Tokoh Nasional
Kisah Brigjen Herman Nyaris Mati di Tangan Soeharto, Ditodong di Wajah Pakai Revolver
Tanpa berbicara apa-apa, Soeharto hanya membuka laci mejanya dan mengambil sesuatu.Sepucuk pistol revolver diarahkan tepat ke muka Herman.
Herman langsung berangkat ke markas Kostrad dan menuju ke ruang kerja Soeharto.
Setelah memberi salam hormat, Soeharto mempersilahkan Herman duduk.
Tanpa berbicara apa-apa, Soeharto hanya membuka laci mejanya dan mengambil sesuatu.
Sepucuk pistol revolver diarahkan tepat ke muka Herman.
“Ta' slentik kowe! (aku sentil kau!)” kata Soeharto dengan emosi.
“Ada apa, Pak?” tanya Herman.
“Kamu…., dari jip sampai tank mesti lewat kamu. Saya ini kamu anggap apa?” ujar Soeharto.
Herman yang masih memendam ngeri dalam hati bertanya lagi,
“Mengenai apa, Pak?” tanya Herman
“Kamu memberi 10 truk kepada kavaleri yang kamu ambil dari gudang Cakrabirawa!” jawab Soeharto.
Rupanya Soeharto tersinggung dengan inisiatif Herman yang dianggap mendahului Panglima Kostrad.
Sehari sebelumnya, Herman memang mengatur gerakan untuk menumpas Gerakan 30 September.
Prakarsa itu dilakukan Herman lantaran Panglima Kodam V Jaya,
Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah mengkonsinyasi pasukan garnisun Jakarta.
Baca juga: Siswi SMA ini Tewas Usai Serempet Motor dan Tabrak Dua Mobil, Kecelakaan di Blitar
Dengan kedudukannya sebagai Kepala Biro Antar Angkatan dan Kesiapsiagaan Staf Umum AD,