Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Komit Jalankan Direct Call ke Jepang, Kirim 356 Ton Produk Perikanan Pertanian

Garuda Indonesia sudah 23 kali mengangkut kargo direct call dari Bandara Internasional Sama Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Tokyo, Jepang.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa
Proses loading komoditas perikanan pertanian yang akan diekspor ke Jepang ke pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Garuda Indonesia berkomitmen mengawal program direct call, ekspor langsung ke Jepang yang sudah berlangsung sejak September 2020 lalu.

Hingga Rabu 03 Maret 2021 kemarin, Garuda Indonesia sudah 23 kali mengangkut kargo direct call dari Bandara Internasional Sama Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Tokyo, Jepang.

"Total tonase ekspor sudah mencapai 356.284 ton," kata General Manager Garuda Indonesia Manado, Vonny F Pinontoan kepada Tribun Manado, Kamis (04/03/2020).

Sejauh ini, komoditas yang diekspor ke Jepang didominasi produk perikanan seperti tuna. Selain itu ada hasil pertanian dan general cargo.

"Sejauh ini masih dominan produk tuna segar dari Manado dan Ambon," ujar mantan SM Garuda Indonesia Denpasar ini.

General Manager Garuda Indonesia Manado, Vonny F. Pinontoan.
General Manager Garuda Indonesia Manado, Vonny F. Pinontoan. (TRIBUNMANADO/Fernando Lumowa)

Meskipun demikian, Vonny bilang, volume ekspor langsung ke Jepang masih fluktuatif.

Dari 23 kali pengiriman, hanya tiga kali volume kargo melebihi 20 ton sekali kirim.

"Tadi malam (Rabu, 3 Maret) kita kirim delapan ton saja," jelasnya.

Rekor tertinggi tercatat pada 6 Januari 2021, volume pengiriman mencapai 27 ton.

Naik turunnya volume tak lepas dari ketergantungan terhadap  produk tuna dari Sulut, Ambon dan daerah sekitar.

"Kalau cuaca buruk, pasti tuna kurang, tentu volume juga ikut turun," kata Vonny yang didampingi jajaran.

Karena itu, ia  bilang perlu ada upaya ekstra untuk menjaga agar direct call ini bisa bertahan.

Garuda Indonesia memandang, komoditas yang dikirim harus beragam. Jika selama ini bergantung pada pasokan tuna, ke depan perlu didorong perbanyak produk pertanian dan general cargo.

"Kalau perikanan, sangat bergantung musim atau cuaca. Kemarin contohnya, cuaca buruk, ikan dari Ambon tak bisa dikirim. Nah, kalau pertanian kan relatif lebih aman," ujarnya.

Di sisi lain, Garuda bertekad agar Manado ini bisa jadi hub khusus produk perikanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved