Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KLB Partai Demokrat

Alasan Ruhut Sitompul Keluar dari Demokrat, Tak Dukung AHY

Ruhut Sitompul kini sudah menjadi kader PDI Perjuangan mengaku saat itu dia tak mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju Pilkada Jakarta

Editor: Aldi Ponge
Capture YouTube Najwa Shihab
Politikus PDIP Ruhut Sitompul 

Terkait perbedaan pilihan di Pilgub DKI, Ruhut mengatakan juga sudah meminta izin langsung kepada Ketua Umum Partai Demokrat saat itu, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tapi pada Pilgub DKI, saya pamit lagi, 'Pak ini saya mau mendukung Ahok'. Pak SBY merestukan saya. Beliau katakan 'Oh iya Hut, saya juga lihat Ahok itu bagus," ungkapnya.

"Tiba-tiba last minute pendaftaran terakhir AHY maju. Saya sedih, saya paling sayang dengan AHY," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 18.05:

Soal KLB Demokrat, Ruhut Tak Ingin Jadi Kacang Lupa Kulit

Ruhut Sitompul peringatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kader-kader Demokrat sudah di Jakarta dan siap keluarkan KLB.
Ruhut Sitompul peringatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kader-kader Demokrat sudah di Jakarta dan siap keluarkan KLB. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Politikus PDIP Ruhut Sitompul mengakui dirinya merasa sedih dengan polemik Partai Demokrat yang menyeret nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (10/3/2021).

Diketahui Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara akhir pekan lalu.

Menurut Ruhut, sosok Moeldoko terlalu diserang oleh kubu Partai Demokrat yang tidak mendukung KLB Deliserdang.

"Kejadian ini, kenapa sih Pak Moeldoko terlalu dipojokkan? Bagi kita kader Partai Demokrat, bahkan kita terima kasih," singgung Ruhut Sitompul.

Meskipun kini berkiprah di PDIP, Ruhut mengaku tidak dapat melupakan Demokrat yang membesarkan namanya.

Ia menyinggung hal itu berkat jasa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tapi kacang tidak bisa lupa dengan kulit," jelas advokat senior ini.

"Saya terima kasih SBY ikut membesarkan saya. Saya die hard-nya SBY. Lawan politik mengatakan Ruhut anjing penjaga SBY dan Partai Demokrat, karena begitulah saya memperjuangkan Partai Demokrat," kata Ruhut.

Ruhut mengaku sedih melihat perpecahan Demokrat saat ini dengan dua versi ketua umum dan dua kubu yang berseberangan.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved