardy Bernardus Wiranata menggagalkan usaha Hari di tahun 1994. Namun Hari mampu menjadi juara Jepang sebanyak dua kali di tahun 1993 dan 1995.

Selain di kejuaran All England dan Jepang Terbuka, Hari pun mencatatkan dirinya menjadi juara Taipei Master, Juara Invitasi Dunia 555, Juara Hongkong Terbuka dan merebut medali emas SEA Games beregu dan tunggal putra. Semuanya tercipta di tahun 1994. Di tahun 1995 selain menjadi juara Hongkong Terbuka, Hari pun mengoleksi gelar Juara Dunia.

Hari juga menjadi pahlawan bagi tim piala Thomas Indonesia.

Tiga kali ia memperkuat tim piala Thomas Indonesia, tiga kali pula Indonesia mampu membawa pulang piala Thomas. Ia menjadi bagian dari tim piala Thomas pada tahun 1996, 1998, 2000.

Kini, setalah ia pensiun dari dunia bulutangkis, iapun terjun menjadi pebisnis. Ia memimpin perusahaan alat-alat olahraga dengan merk Fly Power. Semoga sukses. (pbdjarum)


Foto : Hariyanto Arbi saat menangi All England 1994 (kiri) dan emas Asian Games. (Instagram @hariyanto_arbi)

Penghargaan

  • Juara All England 1993
  • Juara Jepang Terbuka 1993
  • Juara Taipei Master 1993
  • Juara All England 1994
  • Juara Taipei Master 1994
  • Juara Dunia 555 1994
  • Juara Hongkong Terbuka 1994
  • Juara Piala Thomas 1994 (bersama Tim Indonesia)
  • Medali emas Sea Games 1994
  • Medali emas beregu Sea Games 1994 (bersama Tim Indonesia)
  • Juara Hongkong Terbuka 1995
  • Juara Jepang Terbuka 1995
  • Juara Dunia 1995
  • Juara Piala Thomas 1996 (bersama Tim Indonesia)
  • Juara Piala Thomas 1998 (bersama Tim Indonesia)
  • Juara Piala Thomas 2000 (bersama Tim Indonesia)

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PSI Kecam Ketidakadilan yang Dialami Tim All England Indonesia, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/18/psi-kecam-ketidakadilan-yang-dialami-tim-all-england-indonesia.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved