Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Lakalantas Kembali Terjadi di Lokasi yang Sama Bus Kecelakaan Tewaskan 29 Orang, Truk Terguling

Terjadi kecelakaan di Tanjakan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
Kecelakaan tunggal kembali terjadi di Tanjakan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Selasa (16/3/2021) dini hari. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan di Tanjakan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.

Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan tunggal.

Sebelumnya dilokasi yang sama terjadi kecelakaan maut bus rombongan siswa SMP yang tewaskan 29 orang.

Baca juga: Ingat Sarah Azhari? Artis Seksi dan Cantik Asal Indonesia Kian Mempesona, Pernah Laporkan Roy Suryo

Baca juga: Terbaru dari BMKG, Info Prakiraan Cuaca Rabu 17 Maret 2021, Cek Daftar Daerah Potensi Cuaca Ekstrem

Baca juga: Kecelakaan Maut, Yuliana Tewas, Senggol Motor lain saat Ngebut Boncengan Tiga hingga Tabrak Truk


Foto : kendaraan yang alami kecelakaan di Tanjakan Cae, Selasa (16/3/2021). (istimewa)

Kecelakaan tunggal kembali terjadi di Tanjakan Cae, Jalan Raya Malangbong-Wado, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Selasa (16/3/2021) dini hari.

Sebelumnya, kecelakaan tunggal di tempat yang sama melibatkan Bus Pariwista Padma Kencana yang mengangkut rombongan peziarah dari SMP Islam Terpadu (IT) Al Muawwanah, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang hingga menyebabkan 29 orang meninggal dunia.

Sementara kecelakaan tunggal kali ini melibatkan truk pengangkut daun jagung dengan nomor polisi E 8804 AK.

Kecelakaan ini terjadi sekitar 500 meter dari lokasi kecelakaan bus Sri Padma Kencana.

Sopir mobil truk, Agus, mengatakan, kecelakaan bermula saat dirinya berangkat dari Cirebon hendak mengirim daun jagung ke sebuah peternakan sapi yang berada di Malangbong, Garut.

"Dari bawah mobilnya sudah kencang, namun di lokasi (tanjakan) mesinnya tiba-tiba mati," ujarnya di lokasi kekadian.

Kemudian, kata dia, mobil yang dikemudikannya itu langsung berdiri atau standing hingga akhirnya terguling.

Beruntung, kecelakaan tersebut tidak sampai menyebabkan adanya korban jiwa seperti kecelakaan Bus Sri Padma Kencana.

"Alhamdulillah tidak ada luka," kata Agus.

Agus memastikan, dirinya sudah sering melintasi jalur tersebut, tetapi baru kali ini mengalami kecelakaan akibat mesin mobil yang tiba-tiba mati.

Warga setempat, Kosam, mengatakan, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 01.30 WIB dan saat itu hingga pagi hari,

sopir dibantu aparat, berupaya melakukan evakuasi truk yang terguling tersebut.

"Truk itu bermuatan daun jagung seberat 5 ton.

Alhamdulillah, dalam kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa maupun korban luka," kata dia.

Sebelumnya Terjadi Kecelakaan Bus yang Tewaskan 29 orang

Kecelakaan maut bus terjadi di Sumedang dan menewaskan 29 orang.

Kecelakaan yang membuat bus masuk jurang itu terjadi Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (10/3/2021).

Seorang korban selamat menyebut pemilihan rute Tanjakan Car ternyata atas masukan dari rombongan.

Mereka mulanya melakukan perjalanan untuk ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Satu di antara rombongan, Imam menyatakan, rombongan pulang melalui Jalur Wado, Sumedang.

Imam adalah guru IT Al Muawanah Cisalak yang menjadi korban selamat dari kecelakaan Sumedang.

Dikutip darai TribunJabar.id, menurut Imam, pihak bus travel yang ditumpanginya biasanya melewati jalur Nagreg.

Namun, jarak tempuh jalur Nagreg dinilai terlalu jauh.

"Biasanya pulang lewat Nagreg, jalur Bandung, tetapi terlalu jauh," katanya, Kamis (11/3/2021).

Kemudian, pihak rombongan ada yang memberikan usulan untuk melewati Jalur Wado, Sumedang.

Mereka pun menanyakan apakah sopir yang mengendarai busnya sanggup atau tidak melewati jalur alternatif tersebut.

"Dari teman-teman ada inisiatif, bagaimana kalau jalur Wado, kira-kira sanggup enggak pak sopirnya," kata Imam.

Kemudian, pihak travel pun menyetujui keinginan dan permintaan pihak yang mengusulkan.

Akhirnya jalur bus pun melaju melalui Jalur Wado, Sumedang.

Namun, ada yang mencurigakan dalam perjalanan. Penumpang mencium bau yang aneh.

Imam pun menanyakan asal muasal dari bau tersebut.

"Saya tanya bau apa? katanya kampas remnya masih baru. Ya sudah kalau begitu berarti bagus," kata Imam.

Saat memasuki Turunan Cae, bus pun mengalami rem blong.

"Di jalur menurun dan belokan bus kenceng, (rem blong) saat jalur menurun," katanya.

Akibatnya, bus oleng ke kiri dan bus masuk jurang. Penumpang pun banyak yang terluka, bahkan meninggal dunia.

Korban meninggal dari kecelakaan maut di Sumedang itu mencapai 27 orang, sedangkan korban selamat 39 orang.


Foto : Kondisi bus yang masuk jurang di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang. (TribunJabar.id)

Dugaan Penyebab Kecelakaan Sumedang

Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri menduga sopir bus tersebut tidak terbiasa melintasi jalur tersebut.

"Artinya bukan bus reguler. Saya yakin tidak paham juga jalur ini," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021).

Ahmad mengatakan, jalur tersebut medan jalan terjal dan turunan curam.

Selain itu jalur tersebut juga memiliki banyak tikungan tajam.

Ia mengatakan jalur yang dilewati bus itu sebetulnya tidak diperuntukan untuk bus pariwisata berkapasitas 60 orang.

Pihaknya sudah membatasi kendaraan besar sejak dulu agar kendaraan seperti bus pariwisata seperti itu tidak melintasi jalur tersebut.

"Jadi jalur ini hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil biasa ya," kata Ahmad.

"Sekali lagi (penyebab) secara menyeluruh, kita akan lihat dari hasil analisis mendalam," ucapnya.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri memastikan, kecelakaan bus ini merupakan kecelakaan tunggal, namun untuk penyebabnya hingga saat ini belum bisa dipastikan.

Sementara ini, pihak polisi masih menduga penyebab kecelakaan karena sopir tak mengetahui kondisi jalan.

Di sisi lain, sebuah fakta baru juga muncul dari kesaksian korban selamat.

Mimin, warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Subang itu berhasil selamat bersama dua orang anaknya.

Awalnya, Mimin memberikan kesaksian sebelum kecelakaan maut itu terjadi.

Mimin mengatakan dalam perjalanan sang sopir bus sempat ditegur.

Mimin mengaku dalam perjalanan dirinya dan penumpang lain sempat mencium bau hangit kampas rem.

Karena khawatir, kata Mimin, sopir sempat ditegur untuk memeriksanya.

Sang sopir bus itu, kata Mimin menjelaskan bahwa bus dalam keadaan rem blong.

"Salah seorang penumpang sempat meminta sopir memeriksanya, sopir bilang remnya blong," ungkap Mimin.

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul KRONOLOGI Rombongan SMP Kecelakaan Maut di Sumedang, Ini yang Buat Mereka Lewat Jalur Wado, https://jabar.tribunnews.com/2021/03/11/kronologi-rombongan-smp-kecelakaan-maut-di-sumedang-ini-yang-buat-mereka-lewat-jalur-wado.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kecelakaan Tunggal Terjadi Lagi di Tanjakan Cae Wado, Truk Terguling Gara-gara Mesin Tiba-tiba Mati, https://jabar.tribunnews.com/2021/03/16/kecelakaan-tunggal-terjadi-lagi-di-tanjakan-cae-wado-truk-terguling-gara-gara-mesin-tiba-tiba-mati.

Berita Terkait Kecelakaan Lalu Lintas

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved