Partai Demokrat
Mantan Ketua DPC Bolmut Rahman Dontili Ungkap Fakta Usai Ikut KLB Demokrat, Terima Rp 100 Juta
Mantan Ketua DPP Partai Demokrat Bolaang Mongondow Utara, Rahman Dontili ungkap fakta KLB Demokrat di Deli Serdang. Diakuinya banyak yang tidak sah.
"Video ini menyuguhkan praktek2 politik yg tdk fair & merusak demokrasi. Padahal, sbg Ketua umum & generasi muda Indonesia, saya ingin membawa pesan demokrasi yg sehat & fair.
Karena praktek2 yg tidak sehat semacam ini, mengurungkan niat putra/i terbaik bangsa utk masuk ke politik."
"Ke depan, saya ingin terus memperjuangkan nasib demokrasi kita. Demokrasi dengan kompetisi yang sehat & fair. Yang hidup dengan landasan ilmu, nilai-nilai, serta etika & moralitas. Kita boleh miskin harta, tapi jangan miskin harga diri."
Video yang dimaksud oleh AHY adalah kesaksian peserta KLB yakni Mantan Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu, Gerald Piter Runtuthomas.
Pengakuan Gerald seputar KLB di Deliserdang sebelumnya diunggah oleh akun YouTube Agus Yudhoyono, Senin (8/3/2021).
Gerald bercerita, pemilihan Ketum kala itu diselenggarakan memakai sistem voting.
"Pemilihan Ketua Umum dalam proses KLB ini secara voting," kata Gerald.
Ia mengatakan, kala itu penyelenggara KLB menanyakan kepada peserta siapa yang akan diusulkan menjadi Ketum Demokrat.
Secara serentak, peserta meneriakkan nama Moeldoko.
Lalu penyelenggara KLB kembali bertanya lagi, dan diteriakkan lagi satu nama lain yakni Marzuki Alie.
"Dicatat oleh pimpinan sidang, dalam hal ini Pak Jhoni Allen," kata Gerald.
Gerald mengatakan, seusai mendapat nama Moeldoko dan Marzuki, Jhoni Allen langsung masuk ke sesi voting.
"Setelah mendapatkan dua nama untuk menjadi calon ketua umum," katanya.
"Pak Jhoni Allen langsung berteriak ke peserta."
Jhoni Allen pada saat itu menanyakan kepada peserta siapa yang mendukung Moeldoko dan siapa yang dukung Marzuki Alie.