Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Soeharto

Tepat 54 Tahun, Soeharto Ditunjuk Sebagai Pejabat Presiden RI Kudeta Soekarno

Ini merupakan puncak dari desakan untuk menggoyang pemerintahan Soekarno sejak peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Editor: Aldi Ponge
Dok. KOMPAS/Istimewa
Soeharto (kiri) dan Soekarno (kanan) 

Pidato itu menandai berakhirnya era orde baru setelah berkuasa selama 32 tahun. Ya hari ini 22 tahun lalu, 21 Mei 1998. 

Biografi Jenderal Besar TNI (Purn) HM Soeharto

Jenderal Besar TNI (Purn.) H M Soeharto merupakan presiden Republik Indonesia kedua sekaligus presiden dengan masa jabatan terlama yaitu selama 32 tahun (12 Maret 1967 – 21 Mei 1998).

Ibunya bernama Sukirah dan ayahnya Kertosudiro, adalah seorang petani sekaligus pembantu lurah dalam bidang pengairan sawah.

Soeharto hanya dapat menuntaskan pendidikan sampai tingkat SMP karena keterbatasan biaya yang dimiliki oleh keluarganya.

Setelah lulus dari SMP, Soeharto memutuskan untuk bekerja.

Pekerjaan pertamanya adalah sebagai pembantu Klerek di sebuah Bank Desa (Volks Bank) namun tidak bertahan lama karena seragam yang digunakannya robek.

Pada saat itu, Soeharto bekerja menggunakan pakaian dari kain batik, satu-satunya seragam harian untuknya bekerja. 

Pada tahun 1940, memulai karier militer dengan bergabung di KNIL  (Koninlijk Nederlands-Indisch Leger) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda.

Soeharto memulai dinas pertamanya selama 3 tahun sebagai tentara di Kortverband di Gombong.

Setelah mendapatkan gelar sebagai sersan, Soeharto ditugaskan untuk menjadi cadangan di Markas Besar Angkatan Darat bertempat di Cisarua, Bandung.

Pada 18 Maret 1942, ketika Belanda menyerah pada Jepang, Soeharto memutuskan untuk kembali pulang ke Yogyakarta karena takut ditangkap oleh Jepang.

Setelah terbaring 6 bulan karena penyakit malarianya yang kambuh, Soeharto mendaftarkan diri di Keibuho, atau polisi Jepang di Indonesia.

Dalam pendidikannya di Keibuho, Soeharto berhasil lulus dengan predikat terbaik.

Soeharto kemudian diangkat menjadi Komandan PETA (Pembela Tanah Air) pada zaman penjajahan Jepang.

Seiring berjalannya waktu kariernya di dunia militer pun melejit.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved