Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Moeldoko

Bupati Lebak Iti Octavia Ancam Moeldoko Bakal Disantet dengan 'Santet Banten', Lewat Angin atau Api

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya ancam Moeldoko akan dikirimi santet Banten karena KLB Demokrat di Deliserdang, Sumut.

Editor: Frandi Piring
INSTAGRAM @viajayabaya
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang ancam santet Moeldoko. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terang-terangan, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya tak gentar bela AHY setelah KLB Deliserdang Partai Demokrat.

Iti Octavia Jayabaya menjadi pembicaraan setelah pernyataan yang ingin mengirim santet Banten kepada Moeldoko.

Saat ini juga Iti Octavia Jayabaya menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Banten sekaligus Bupati Lebak.

Iti Octavia Jayabaya dengan tegas menyampaikan sikap penolakannya terhadap hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.

Bupati Lebak <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/iti-octavia-jayabaya' title='Iti Octavia Jayabaya'>Iti Octavia Jayabaya</a> ancam <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/santet' title='santet'>santet</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/moeldoko' title='Moeldoko'>Moeldoko</a>

(Foto: Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang ancam santet Moeldoko. (Fajar)

Dalam pernyataannya, Iti Jayabaya bahkan menyebut siap mengirimkan santet Banten untuk Moeldoko.

"Banten tidak gentar. Kami tetap setia pada ketum kami yang ganteng. Kalau pun kami harus turun berdemo, kami siap.

Santet Banten akan dikirim untuk KSP Moeldoko," ungkap Iti.

Apa Itu Santet Banten?

Mengutip karya disertasi kriminolog Universitas Indonesia, Tb Ronny Nitibaskara yang berjudul “Reaksi Sosial Terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (1985-1990)”,

dijelaskan bahwa praktik ilmu santet atau teluh di wilayah Banten sudah dihayati dari masa ke masa sejak zaman Banten Lama atau sebelum masuknya Islam.

Menurut keyakinan penduduk Banten, terdapat bermacam ilmu teluh berdasarkan caranya. Yakni teluh angin, teluh banyu, teluh geni, dan teluh pangjarahan.

Dua yang pertama mengirim benda-benda seperti jarum, paku, dan beling (pecahan kaca) lewat angin dan air.

Teluh geni (api/baja) memberi hasil lebih cepat, dengan memasukkan pisau kecil ke dalam sebuah gelas, ditutup kain, dan dibacakan mantra-mantra;

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved