Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen - Jangan Menolak dan Bosan Didikan Tuhan
Orang tua diposisikan sebagai pendidik dan pengajar. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai lebih banyak pengalaman kehidupan dan telah memaknainya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Alkitab merupakan Firman Tuhan yang dipercayai oleh umat Kristen adalah pedoman untuk hidup.
Dalam Firman Tuhan mengajarkan manusia agar mengetahui apa yang baik dan yang jahat.
Firman Tuhan juga mendidik setiap umatnya agar tidak menolak didikan dan ajarannya.
Bacaan Alkitab saat ini terdapat dalam Amsal 3:11-12 yang berkata "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
Renungan Firman
Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi"
Memprihatinkan jika dalam kehidupan modern di era kemajuan zaman, justru kita lebih sering menemukan bagaimana kasus penganiayaan justru dilakukan oleh anak terhadap orang tuanya.
Pengadilan yang harus memutuskan perkara gugatan seorang anak terhadap orang tuanya hanya karena persoalan harta, telah melukai hati banyak orang.
Paling tidak, memberikan peringatan kepada kita bagaimanapun juga, orang tua adalah alat di tangan Tuhan untuk mengadakan kehadiran kita sebagai anak.
Jerih lelah mulai dari kehamilan, persalinan, kelahiran, pemeliharaan dari bayi hingga dewasa, rasanya tidak akan bisa dibandingkan dengan apapun, atau dihitung dengan uang jika dibandingkan sebuah kesalahan orang tua (jika memang mereka melakukannya) sehingga layak bagi seorang anak untuk memenjarakan orang tuanya.
Hukum kelima dari Sepuluh Hukum Tuhan menyatakan untuk menghormati ayah dan ibu dengan tujuan agar berkelanjutan dalam bergenerasi di tanah yang diberikan Tuhan, memberikan kesadaran kepada setiap orang bukan hanya tentang ikatan darah itu lebih kuat, namun membawa umat Tuhan untuk berfikir jauh ke dapan tentang karya Allah yang ajaib.
Orang tua diposisikan sebagai pendidik dan pengajar. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai lebih banyak pengalaman kehidupan dan telah memaknainya dengan baik.

Berbagai pengalaman, yaitu gagal dan berhasil, dibagikan kepada anak-anaknya tanpa berharap memperoleh imbalan.
Mereka lakukan secara alamiah didasarkan pada kasih yang menginginkan masa depan anaknya menjadi lebih baik.
Anak-anaknya menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi masa depan.