Gempa Bumi
Gempa Bumi 20 Ribu Kali Terjadi di Wilayah Ini dalam Seminggu, Warga Rasakan Guncangan Setiap Hari
Diketahui dalam seminggu terakhir total gempa bumi yang terjadi sudah mencapai 20 ribu kali.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi gempa bumi sebanyak puluhan ribu kali di wilayah ini.
Diketahui dalam seminggu terakhir total gempa bumi yang terjadi sudah mencapai 20 ribu kali.
Terkait hal tersebut kemungkinan bisa memicu meletusnya gunung berapi.
Baca juga: Kepala Bakamla yang Baru Kunjungi Danlantamal VIII, Bahas Sinergitas Antar Instansi
Baca juga: Karier Nissa Sabyan Diramal Bakal Hancur Tak Tersisa Hingga Soroti Kondisi Sang Penyanyi
Baca juga: BPJS Kesehatan Buka Ruang Masukan Bagi Publik, Harbuwono: Demi Menjaga Keberlanjutan Program JKN-KIS
Foto : Ilustrasi Gempa Bumi. (Istimewa)
Lebih dari 20 ribu kali gempa bumi mengguncang Islandia Selatan dan ibu kota Islandia Revkjavik dalam seminggu terakhir.
Para ahli geologi sangat mewaspadai bencana ini.
Terlebih karena laporan Kantor Meteorologi Islandia (IMO) pada Kamis (4/3/2021)
menunjukkan bahwa tanda-tanda gempa ini bisa memicu gunung berapi meletus.
Gempa maraton minggu ini adalah lanjutan dari aktivitas seismik yang dimulai pada 24 Februari 2021.
Saat itu gempa bumi berkekuatan M 5,7 mengguncang dekat Semenanjung Reykjanes Islandia, sekitar 32 kilometer dari ibu kota.
Menurut Michigan Technological University, gempa berkekuatan M 5,0 hingga M 5,9 dianggap sedang dan
dapat menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan.
Untungnya, pusat gempa cukup jauh dari kawasan penduduk
pulau itu sehingga tidak ada laporan kerusakan atau cedera pada masyarakat.
Menurut IMO, sebagian besar dari ribuan gempa yang terjadi setelah peristiwa 24 Februari adalah gempa kecil,
dengan hanya dua gempa yang tercatat di atas M 5,0.
"Namun, penduduk Reykjavik telah merasakan guncangan setiap hari,
mereka kerap terbangun karena gempa bumi," kata Thorvaldur Thordarson,
seorang profesor vulkanologi di Universitas Islandia, kepada The New York Times.
"Meski membingungkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Karena gempa kecil dan sumber gempa cukup jauh, membuat warga Reykjavik tidak terluka," kata Thordarson.
Dilansir Live Science, Minggu (7/3/2021), IMO juga mengeluarkan peringatan
tentang peningkatan risiko tanah longsor di Semenanjung Reykjanes, tetapi tidak ada panduan lebih lanjut untuk penduduk kota.
Di masa lalu, kawanan seismik seperti ini telah diamati sebelum letusan gunung berapi di Islandia selatan.
Menurut IMO, pergerakan magma di perbatasan tempat pertemuan lempeng tektonik
Amerika Utara dan Eurasia kemungkinan menyebabkan getaran,
yang dapat memicu lima gunung berapi di Semenanjung Reykjanes aktif.
Jika salah satu gunung berapi Islandia selatan benar-benar meletus dalam beberapa minggu mendatang,
letusan diharapkan dapat dikelola.
Menurut Thordarson, gunung berapi di selatan Islandia mengalami "denyut" aktivitas setiap 800 tahun atau lebih,
dan denyut terakhir terjadi antara abad ke-11 dan ke-13.
Seperti gempa bumi, letusan potensial ini seharusnya juga menimbulkan sedikit ancaman bagi penduduk Islandia.
Foto : Ilustrasi Gempa Bumi. (istimewa)
Letusan semacam itu tidak akan terlihat seperti letusan eksplosif gunung berapi Eyjafjallajökull 2010,
yang mengirimkan kolom abu lebih dari 5 mil (9 kilometer) ke langit.
"Fenomena ini memaksa ratusan orang untuk mengungsi dan
menghentikan lalu lintas udara Eropa selama enam hari," tulis ahli vulkanologi Dave McGarvie di The Conversation.
"Letusan di barat daya Islandia adalah jenis batuan cair yang disebut basal.
Hal ini menghasilkan aliran lava yang bergerak lambat dari kawah dan
kerucut yang meledak perlahan," tulis McGarvie, dari Universitas Lancaster di Lancashire, Inggris.
"Di Islandia, ini disebut 'letusan turis' karena relatif aman dan dapat diprediksi."
Saat ini, wisatawan yang memasuki Islandia dikenai masa karantina lima hari karena pandemi Covid-19,
jadi pengamat gunung berapi yang berharap akan bergerak cepat, atau puas dengan tampilan webcam. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lebih dari 20.000 Gempa Guncang Islandia, Picu Gunung Berapi Meletus",