Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan

Fakta Baru Kecelakaan Bus di Tanjakan Cae Sumedang, Ban Kanan Belakang Tak Bisa Direm

Kecelakaan bus di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, mengungkap fakta baru.

Editor: Rhendi Umar
KOMPAS.com/AAM AMINULLAH
Kecelakaan bus yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan bus di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, mengungkap fakta baru.

Polisi mengungkapkan fakta terkait penyebab kecelakaan bus pariwisata Sri Padma Kencana.

Diduga bus tersebut mengalami kecelakan setelah mengalami gagal fungsi pengereman pada sebelah kanan bagian belakang.

Untuk mengungkap penyebab kecelakaan bus yang menelan 29 penumpang meninggal dunia itu, aparat kepolisian sudah beberapa kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa bangkai bus dan melakukan gelar perkara.

Kasatlantas Polres Sumedang, AKP Eryda Kusumah, mengatakan, khusus untuk pemeriksaan kelaikan bus, pihaknya sudah melibatkan saksi ahli dan hasilnya ditemukan ada gagalnya fungsi pengereman dalam kecelakaan tersebut.

"Saya ulangi, ada gagalnya fungsi pengereman pada ban sebelah kanan bagian belakang. Untuk ban-ban yang lain berfungsi dengan baik," ujarnya saat ditemui di Unit Laka Lantas Polres Sumedang, Senin (15/3/2021).

Eryda menegaskan, terkait gagalnya fungsi pengereman yang menjadi penyebab kecelakaan bus tersebut, sudah diperkuat dengan keterangan ahli dari Agen Tunggal Pemilik Merk (ATPM).

Bahkan, kata Eryda, penyebab kecelakaan itu juga diperkuat lagi oleh petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang yang turut memeriksa kelaikan bus yang mengangkut romobongan SMP IT Al Muawanah Cisalak, Kabupaten Subang tersebut.

"Hari ini, kami melaksanakan gelar perkara dengan penyidik laka. Jadi hasil gelar perkara ini kita gabungkan, baik dari saksi TKP, saksi penumpang (selamat), kemudian dari saksi ahli, semua kita gabungkan menjadi satu," kata Eryda.

Atas hal tersebut, kata dia, ada titik temu terkait penyebab kecelakaan bus ini, sehingga untuk tersangka mengarah kepada sopir dan kernet bus yang sudah meninggal dunia.

Namun, saat disinggung bakal adanya tersangka lain dalam kasus kecelakaan ini, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendalaman.

"Untuk tersangka lain masih ada kemungkinan, dan semuanya masih kita dalami," ucapnya.

Kecelakaan Maut Dini Hari Tadi, Pemuda Ateuk Pahlawan Tewas Tabrak Tiang, Terpisah Jauh dari Motor

Kecelakaan tunggal dialami Muhammad Haikal Nadim, pemuda asal Ateuk Pahlawan, Banda Aceh, Senin (15/3/2021) jelang dini hari atau sekira pukul 01.15 WIB.

Muhammad Haikal Nadim (sesuai dengan KTP) tergeletak, setelah ia menabrak trotoar, menabrak tiang, dan terpisah jauh dari sepeda motornya.

Kejadian itu terjadi di Jalan Raya Lambaro Km 4,5 Desa Meunasah Manyang, Ingin Jaya, Aceh Besar, di dekat kantor Harian Serambi Indonesia (grup Tribun Manado) jelang dini hari.

Kecelakaan tunggal itu terjadi cukup tragis di saat kondisi jalanan di kawasan itu cukup sepi.

Menurut salah seorang saksi mata, korban melaju cepat dari arah Lambaro menuju arah Kota Banda Aceh.

Tak jauh dari Kantor Serambi Indonesia, dengan kondisi jalan sedikit berbelok ke kiri, di situlah Muhammad Haikal Nadim yang mengenakan kaos putih dan celana ponggol berwarna hitam menabrak trotoar.

Ia juga menabrak tiang di tengah lalu tergeletak di atas trotoar.

Sedangkan sepeda motor yang ia tunggangi (Jupiter MX) terpental jauh, sekira 20 meter dari lokasi korban tergeletak.

Tim Serambinews.com yang berada tak jauh dari lokasi kecelakaan awalnya menduga Muhammad Haikal Nadim ditabrak lari oleh pengguna jalan lainnya. Namun saksi mata mengatakan bahwa ia mengalami kecelakaan tunggal.

"Tabrak trotoar dia, tabrak tiang juga.

Anak ini dari arah Lambaro, kencang dia bawa motornya. Motor aja ke sana tu jatuh, Allah," kata salah seorang saksi.

Amatan Serambinews.com, kondisi fisik korban memang cukup memprihatinkan. Korban mengalami pendarahan di bagian wajah dan kepala. Bahkan sempat terlihat darah bercucuran di badan jalan.

Sesaat setelah kejadian, warga yang tinggal di sekitar lokasi kecelakaan langsung keluar. Para pengguna jalan juga berhenti untuk melihat apa yang terjadi.

Warga, termasuk beberapa jurnalis yang berada di lokasi juga ikut mencari bantuan, agar jenazah korban bisa segera dibawa ke rumah sakit.

Warga sempat kesulitan menghubungi pihak keluarga korban, karena telepon genggam yang dipakai korban terkunci dengan autentikasi wajah dan sidik jari.

Berselang sekitar 30 menit, tim PMI dan pihak kepolisian pun tiba di lokasi.

Petugas PMI kemudian memasukkan korban ke dalam kantung jenazah dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Adapun barang-barang milik korban seperti sepeda motor, handphone, dan dompet diamankan oleh pihak Kepolisian Polsek Ingin Jaya, Aceh Besar.

Berita Terkait Kecelakaan

KLIK: Kecelakaan Maut Dini Hari Tadi, Pemuda Ateuk Pahlawan Tewas Tabrak Tiang, Terpisah Jauh dari Motor

KLIK: Nama Korban Kecelakaan Maut, 1 Anggota TNI Tewas Ditabrak Mobil Mazda 2, Terjadi di Pulo

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap Penyebab Kecelakaan Bus di Sumedang, Ban Kanan Belakang Tak Bisa Direm

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved