Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

All England

Aturan Pemerintah Inggris Paksa Indonesia Mundur dari All England Open 2021, Padahal Sudah Menang

Padahal tiga wakil Indonesia sudah menjalani pertandingan dan meraih kemenangan yakni Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fern

Editor: Aldi Ponge
Twitter @YonexAllEngland
Suasana Birmingham Arena, Inggris, lokasi digelarnya turnamen All England 2021. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aturan pemerintah Inggris memaksa Tim Indonesia mundur dari All England Open 2021.

Aturan tersebut terkait virus corona yang mewajibkan karantina 10 hari.

Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melalui akun instagram @badminton.ina menyebutkan seluruh atlet bulu tangkis perwakilan Indonesia dikeluarkan dari ajang All England Open 2021, yang telah bergulir di Birmingham Arena mulai, Rabu (17/3/2021) waktu setempat.

Ada enam wakil Indonesia yang bertanding di hari pertama, meliputi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Jonatan Christie, Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Anthony Sinisuka Ginting, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Namun dari keenam wakil yang dikirimkan Indonesia ke ajang All England Open 2021, Fajar/Rian, Praveen/Melati, dan Ginting gagal mentas karena dinyatakan kalah WO.


(FOTO: Marcus Gideon pasangan Kevin Sanjaya, Ganda Putra Nomor 1 Dunia/Istimewa)

Ketiga wakil Indonesia itu sudah melancarkan protes lewat Instagram kepada BWF selaku federasi bulutangkis dunia. 

Padahal tiga wakil Indonesia sudah menjalani pertandingan dan meraih kemenangan yakni Jonatan Christie, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo.

 Diketahui, regulasi pemerintah Inggris mengatur bahwa seluruh penumpang pesawat yang sama harus melakukan isolasi mandiri selama 10 hari terhitung sejak mereka tiba di Inggris.

Namun, identitas penumpang pesawat yang positif mengidap Virus Corona tersebut masih anonim.

Meski begitu, desakan mundur disebut berada di luar kendali BWF dan panitia All England.

Hasil tes negatif sebelum dan sesudah keberangkatan yang dimiliki Mohammad Ahsan dkk pun tidak cukup untuk membantu mereka tetap berlaga di turnamen Super 1000 itu.

Dilansir dari laman resmi BWF, National Heatlh Service (NHS) dari pemerintah Inggris Raya telah mengontak Tim Indonesia untuk melakukan karantina mandiri segera.

Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja, menjelaskan kronologi di balik mundurnya skuat tanah air dari All England Open 2021.

"Seluruh Tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan," kata Ricky, dalam rilis yang diterima BolaSport.com.

"Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu, terdapat salah satu penumpang yang terkena Covid-19."


(FOTO: Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, pada perempat final Indonesia Masters 2020/BADMINTON INDONESIA)

"Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut."

Ricky menjelaskan bahwa regulasi pemerintah Inggris mewajibkan seluruh penumpang pesawat yang sama untuk menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.

Tiba di Inggris pada Sabtu (13/3/2021), para pemain, pelatih, dan ofisial tim Indonesia bakal melakukan isolasi di Crowne Plaza Birmingham City Center sampai tanggal 23 Maret.

Keluarnya Indonesia dari All England Open 2021 menimbulkan kebingungan karena tim negara lain juga lolos meski pemain mereka sendiri yang dinyatakan positif mengidap Covid-19.

Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh anggota tim Denmark, India, dan Thailand diketahui menerima hasil positif dalam tes Covid-19 sebelum turnamen dimulai.

BWF, Badminton England, dan Public Health England kala itu sepakat untuk mengadakan tes ulang yang berakibat dengan mundurnya jadwal pertandingan babak pertama.

Ketujuh anggota tim tersebut pada akhirnya diperbolehkan berpartisipasi dalam turnamen setelah mendapat hasil negatif dalam tes ulang.

Adapun, perihal situasi yang dialami wakil Indonesia, Ricky menyebut bahwa BWF dan Panitia All England tidak bisa berbuat apa-apa.

"Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris," ujarnya.

Hal itu ditegaskan oleh Humas PBSI, Fellya Hartono.

"Kalau yang tujuh orang kemarin (Denmark, Thailand, dan India), hasil swab mereka positif itu saat dites di hotel dan dilakukan oleh panitia BWF dan All England," tuturnya.

"Sementara kami dipaksa mundur karena mendapat email dari Pemerintah Inggris yang mengatakan bahwa kami satu pesawat dengan orang yang positif covid 19."

Terlepas dari situasi sulit yang tengah dialami, Ricky mengaku bahwa para pemain tengah dalam kondisi sehat.

"Keadaan seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat dan baik-baik saja," kata Ricky.

"Hal ini merupakan kejadian luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua," tukasnya.(*)

SUMBER:

https://www.bolasport.com/read/312606775/indonesia-dipaksa-mundur-dari-all-england-bwf-pun-tidak-bisa-berbuat-apa-apa?page=all

Berita Terkait All England Open 2021

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved