Kecelakaan Maut di Sumedang
Kecelakaan Bus di Sumedang, Lia Cerita saat Ibu dan 2 Keponakannya Pamitan: Itu Lambaian Terakhir
Lia, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang mengisahkan saat ibunya menjadi korban nahas pada kecelakaan maut di Sumedang.
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati."
"Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," tutur dia, Rabu.
Lebih lanjut, Dony menerangkan bahwa sebelumnya terdapat longsoran di Tanjakan Cae.
Namun, TNI-Polri dan pihak kecamatan telah membersihkannya.
"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya."
"Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini," terangnya.
Tak hanya itu, Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri, juga menyebut Tanjakan Cae bukanlah jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan besar.
Pasalnya, kata Dofiri, Tanjakan Cae cukup curam dan berkelok.
"Jalur alternatif ini juga cukup curam dan berkelok. Sebenarnya tidak boleh dilalui kendaraan besar, dan memang jalur ini biasanya tidak dilalui bus besar."
"Ini juga kan busnya tidak biasa, bus pariwisata yang tidak biasa lewat sini," kata Dofiri, Kamis, dilansir Kompas.com.
Dofiri pun mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus di Sumedang.
"Saat ini kami belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan."
"Tetapi yang pasti ini jalur alternatif yang seharusnya tidak dilalui bus besar. Selain itu, saat kejadian hujan," ujarnya.
Daftar Korban Kecelakaan Bus di Sumedang