Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lifestyle

Turunkan Risiko Penyakit Jantung Dengan Rutin Konsumsi Tahu

Tahu adalah salah satu produk kedelai yang paling sering dikonsumsi dan diyakini berasal dari Cina 2.000 tahun yang lalu

Editor: Finneke Wolajan
NAKITA
Ilustrasi tahu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahu memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya yaitu menurunkan risiko penyakit jantung.

Tahu adalah salah satu makanan yang akrab di lidah masyarakat Indonesia.

Menurut studi terbaru, konsumsi tahu lebih dari sekali dalam satu minggu menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

Terutama pada wanita muda dan wanita pasca menopause yang tidak lagi memproduksi hormon.

Para peneliti di Harvard Medical School dan Brigham and Women's Hospital di Boston, Massachusetts, AS, menganalisis data lebih dari 200.000 orang selama tiga dekade.


Tahu (margouillatphotos)

Mereka menemukan, konsumsi tahu lebih dari sekali seminggu mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 18 persen dibandingkan mereka yang mengonsumsinya kurang dari satu kali selama sebulan.

Tahu adalah salah satu produk kedelai yang paling sering dikonsumsi dan diyakini berasal dari Cina 2.000 tahun yang lalu.

Makanan ini tinggi akan protein dan mengandung semua sembilan asam amino esensial serta menjadi sumber serat, kalsium, zat besi, magnesium, kalium, dan seng.

Studi sebelumnya telah menyimpulkan, konsumsi kedelai dapat bermanfaat bagi penderita kanker payudara karena mengandung isoflavon, sejenis estrogen tanaman yang menghalangi pertumbuhan sel kanker.

Konsumsi produk kedelai telah dikaitkan dengan pengurangan kondisi buruk akibat penyakit kronis seperti kanker prostat, gejala menopause, dan kehilangan tulang.

Protein kedelai dari tahu juga dipercaya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Circulation menemukan konsumsi tahu memberi hasil terbaik pada wanita muda dan wanita yang telah menopause.

Namun, Qi Sun, ketua peneliti mengatakan, temuan itu harus ditindak lanjuti secara hati-hati.

"Terlepas dari temuan ini, saya tidak berpikir tahu adalah sesuatu yang ajaib.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved