Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Dugaan Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan Siswa yang Merenggut Puluhan Korban Jiwa

Terjadi kecelakaan bus rombongan siswa yang merenggut puluhan korban jiwa. Kecelakaan tersebut kini menjadi sorotan.

Editor: Glendi Manengal
Kantor SAR Bandung
Evakuasi korban kecelakaan maut di Sumedang, Kamis (11/3/2021) pagi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan bus rombongan siswa yang merenggut puluhan korban jiwa.

Kecelakaan tersebut kini menjadi sorotan.

Terkait hal itu apa yang sebenarnya terjadi hingga akhirnya bus tersebut masuk jurang.

Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini Kamis 11 Maret 2021 Wilayah Ini Diguncang Dua Kali, Berikut Titik Lokasinya

Baca juga: Maria Vania Naksir Kiwil karena Kagum Cara Memperlakukan Mantannya, Begini Respon Istri Pertamanya

Baca juga: Abash Gandeng Pacar Baru, Lucinta Luna Kini Akui Dekat dengan Cowok Tulen

Foto : Evakuasi korban kecelakaan maut di Sumedang, Kamis (11/3/2021) pagi. (Tempo)

Apa penyebab kecelakaan maut di Wado, Sumedang? 

Apa yang terjadi terhadap Bus Padma Kencana yang ditumpangi rombongan SMP IT Al Muaawanah? 

Bus itu diketahui terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat, Rabu 10 Maret 2021 malam. 

Ada beberapa dugaan mengenai penyebab jatuhnya bus Sri Padma Kencana ke dalam jurang.

Mulai dari sopir yang tak ahli hingga kondisi bus itu sendiri.

Dikutip TribunJabar.id dan Kompas.com, berikut adalah sejumlah dugaan terkait penyebab jatuhnya bus Padma ke dalam jurang.

Sopir Tak Ahli

Sopir bus Padma diketahui ikut tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

"Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," ujar warga setempat yang membantu proses evakuasi, Waslim (59), kepada Kompas.com.

Serupa dengan keterangan Basarnas, Waslim mengiyakan banyak korban berada dalam kondisi terjepit.

"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan, 9 orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.

Waslim menduga kecelakaan itu terjadi karena sopir bus tidak mengenal medan jalan.

"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham.

Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.

TKP Rawan Kecelakaan

Sementara itu, Danpos Koramil Wado, Pelda Nandang mengungkapkan bahwa rombongan di dalam bus tersebut baru saja pulang dari ziarah dan tur SMP IT AL Muawanah Cisalak, Subang.

Namun dalam perjalanan pulang, bus mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang.

Untuk kronologi sementara yang didapat Nandang, kecelakaan terjadi tepatnya di tanjakan Cae yang diakui memang tajam dan rawan.

"Saat itu, bus dari arah Malangbong, Kabupaten Garut, menuju Sumedang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae yang berada di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi," kata Nandang.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir juga mengakui bahwa lokasi kecelakaan bus Sri Padma Kecana begitu rawan.

Hanya saja untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, pihaknya mengaku sudah memasang penerangan hingga rambu-rambu.

"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati.

Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya," ungkap Dory.

"Ini jadi perhatian kami secepatnya," imbuhnya.

"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya. Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini."

Foto : Evakuasi korban kecelakaan maut di Sumedang, Kamis (11/3/2021) pagi. (Antara)

Bau Kampas Rem Sepanjang Perjalanan

Seorang korban selamat menceritakan sempat ada kejanggalan sebelum kecelakaan terjadi.

Penumpang selamat itu adalah Mimin Mintarsih (52).

Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.

"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.

Mimin pada kala itu duduk di jok kedua di belakang sopir.

Ia ingat bus sempat oleng sebelum terjun ke dalam jurang.

"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.

Mimin bercerita, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat meminta seorang penumpang untuk memeriksa bagian kampas rem.

Hal tersebut dikarenakan sepanjang jalan tercium bau sangit kampas rem.

"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.

Saat detik-detik kecelakaan terjadi, Mimin menyebut semua penumpang dilanda kepanikan.

"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.

Mulai dari Siswa SMP IT Muaawanah, orangtua, pendamping, hingga guru semua mengucap takbir ketika kecelekaan terjadi.

Ketika jatuh ke jurang, dua anak Mimin terpental ke belakang sedangkan dirinya terjepit jok.

"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia. 

Artikel ini diolah dari TribunJabar dengan judul  23 Orang Dilaporkan Meninggal dalam Kecelakaan Bus Maut di Sumedang, Dinkes Subang Kirim TRC dan Kompas.com dengan judul Bupati Sumedang: Tanjakan Cae, Lokasi Bus Masuk Jurang, Memang Rawan Kecelakaan, "Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang, Diduga Rem Blong", dan "Detik-detik Kecelakan di Tanjakan Cae Sumedang, Bus Goyang-goyang Lalu Masuk Jurang, 27 PenumpangTewas"

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul DUGAAN Penyebab Lakalantas Maut Bus Padma yang Merenggut 27 Korban Tewas di Tanjakan Cae Sumedang, https://medan.tribunnews.com/2021/03/11/dugaan-penyebab-lakalantas-maut-bus-padma-yang-merenggut-27-korban-tewas-di-tanjakan-cae-sumedang.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana di Wado Sumedang, https://wartakota.tribunnews.com/2021/03/11/ini-dugaan-penyebab-kecelakaam-maut-bus-sri-padma-kencana-di-wado-sumedang?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved