Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Antisipasi Varian B117, Satgas Covid 19 Sulut Gulirkan Surveilans Sequencing RNA

Steven Dandel mengatakan, pihaknya menggulirkan program surveilans sequencing RNA untuk kasus yang terkonfirmasi positif.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ryo Noor
Juru Bicara Satgas Covid 19 Sulut, dr Steaven Dandel. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Satgas Covid 19 Sulut siaga penuh untuk mencegah masuknya virus Covid 19 varian B.1.1.7 dan N439K.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid 19 Sulut Steven Dandel mengatakan, pihaknya menggulirkan program surveilans sequencing RNA untuk kasus yang terkonfirmasi positif.

"Tujuannya untuk memantau adanya peredaran varian atau mutasi Covid 19," kata dia kepada Tribun Manado Jumat (12/3/2021) pagi via WA. 

Hingga kini, beber dia, kasus Covid 19 varian baru belum terpantau di Sulut. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pusat dan daerah untuk melakukan upaya 3 T yakni Tracing, Testing dan Treatmen). 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut mutasi virus corona B117 lebih cepat menular.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes, dr Slamet, MHP, menyatakan sejumlah langkah telah dilakukan pemerintah terkait B117 itu.

Upaya 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) dilakukan demi mencegah varian baru virus corona B117 meluas di Indonesia.

“Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes dalam melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS)."

"Mutasi virus corona B117 yang terdeteksi pertama di Inggris betul telah terdeteksi di Indonesia."

"Mutasi virus ini lebih menular, orang yang terinfeksi varian ini juga dapat menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar,” ujarnya, dikutip dari situs Kemenkes, Jumat (5/3/2021).

Ia menjelaskan, kegiatan WGS ini merupakan satu di antara kegiatan surveilans Genom virus SARS-COV-2 yang telah dilakukan sejak virus ini masuk ke Indonesia.

“Data hasil pemeriksaan genom ini diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID),” kata dia.

dr Slamet menambahkan, karakter dari mutasi virus corona B117 ini tidak terbukti lebih parah infeksinya.

“Belum ada hasil penelitian yang mengatakan bahwa varian ini lebih ganas dan menyebabkan sakit yang lebih parah." katanya. (art)

Ikut KLB Moeldoko, Puluhan Ketua DPC se-Indonesia Dipecat, Sulawesi Utara Kedua Terbanyak

Innalillahi, Kepala BKPSDM Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan, Kakinya Terlindas Truk

BARU TERUNGKAP Alasan Puput Nastiti Devi Terima Lamaran Ahok, Sempat Bawa Dalam Doa dan Akhirnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved