Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Rabu 10 Maret 2021

BACAAN ALKITAB - Tetaplah Berdoa, Jangan Menyalahkan Orang Lain

Ada ungkapan mengatakan “pembalasan lebih kejam dari perbuatan”. Ungkapan ini sering terlihat dalam perilaku sehari-hari.

Editor: Aswin_Lumintang
WWW.THOUGHTCO.COM
Renungan 

Kisah Para Rasul 7:59-8:1a
"Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh."
-----------------------------------------

Ilustrasi renungan
Ilustrasi renungan (internet)

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada ungkapan mengatakan “pembalasan lebih kejam dari perbuatan”. Ungkapan ini sering terlihat dalam perilaku sehari-hari. Misalnya ada orang yang mendapatkan kata-kata kurang mengenakan dari orang lain, ia membalasnya dengan makian bahkan dengan pukulan yang menyakiti tubuh.

Ada orang yang mendapatkan perlakuan yang tidak sopan, dibalasnya dengan tindakan kekerasan. Masih banyak lagi contoh-contoh seperti itu. Jarang bahkan hampir tidak ada orang yang diperlakukan tidak baik, lalu mendiamkannya, mendoakan orang yang melakukan-nya dan memaafkan mereka. Hal ini hampir sulit ditemukan dalam gereja bahkan dalam kehidupan keluarga Kristen.

Stefanus adalah seorang yang mengasihi Tuhan dan melayani-Nya. Juga ia mengasihi orang-orang yang dilayaninya sekalipun mereka berbeda pendapat, memusuhi bahkan menya-kitinya. Ketika orang banyak melemparinya dengan batu, ia tidak bangkit untuk melawan apalagi membalas melempar mereka. Yang ia lakukan adalah berdoa dan meminta Yesus menerima Roh-Nya. Bahkan sebelum ia mati, ia berseru dengan suara nya-ring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!.”

Ungkapan “pembalasan lebih kejam dari perbuatan” tidak terjadi pada Stefanus. Ia malah berdoa dan minta pengampunan dari Tuhan bagi orang-orang yang menyakitinya. Inilah harapan kita bersama. Sekali pun orang menyakiti kita, janganlah menya-lahkan orang. Tapi berdoalah. Mohonkan pengampunan bagi orang-orang yang melakukannya. Dan lebih khusus pula, jangan-lah kita menyakiti dan saling menyakiti satu sama lain. Mari kita praktekkan hal ini dalam keluarga kita. Baiklah kita saling men-doakan dan saling mengampuni satu sama lain. Tuhan menolong kita untuk dapat melakukannya. Amin.

DOA: Ya Tuhan Yesus, Kepala Gereja, kepada-Mu kami persem-bahkan syukur dan terima kasih, karena Engkau telah mengajar kami supaya tetap berdoa dan tidak menyalahkan orang lain, te-tapi mengampuni mereka. Tolonglah kami untuk mewujudkan-nya dalam keluarga kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved