Tokoh Nasional
Pengusaha Ini Dilempari Asbak Oleh Presiden Soekarno, Lantaran Permintaan Ini
Bujukan itu datang dari dua pengusaha yang juga disebut sebagai orang dekat Soekarno, Hasjim Ning dan Dasaad.
Kecurigaan Soekarno
Alamsjah bertemu Dasaad dan Hasjim di rumah Dasaad, Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Ketika itu, Alamsjah menceritakan bahwa negara dalam keadaan kritis.
Soekarno tidak memenuhi tuntutan untuk membubarkan kabinet tapi malah memperbanyak menteri,
tidak menurunkan harga melainkan menurunkan nilai uang, dan tidak membubarkan PKI.
Oleh karena itu, Alamsjah meminta Dasaad dan Hasjim menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor.
Mereka diminta meyakinkan Soekarno bahwa Letjen Soeharto telah membuktikan kemampuannya mengendalikan keadaan.
"Jenderal Soeharto akan mampu melaksanakan penertiban dengan tuntas,
apabila Presiden Soekarno mau melimpahan kekuasaannya," kata Alamsjah, dikutip dari otobiografi Hasjim Ning.
Namun, otobiografi Hasjim Ning menyebut bahwa pertemuan itu berlangsung 10 Maret 1966.
Hal ini berbeda dengan versi Alamsjah yang menyebut pertemuan itu dilakukan pada 6 Maret 1966, Hasjim Ning dan Dasaad setuju.
Kemudian ada catatan, mereka membujuk Soekarno untuk menyerahkan pemerintahan, bukan melimpahkan kekuasaan.
Mereka dibekali surat keterangan dari Menpangad Letjen Soeharto yang menyatakan
sebagai penghubung antara Menpangad dengan Presiden Soekarno.
Setibanya di Bogor dan berbicara dengan Soekarno, mereka mengatakan perihal penyerahan kekuasaan.