Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Raya Nyepi

Jelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Bitung Gelar Melasti

Hujan yang sempat mengguyur sekitar lokasi pelaksanaan ritual Melasti tidak menyurutkan langkah umat untuk mendatangi tepi pantai itu.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Pelaksanaan ritual Melasti yang diselenggarakan oleh Umat Hindu Kota Bitung di Pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulut, Kamis (11/3/2021). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Umat Hindu di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar ritual Melasti, di pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kamis (11/3/2021).

Warga yang datang mengenakkan pakaian adat Hindu Bali, berupa kain, ikat kepala dan didominasi warna putih sebagai bentuk dan lambang penyucian diri dan alam semesta.

Hujan yang sempat mengguyur sekitar lokasi pelaksanaan ritual Melasti tidak menyurutkan langkah umat untuk mendatangi tepi pantai itu.

Umat nampak khusyuk, mengikuti ritual yang dipimpin Pemangku Nengah Artaya.

Nampak ada beberapa meja atau panggung yang diposisikan membelakangi laut.

Pelaksanaan ritual Melasti yang diselenggarakan oleh Umat Hindu Kota Bitung di Pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulut, Kamis (11/3/2021).
Pelaksanaan ritual Melasti yang diselenggarakan oleh Umat Hindu Kota Bitung di Pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulut, Kamis (11/3/2021). (tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)

Meja ini merupakan tempat untuk meletakkan berbagai perangkat suci peribadatan dari pura beserta beraneka jenis sesajian.

Ritual Melasti dilaksanakan umat Hindu di Kota Bitung dalam rangkaian perayaan  Tahun Baru Caka 1943, yang jatuh pada hari Minggu 14 Maret 2021.

Ketua PHDI Kota Bitung I Wayan Sumartawan menjelaskan, sebelum umat Hindu melaksanakan hari Raya Nyepi melakukan menyucikan diri dan alam semesta atau buana alit dan buana agung yang bermuara ke laut.

Pelaksanaan ritual Melasti yang diselenggarakan oleh Umat Hindu Kota Bitung di Pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulut, Kamis (11/3/2021).
Pelaksanaan ritual Melasti yang diselenggarakan oleh Umat Hindu Kota Bitung di Pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulut, Kamis (11/3/2021). (tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)

"Dengan tujuan, kita terhindar dari mara bahaya," kata Wayan.

Ritual ini adalah bentuk penyucian diri dari membuang segala kesialan hingga pandemi Covid 19 di buang ke laut, dengan harapan bisa segera laluh dari muka bumi ini. Khususnya daerah tercinta Kota Bitung Provinsi Sulut.

Sementara sesajian yang di buat oleh umat dan panitia pelaksana ritual Melasti di larung ke laut.

"Hari Raya Nyepi, umat melakukan puasa tidak boleh keluar rumah, tidak boleh menyalahkan api, tidak boleh mencari hiburan dan tidak melakukan kegiatan (bekerja). Umat Hindu yang berada di daerah bukan mayoritas Hindu bersemedi atau mengurung di rumah masing-masing atau tempat ibadah," tandasnya.

Pelaksanaan ritual Melasti yang diselenggarakan oleh Umat Hindu Kota Bitung di Pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulut, Kamis (11/3/2021).
Pelaksanaan ritual Melasti yang diselenggarakan oleh Umat Hindu Kota Bitung di Pantai Waleleng Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari Kota Bitung Provinsi Sulut, Kamis (11/3/2021). (tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)

Dalam ajaran Hindu, umat melaksanakan penyucian diri sebelum perayaan Nyepi.

Ritual Melasti dengan maksud menghanyutkan segala perbuatan buruk menggunakan air kehidupan (air laut).

Umat Hindu percayam air adalah sumber kehidupan atau di sebuat Tirta Amerta.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved