Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Andi Mallarangeng Sebut AHY Figur Tepat di Pilpres 2024

Termasuk menetapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Editor: Aldi Ponge
Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPD Partai Demokrat se-Indonesia di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021). Pada kesempatan tersebut, para pimpinan DPD Partai Demokrat menyatakan bahwa mereka tetap mendukung dan setia pada kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang mengacu pada Kongres V Partai Demokrat. Tribunnews/Jeprima 

Terlepas dari itu, Partai Demokrat saat ini tengah dilanda dualisme kepemimpinan menyusul digelarnya kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Jawaban Andi Ditawari Gabung Partai Demokrat Versi KLB

Andi Mallarangeng bahkan mendapat tawaran untuk bergabung dalam Partai Demokrat hasil KLB.

Tawaran tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Partai Demokrat KLB Deli Serang, Mohammad Rahmad.

Dilansir TribunWow.com, Mohammad Rahmad bahkan menawarkan hal sama kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Semua akan kita himpun menjadi satu. Termasuk Bang Andi pun kalau mau bergabung, ayok bergabung."

"Pak SBY mau bergabung, ayok bergabung, AHY mau bergabung, ayok bergabung," kata Mohammad Rahmad, dikutip dari acara SATU MEJA THE FORUM 'KompasTV', Kamis (11/3/2021).

Menjawab hal itu, Andi justru menanggapinya dengan tertawa.

Dia kemudian menyatakan menolak bergabung di partai dari hasil KLB yang ilegal, lantaran tidak sesuai dengan syarat yang terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

"Bagaimana mau bergabung dengan KLB abal-abal," ujar Andi tertawa.

Andi lantas menyinggung keberadaan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang telah terpilih sebagai ketua umum dalam KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara itu.

Ia mengaku kasihan dengan langkah atau keputusan politik yang diambil oleh Moeldoko.

"Sebenarnya saya kasihan dengan Pak Moeldoko," kata Andi.

"Pak Moeldoko ini blunder besar dalam kariernya menerima menjadi ketua umum abal-abal itu," ungkapnya.

Hanya saja, Andi mengaku tidak kaget dengan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved